Teks foto : terminal bus dari Margonda Raya Depok ke terminal bus Jatijajar Depok.
Oborkeadilan.com | Depok | Menurut salah satu pengurus PO Bus Akap, semenjak dipindahkannya terminal bus dari Margonda Raya Depok ke terminal bus Jatijajar Depok, secara drastis penurunan penumpang berkisar sampai 40 % bila dibandingkan saat masih beroperasi di terminal bus Margonda Depok.
Adapun alasan utama akibat penurunan penumpang ini, diakui salah satu pengurus PO bus Akap saat kami mintai keterangan, mengatakan semenjak aktifitas masih dilakukan di terminal Margonda Depok, mayoritas penumpang mereka berasal dari daerah Depok Barat yakni dari Beji, Sawangan, Cinere dan Citayam, sehingga bila ingin menuju ke terminal Jatijajar Depok harus melakukan perjalanan 2 kali naik angkutan umum, sementara untuk lebih efisiennya penumpang dari Bogor Barat akan lebih memilih untuk datang ke terminal Kampung Rambutan karena hanya 1 kali naik angkutan umum, sehingga para penumpang lebih memilih untuk datang ke terminal Rambutan daripada terminal Jatijajar Depok.
Untuk itu salah satu pengurus PO bus Akap di terminal Jatijajar Depok, berharap agar Badan Pengelola Transfortasi Jabodetabek ( BPTJ ) dan Dishub Kota Depok bisa merealisasikan agar para Feeder angkutan kota dari daerah Beji, Sawangan, Cinere dan Citayam, khusus memiliki trayek ke terminal Jatijajar Depok sehingga memudahkan para penumpang, apalagi kalau bisa dilakukan angkutan kota dari Depok menuju Kampung Rambutan harus melalui terminal Jatijajar Depok.
Pengurus PO . bus Akap ini juga tidak memungkiri walaupun selama ini memang sudah ada Feeder angkutan kota seperti D06, 37, 41, D17, D10A, namun yang terlihat masuk dan mengetem diterminal Jatijajar hanya D06, namun itupun tidak efektif, sehingga kami para pengurus PO membuat Feeder sendiri - sendiri dari masing - masing Pemilik Bus Akap," ujar salah satu pengurus PO yang tidak ingin disebutkan namanya.
Lalu setelah kami konfirmasi langsung ke Humas Terminal Jatijajar Depok Dudi. MS tentang permasalahan ini, memang diakui bahwa masih kurangnya peminat penumpang yang datang ke terminal Jatijajar Depok, diakibatkan ada beberapa hal, apalagi terminal Jatijajar ini masih terbilang baru pengoperasiannya, sehingga masyarakat banyak yang belum mengetahui keberadaan terminal ini, kedua, Feedernya juga masih sangat kurang, padahal melihat lokasi terminal Jatijajar ini sangatlah luas dan strategis, padahal seperti kita ketahui, Feeder yang ada saat ini baru hanya angkutan kota D06, 37, 41, D17, D10A, Miniarta Depok - Bogor dan Rambutan - Bogor, namun yang efektif beroperasi masuk keterminal hanya D06, D17, 37 sementara angkot 41 dll, hanya melintas tidak masuk keterminal, padahal Dishub Kota Depok sendiri sudah sangat maksimal mendukung dengan terus melakukan pengawasan terhadap para Feeder, namun kelihatannya Feeder itu sendiri yang kurang antusias dan kami tidak mengerti karena apa, "ujar Dudi. MS. (Hotma Lingga Tampubolon)
Editor :Redaktur
Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN