|

Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Anak Selama Pandemi Covid-19

Penulis : Inneke Putri Lingga
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Medan 
Peserta KKN-DR 167 Tahun 2020

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Rabu, (5/8-2020) - Di tengah merebaknya kasus penyebaran virus corona (Covid-19) yang terjadi belakangan ini, ternyata juga berpengaruh besar dunia pendidikan.

Terkhusus pada jenjang MI/SD, selama pandemi COVID-19, anak MI/SD tidak bisa pergi ke sekolah dan harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah. Keadaan ini membuat kebanyakan anak tidak ingin belajar dan hanya ingin bermain saja di rumah, di karenakan belajar sendiri dirumah bagi anak cukup sulit dan membuat anak cepat bosan.

Nah, selama proses belajar di rumah ini, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak belajar supaya ia tetap semangat dan dapat menyerap pelajaran dengan baik.

Berikut ini adalah peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar di rumah di masa pandemi Covid-19.

1. Buat Rancangan belajar yang baik di rumah 

Agar anak dapat termotivasi untuk belajar dengan rajin, maka orang tua dapat menerapkan pola belajar dan disiplin, misalnya dengan membuat jadwal belajar. Untuk memulai kebiasaan baru yang baik diperlukan kedisiplinan.

Ketika sudah waktunya belajar, pastikan anak tidak melakukan kegiatan lain selain belajar.  Demikian juga dengan orang tua atau anggota keluarga lain. Beri contoh yang baik untuk anak. Jika memungkinkan, lakukan pekerjaan rumah ketika anak belajar. Ini tentunya akan membuat anak termotivasi dan bersemangat belajar. 

2. Beri semangat dan Dukungan 

Saat anak tidak mau belajar dengan alasan malas, capek atau mengantuk, orang tua  jangan marah ya. Beri semangat dan ucapkan kata-kata yang memotivasinya. Jelaskan kepada anak mengapa mereka harus belajar dan apa saja manfaat jika mereka rajin belajar.

Hindari menyampaikannya dengan bentakan tetapi dengan lembut, penuh pengertian, dan santai. Berbincang ringan mengenai manfaat belajar untuk masa depan dapat membuka pikiran anak. Informasikanlah bahwa dengan belajar kita bisa meraih dan mendapatkan apa yang dicita-citakan.

Tunjukkan kepada anak bahwa kita sebagai orang tua peduli. Tanyakan, apa yang sedang dia pelajari di sekolah.  Bukan hanya tentang nilai tetapi juga tentang teman-teman, guru dan lingkungan belajarnya. Biarkan mereka menjelaskan dengan kata-katanya sendiri. Hal ini akan membantu dia untuk mengingat apa yang ia pelajari dan apa yang terjadi di sekolahnya.

Tunjukkan rasa antusias terhadap minat dan kesukaannya. Misalnya dia suka menggambar atau melukis, berikan dia fasilitas. Belikan pensil warna atau cat air yang bagus. Kalau perlu sertakan dia dalam kompetisi menggambar. Bukan untuk meraih juara melainkan untuk menyalurkan kreativitasnya.

3. Setiap waktu senggang adalah kesempatan ajang untuk belajar

Jadikan setiap kesempatan  sebagai ajang untuk belajar. Misalnya saat Mama sedang memasak nasi, jelaskan bagaimana proses beras dari ditanam sampai siap dimasak, sejak memanen padi hingga menjadi beras.

Lalu beri kesempatan pada anak untuk menanyakan hal yang belum diketahuinya. Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk mempelajari segala sesuatu. Hal ini merangsang kepekaan dan kreativitasnya.

Tunjukkan hal-hal baru yang sebelumnya tidak dia ketahui. Misalnya tentang cara berkebun, beternak, atau memasak menu baru. Semua hal baru itu akan menambah wawasan dan kecerdasannya dalam berpikir.

4. Ajak anak untuk berolahraga

Dimasa pandemi ini, ajaklah anak untuk berolahraga bersama di rumah. Sebuah penelitian  menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan memori dan kemampuan berpikirnya.

Bagi sebagian anak, belajar sambil bermain akan lebih efektif daripada hanya belajar secara serius. Berikan anak kesempatan belajar sambil bermain, contohnya belajar dengan balok kayu. Mereka dapat belajar tentang visual, menyusun dan mempelajari bentuk. Dengan demikian mereka dapat mengembangkan ekspresi kreatif.

5. Persiapan dan organisir

Biasakan anak untuk mengatur buku-buku sekolah dan menyelesaikan tugas sehingga dia dapat mengendalikan pekerjaannya secara efektif. Dampingi anak setiap ada kesulitan pelajaran, dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Periksa pekerjaan rumahnya, namun pastikan agar mereka tidak terlalu tertekan dengan aktivitas belajarnya.

6. Berikan apresiasi atau rayakan prestasi, tidak peduli seberapa kecilnya

Berikan anak penghargaan atas semua kebaikan yang dia peroleh, sekecil apapun itu. Misalnya ketika dia mendapat nilai yang baik untuk suatu pelajaran. Pujilah dia dan berikan hadiah kecil seperti menyiapkan makanan kesukaannya. Hal ini akan membuatnya bersemangat dan tertantang untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.

Fokuslah pada kelebihan anak, bukan kekurangannya. Misalnya anak selalu mendapat nilai terbaik untuk pelajaran IPA, tetapi tidak untuk pelajaran matematika. Beri dia dukungan agar pelajaran yang dia sukai mendapat nilai terbaik. Sebaliknya untuk kelemahannya di pelajaran matematika, jangan dimarahi,  tetapi bantu dia bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

IDENTITAS PENULIS 

Nama: Inneke Putri Lingga
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Medan 
Peserta KKN-DR 167 Tahun 2020
Komentar

Berita Terkini