|

Oknum Lurah Di Pesawaran Di Sinyalir Pangkas Dana BSPS Warganya



MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN |LAMPUNG | Teknis mentransfer dana bantuan kepada masyarakat penerima bantuan terbukti tidak dapat menghindari terjadinya tindak pungli oleh oknum - oknum yang selalu menyibukkan diri mencuri kesempatan ditengah kesempitan. Seperti temuan wartawan OK di Kelurahan Sukarame, Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran.

Dari hasil croscek dan pengakuan beberapa warga masyarakat khususnya penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dikelurahan setempat, berhasil tercover informasi fantastis prihal prilaku oknum lurah yang kuat disinyalir telah membokongi peraturan yang dikeluarkan Kemen PUPR nomor 07/PRT/M/2018 tentang BSPS .

Tahap awal , seperti sosialisasi sampai proses pembuatan rekening atas nama warga penerima bantuan, dijelaskan mereka (penerima bantuan) segala sesuatunya masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Sayangnya setelah proses memasuki tahapan pencairan dana bantuan yang senilai 15 juta/kk kondisi mulai tidak sesuai aturan alias kacau.
" setelah rekening jadi segala urusan diurus sama pak lurah semua, buku rekening kami juga dipegang sama dia, kami tidak tau menau lagi bagaimana kelanjutannya tau-tau datang saja bahan matrial kerumah" aku seorang warga yang minta tidak disebutkan namanya.(5/12)

Dari hasil penelusuran mendalam kemudian diketahui adanya 2 nota dari toko matrial yang sama untuk setiap  penerima bantuan ironisnya dengan muatan daftar barang serta nominal yang cenderung sangat berbeda ketika dicocokkan. Satu nota asli sedangkan lainnya adalah nota rekayasa . Dalam nota belanja rekayasa nilai barang digenapkan mencapai Rp.12.500.000 sedangkan yang asli nilainya bervariasi, sesuai dengan jenis barang dan harga riil yang diterima penerima bantuan.

Tragisnya lagi seperti dipaparkan penerima bantuan din oknum lurah yang dimaksud juga telah memangkas jumlah bantuan yang seharusnya diperuntukan penuh bagi pembangunan rumah warganya sebesar 1 juta per/orang.

" hal itu disampaikan secara terbuka kekami semua yang dapat bantuan waktu kami dikumpulkan di aula balai kelurahan, kata dia minta ikhlasnya kami untuk uang satu juta itu, ya kami ga bisa bilang ga boleh namanya kami ini merasa sudah dibantu ya mau gimana lagi" papar nara sumber tersebut. Diamini warga lainnya.
(Sulistya)

Editor : Redaktur
Penanggung jawab : Obor Panjaitan


Komentar

Berita Terkini