|

Kapolri: Pemerintah Telusuri Akar Masalah Banjir di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara

Foto: Kapolri dan Panglima TNI saat berkunjung dikabupaten konawe utara, provinsi sulawesi tanggara, saat mereka menemui korban banjir. 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Konut -Sultra | Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian beserta jajarannya, bersama Gubernur Sultra Ali Mazi Bupati dan Wakil Bupati Konut, Rukasamin-Raup, Danrem 143 Ho, Dandim 1417/Kendari saat mengunjungi korban banjir bandang di wilayah Wanggudu Raya, Sabtu 22/6/2019.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau korban banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sabtu 22/6/2019 siang.

Mereka mengatakan prihatin dengan bencana banjir bandang yang terjadi di Konawe Utara, Provinsi sulawesi tanggara, juga di dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Konawe. Juga di landa banjir, akibat banjir ribuan warga di tiga wilayah ini mengungsi.

Infrastruktur mulai jalan, jembatan, sekolah dan pasar hingga masjid rusak. Sawah gagal panen dan kerugian-kerugian lainya.

Untuk itulah Tito meminta agar pemerintah baik kabupaten konut dan provinsi mencari akar persoalan dari bencana banjir, dengan membentuk tim evaluasi untuk mencari tahu secara menyeluruh akar penyebab banjir termasuk solusi untuk penanganan baik jangka pendek serta jangka panjang.

Tito mengatakan dengan kajian komprehensif penyebab utama banjir bisa diketahui, bisa jadi banjir yang terjadi karena berkaitan dengan pembukaan lahan atau adanya alih fungsi hutan sehingga daya serap air berkurang atau karena adanya pembangunan pemukiman yang menggerus hutan sehingga terjadi banjir seperti kasus banjir bandang di Sentani Papua.

“ Kita harus siap menghadapi bencana tapi yang terpenting lagi mencari tahu akar persoalan kenapa banjir ini terjadi? Karena apa, kemudian bentuk tim yang melibatkan perguruan tinggi atau tim ahli lingkungan yang kredibel yang akan melakukan kajian,  maupun Pemerintah  kabupaten, serta  provinsi saling koordinasi, dibantu oleh pusat,” kata Tito saat memberikan tanggapanya usai mendengar pemaparan Bupati Konut Ruksamin.

Tito juga menyebut potensi sumber daya alam di Sulawesi Tenggara begitu melimpah. Sawit dan pertambangan berdasarkan data yang dia terima merupakan dua sektor yang menjadi andalan, menyarankan agar pengelolaan sektor tersebut dilakukan dengan benar dan hati-hati. Mulai perizinanya, studi Analisi Dampak Lingkungan (Amdal) agar tidak terjadi dampak yang merugikan nanti.

Membantu penanganan banjir, ini melibatkan tim Tindak Pidana Tertentu (Tipeter) Polri yang menangani pidana lingkungan untuk memberikan pandangan atas bencana banjir yang terjadi ungkap Tito.

Tempat yang sama Panglima Hadi Tjahjanto mengatakan kedatanganya ke Bumi Oheo guna memastikan penanganan pasca bencana dan langkah-langkah rehabilitasi banjir berjalan optimal. Dia berharap Aktifitas masyarakat segera pulih. Anak-anak juga bisa menjalankan pendidikan dan roda perekonomian kembali berjalan normal.

“ Bencana alam akibat banjir banyak hal-hal yang spesifik yang harus di follow up, kebutuhan air bersih, dapur umum, pelayanan kesehatan termasuk alat tansportasi untuk mendukung distribusi logistik, ungkap Hadi.

Bupati Konut Ruksamin mengatakan pasca banjir pihaknya kini melakukan tahap rehabilitasi. Saat ini dia tengah menyiapkan pembangunan hunian sementara, bagi warga yang rumahnya hanyut ditelan air, bagi warga yang rumahnya tak bisa lagi ditempati karena rusak berat akibat banjir.

Hal lain yang juga menjadi perhatian saat ini adalah pendampingan trauma healing bagi warga korban banjir.

“ Huntara ini dalam satu minggu ini harus siap sehingga masuk masa transisi kalau sudah siap langsung kita relokasi sampai kapan mereka bertahan di tenda pengungsian,” ujar Ruksamin.
(Penulis usman)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini