Media Nasional Obor Keadilan| Vatikan, 8 Mei 2025 – Dunia Katolik resmi menyambut pemimpin barunya. Kardinal Robert Francis Prevost, O.S.A., seorang warga negara Amerika Serikat dan Prefek dari Dikasteri untuk Para Uskup, telah terpilih sebagai Paus ke-267 menggantikan posisi Santo Petrus. Ia memilih nama kepausan Leo XIV.
Pemilihan ini berlangsung bertepatan dengan peringatan penampakan Santo Mikhael sang Malaikat Agung di Gunung Gargano, Italia—peristiwa yang memiliki makna historis dan spiritual mendalam bagi umat Katolik.
Warisan Spiritualitas dari Santo Mikhael
Paus Leo XIV mengingatkan kembali akan warisan iman yang kuat dari pendahulunya, Paus Leo XIII, yang dikenal karena menciptakan doa perlindungan spiritual kepada Santo Mikhael. Doa ini lahir dari kisah mukjizat yang melibatkan empat kali penampakan Santo Mikhael di lokasi yang kini menjadi Basilika Agung San Michele Arcangelo.
Penampakan Pertama terjadi ketika seorang bangsawan bernama Gargano kehilangan salah satu sapinya dan mencoba memanah hewan itu. Panahnya justru berbalik dan mengenainya sendiri. Hal ini menandakan campur tangan ilahi, sebagaimana diungkapkan Santo Mikhael kepada uskup setempat bahwa gua tersebut adalah tempat suci yang harus dipersembahkan untuk penyembahan Kristen.
Penampakan Kedua terjadi pada tahun 492, saat terjadi konflik antara pasukan Bizantium dan kaum Lombard. Santo Mikhael menampakkan diri kepada Uskup Lorenzo Maiorano dan menjanjikan kemenangan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 8 Mei—tanggal yang kini dirayakan sebagai pesta penampakan Santo Mikhael oleh Gereja Katolik.
Penampakan Ketiga menguatkan pesan sebelumnya. Santo Mikhael menegaskan bahwa dialah yang telah menguduskan basilika itu sendiri. Dalam perjalanan menuju gua suci, sejumlah uskup dilindungi oleh burung elang dari panas matahari. Setibanya di sana, mereka menemukan altar yang telah berdiri dan tanda jejak kaki sang Malaikat Agung di batu karang. Karena itu, basilika ini disebut sebagai Basilika Langit—satu-satunya gereja di dunia yang dikonsekrasi langsung oleh malaikat.
Penampakan Keempat terjadi pada 1656 saat wabah hebat melanda Italia Selatan. Uskup Alfonso Puccinelli memohon pertolongan Mikhael melalui puasa dan doa. Santo Mikhael kemudian memerintahkan untuk memberkati batu dari gua itu dengan salib dan huruf "MA" (Michael Archangel). Mereka yang membawa batu ini diyakini akan terlindungi dari wabah. Hingga kini, batu-batu ini digunakan dalam ritus eksorsisme.
Makna Kepausan Leo XIV
Pemilihan Leo XIV bukan hanya suksesi rohani, melainkan pengingat akan kekuatan iman, perlindungan ilahi, dan panggilan untuk memperbarui dedikasi gereja dalam menghadapi krisis zaman. Nama Leo membawa resonansi historis, keberanian spiritual, dan tekad untuk menjaga nilai-nilai iman di tengah tantangan global.
Sumber: ChurchPop.com / Vatican News
Disusun oleh: Obor Panjaitan