|

Natal Kupang 2018/Tahun 2019, Usung Thema "AMANATUN LAHIR DI HATI MU"


Ket Gambar : Foto bersama keluarga dan orang tua Amanatun . 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | 
KUPANG | Ibadah syukuran perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019 keluarga besar Amanatun di Kota Kupang dengan thema  AMANATUN LAHIR DI HATI MU Sabtu, 26 Januari 2019 di Aula Elatari Kupang.

Natal ini bukan semata-mata tetapi bagaimana strategi untuk mengumpulkan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan masyarakat kelas paling bawah untuk angkat bicara soal DOB Amanatun.

Apa yang paling mendasar sehingga dari tahun ke tahun Amanatun DOB belum jadi, syarat apa saja yang belum jadi ataukah Pemerintah Kabupaten yang apatis terhadap hal ini.

Marten Tualaka  mengatakan bahwa DOB Amanatun itu sangat layak dari seluruh usulan DOB yang ada di seluruh NTT maka saya menghimbau kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat bahwa hari ini Amanatun sudah layak.

Tualaka sangat yakin bahwa SDA Amanatun sangat layak karena dilihat dari hasil Kebun, hasil hutan potensi pariwisata dan lain sebagainya.

Dilihat dari hasil yang ada di pasar Inpres Soe itu semuanya datang dari pasar-pasar yang ada di Amanatun, hasil seperti sirih pinang, kentang, kacang-kacangan, wortel, pisang, ubi-ubian ini semua datang dari pasar Oinlasi pasar Ayotupas, pasar.

Kalau SDM juga sangat layak karena dari pengalaman kerja Orang Amanatun sudah cukup karena dari bidang birokrasi bidang politik semuanya sudah berpengalaman.
Harapan dari Marten Tualaka anggota  DPR yang mewakili Pemerintah Kabupaten TTS ini kepada pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat jangan mengganggap DOB Amanatun  itu hanya orang Amanatun saja.

Tetapi DOB Amanatun ini sebagai perubahan dan kemajuan pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat  karena ini akan mengurangi kemiskinan yang ada di Indonesia dan di NTT dan menjawab program pemerintag provinsi maju dan sejahterah, karena Daerah kalau terlalu luas maka pelayanan tidak merata maka meningkatnya jumlah kemiskinan"tutur Marten Tualaka Anggita DPR dari Fraksi HANURA".

Ketua Lembaga Pemangku Adat Amanatun (LPA) Drs. Danial A. Banunaek mengatakan bahwa DOB Amanatun sudah direncanakan terlalu lama tapi belum-belum maka kami minta pemerintah baik Kabupaten Provinsi Pusat lebih memperhatikan dan memprioritaskan mana yang harus lebih didahulukan.

Jadi menurut saya Amanatun paling didahulukan karena semuanya sudah layak dan memenuhi syarat untuk pemekaran" tutur Danial A. Banunaek Mantan Bupati TTS Periode 2004-2009".

Sambutan Gubernur NTT yang diwakili oleh KADIS Sosial Provinsi NTT Wellem Foni, membacakan sambutan Gubernur, mengajak semua untuk berdoa dan bekerja sama untuk memajukan masyarakat NTT dan sejahtera.

Mengajak masyarakat Amanatun bahu membahu untuk membangun Pemerintah Provinsi dalam hal ini program NTT hijau, pariwisata menjaga kebersihan itulah kita bisa hidup sejahtera.

Pemekaran Amanatun, kita harus sabar untuk menanti karena kerjanya panjang, saya akan lapor kepada Pak Gubernur untuk DOB Amanatun jelas Wellem.
Lanjut Foni ini harus melalui  Bapak Gubernur NTT tetapi saya akan menyampaikan kepada Bapak Gubernur bahwa keinginan masyarakat Amanatun sangat merindukan Pemekaran.

Secara regulasi harus berproses dari Pemerintah  Kabupaten Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, tentunya Kewenangannya Pemerintah Pusat kalau sudah membuka kran moratorium maka Amanatun siap.

Ketua Panitia Pendeta Jhon Daud Tafuli mengatakan bahwa jangankan lahir di Amanatun saja tetapi harus lahirkan Amanatun di hati karena orang Amanatun ada di Kota Soe ada di Kota Kupang ada di Jakarta ada di Bali, Kita harus bahu membahu untuk mendorong DOB Amanatun, kita siap siaga sebelum membuka moratorium.

Hadir juga seluruh Organisasi mahasiswa dan organisasi Pemuda  dari ke-8 kecamatan dan 278 desa kelurahan yang ada di Amanatun baik Amanatun Selatan dan Amanatun Utara, seperti IMAN KUPANG, PERMATOS KUPANG, IKMATIM KUPANG, IMK KUPANG.

Pemuda dan mahasiswa siap sedia untuk membantu PEMDA TTS demi menyiapkan syarat-syarat pemekaran Amanatun. (Yulius Tamonob)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini