|

Tambatan Perahu Ambruk di Duga Salah Material

Keterangan Foto : Tampak tambatan perahu yang jebol digerus air laut di dusun ll manumolo desa doudolu .

ROTE NDAO-Oborkeadilan.com – Proyek pembangunan pekerjaan tambatan perahu, yang terletak di Dusun Manumolo Desa Daudolu Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao yang baru saja selesai di kerjakan dan diserahterimakan baru dua bulan sudah amruk.

Padahal, proyek itu diharapkan dapat membantu masyarakat kampung nelayan di wilayah tersebut, diantaranya tempat pelelangan ikan, tempat rekreasi, lokasi parkir, tambatan perahu serta membantu sarana transportasi bagi para warga dusun manumolu.

Namun harapan itu sirna setelah bangunan tersebut jebol di gerus air laut. Sejumlah pihak pun menuding ambruknya tambatan perahu tersebut karena material yang digunakan oleh kontraktor tidak sesuai dengan speck yang telah ditentukan.

Berdasarkan pantauan media oborkeadilan.com, terlihat ambruknya bangunan dari talud bagian kiri dan di depan dermaga hancur hancuran dan saya takut bagian kanan juga hancur dan bagian lantai tambatan perahu retak retak dan berlubang.

“Ini tambatan perahu baru di bangun 25 Juni dan berakhirnya pekerjaan bulan  November 2018 lalu, sekarang coba lihat landasan tambatan yang sudah tergerus air laut dan jika pekerjaan seperti ini maka patut di pertanyakan. Ini karena fondasi tambatan tidak digali lebih dalam, dan langsung disusun batu, tapi dalam penyusunan batu setinggi satu meter tidak padat dan campuran juga tidak sesuai dengan speck,” ujar Benyamin Mbuik,  salah satu warga masyarakat Manumolo kepada oborkeadilan.com Senin (28/1).

Dirinya juga menuding proyek yang bernilai Rp1.810. 000.000, itu dikerjakan dengan asal-asalan.  Untuk itu, ia meminta kepada CV Titian Bakti Karya sebagai pelaksana proyek tersebut harus bertanggungjawab. Karena, lanjut dia, proyek tersebut dibiayai oleh negara.

“Saya sudah sampaikan kepada pelaksana proyek bahwa tambatan itu harus kuat kontsruksi bangunan, karena pekerjaan ini sudah 100 persen tapi ini sudah amruk semua begitu selesai dibangun. Kami tidak dapat menggunakan karena sudah hancur,” katanya.

Sementara itu pengawas kounsultan proyek tersebut, Ruben Oktovianus saat dikonfirmasi di kantornya , terkait dengan proyek pembangunan tambatan perahu kapal di Desa Daudolu Dusun Manumolo mengakui soal ambruknya proyek tambatan perahu.

“Kami sudah mengerjakan maksimal sebab saat ini pekerjaan masih dalam masa pemiliharaan sampai dengan bulan Mei 2019 dan tanggung jawab masih  kontraktor. Pihak kontraktor juga harus mengerjakan pekerjaan yang rusak itu,” tandasnya.

Pihaknya juga menyadari bahwa pekerjaan tambatan perahu sangat rentan terhadap kerusakan. Seperti diterjang gelombang laut.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Rote Ndao, Seltjiana Kiaduy saat dikonfirmasi,  Selasa (29/01) terkait dengan amruknya pekerjaan tambatan perahu  yang baru selesai serah terima dirinya mengatakan, kalau peristiwa tersebut merupakan bencana.

“Saya juga sudah lapor ke bupati dan sekda. Jadi konfirmasi saja ke sekda, karena  sekarang aturannya sudah satu pintu,” pungkasnya.  (Dance Henukh)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini