|

Presiden Jokowi Sebut Sail Moyo Sebagai Awal Kebangkitan Wisata NTB, Menko Luhut : Salah Satu Solusi Atasi Current Account Deficit

Foto : Luhut Binsar Panjaitan dan Tim Sail Moyo

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | SUMBAWA  NTB | [ Selasa (11/09) ] Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mewakili Presiden RI Jokowi meresmikan Sail Moyo Tambora 2018 di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (09/09). Perhelatan nasional ini diselenggarakan sebagai tonggak kebangkitan pariwisata di NTB pasca gempa.

“Hadirin sekalian yang saya banggakan, perhelatan Sail Moyo Tambora 2018 ini justru menjadi awal dari  _recovery_ pariwisata Lombok dan Sumbawa pasca gempa yang menerpa NTB secara beruntun dalam beberapa waktu terakhir. Untuk itu saya mengapresiasi atas terselenggaranya event  ini, yang juga diisi dengan rangkaian kegiatan amal dan bakti sosial, sehingga dapat membangkitkan kembali semangat dan mengurangi beban saudara-saudara kita yang terdampak gempa,” sambutan presiden yang dibacakan Menko Luhut.

Masih dalam pidato presiden, semua pihak diminta untuk berpartisipasi menunjukkan solidaritas.

"Saya mengajak kita semua, baik jajaran Kementerian Lembaga Pusat dan Daerah serta seluruh lapisan masyarakat, marilah kita jadikan Sail Moyo Tambora ini sebagai momentum kebangkitan pariwisata Nusa Tenggara Barat," lanjut Menko Luhut menyampaikan seruan presiden.

Tidak hanya simbolik, selanjutnya Presiden Jokowi memberikan arahan pada seluruh jajaran pemerintah untuk hadir secara nyata dalam kegiatan-kegiatan yang konkrit di NTB.

"Saya menghimbau, bilamana kita mempunyai kegiatan perhelatan di luar kantor, mari kita arahkan pelaksanaannya di kawasan ini sebagai bentuk solidaritas kita untuk membangkitkan kepariwisataan di sini,” arahan presiden yang disampaikan oleh Menko Luhut.

Dengan demikian, diharapkan Sail Moyo dapat membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Momentum Sail Moyo Tambora yang kita laksanakan kali ini memiliki arti penting bagi kita semua, dan khususnya bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat,” tambahnya.

Pariwisata Adalah Satu Solusi Perbaikan Ekonomi Indonesia

Menambahkan pidato presiden, Menko Luhut mengambil kesempatan untuk menjelaskan bahwa keadaan Rupiah di Indonesia sampai saat ini baik-baik saja.

“Keadaan Rupiah kita baik-baik saja walaupun di bawah tekanan dari krisis global. Kita tetap berusaha mengatasi dengan langkah-langkah yang terukur,” terang Menko Luhut yang juga tergabung sebagai anggota tim ekonomi bersama di antaranya Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Ketua OJK.

“Kita akan mendorong pariwisata. Kami akan terus kerja keras mengenai jumlah pariwisata,” terang Menko Luhut menjelaskan bahwa arahan presiden untuk membangkitkan pariwisata misalnya di NTB, adalah salah satu solusi menghadapai tekanan ekonomi global yang dirasakan di banyak negara termasuk Indonesia.

"Pariwisata ini akan kita dorong untuk menjadi salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi dampak trade war antara Amerika Serikat dengan Tiongkok," jelasnya lebih lanjut.

“Dan kami ingin turis tambah, tahun depan target 20 juta turis masuk ke Indonesia," papar Menko Luhut yang memproyeksikan bahwa Indonesia akan memperoleh revenue senilai USD 20 milyar dari pariwisata dengan jumlah turis tersebut.

Sebagai Informasi, target Menko Luhut tersebut berdasarkan perhitungan bahwa setiap kedatangan 1 juta wisatawan asing setara dengan pemasukan USD 1 Miliar untuk Indonesia. 

"Kalau kita kurangi dengan angka turis kira yang pergi keluar negeri, mungkin kita akan mendapat sekitar USD 7.5 milyar. Jadi total Current Account Deficit kita bisa single digit tahun depan,” tutupnya menjelaskan bahwa pendapatan dari sektor pariwisata dapat memperbaiki keseimbangan neraca perdagangan Indonesia saat ini yang terpengaruh oleh kondisi ekonomi global.

Tentang Sail Moyo Tambora

Sail Moyo Tambora 2018 sendiri merupakan Sail ke 10 dari Rangkaian Sail Indonesia yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 2009 di Bunaken-Menado. Seiring berjalannya waktu, terjadi perluasan maksud dan tujuan penyelenggaraannya.

"Sail Indonesia dilaksanakan pada awalnya bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal di Indonesia, akan tetapi seiring perkembangannya, dimulai dengan Sail Sabang 2017 lalu, penyelenggaraannya lebih ditekankan pada upaya pengembangan destinasi wisata, termasuk Sail Moyo-Tambora 2018 ini,” kata Menko Luhut di Lokasi.

NTB kali ini dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki kekayaan bahari yang melimpah. Sehingga sangat tepat jika NTB menggelar event wisata bahari bertaraf internasional, mengingat destinasi wisata di NTB sudah menjadi Destinasi Prioritas Nasional.

“Sumbawa layak dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018, sebab pesona pulau Moyo di perairan Sumbawa sudah sangat terkenal di dunia. Pernah dengar kalau mendiang Lady Diana pernah berlibur di pulau Moyo? Ada juga artis legendaris Mc Jagger, dan sejumlah pesohor pernah juga kesana. Artinya Moyo sudah mendunia,” ujarnya.

Selain itu, kawasan Gunung Tambora juga sudah dikenal luas. Letusan gunung berapi ini pada tahun 1815 silam bahkan sampai mengubah iklim di sebagian belahan bumi. Dua ikon ini sangat tepat untuk mendorong promosi  potensi wisata lainnya di Sumbawa.

Di samping itu pula, reputasi NTB tidak perlu diragukan lagi sebagai tuan rumah berbagai perhelatan di tingkat nasional maupun Internasional.

“Salah satu yang masih segar di ingatan kita adalah penyelenggaran Multilateral Naval Exercise (MNEX) Komodo 2018 pada Bulan Mei 2018 yang lalu, yang diikuti oleh Angkatan Laut 35 Negara sahabat yang melibatkan 55 Armada Kapal Perang dan ± 5700 prajurit mancanegara yang berlangsung sukses dan mendapat predikat zero complain - zero accident,” jelasnya.

Dalam acara ini Menko Luhut melakukan beberapa penandatanganan prasasti yaitu Jembatan Samota, dan Penetapan Taman Nasional Moyo Tambora, serta menyaksikan beberapa pertunjukan antara lain Pertunjukan Drama Teather Tari Tanjung Menangis, Pertunjukan Marching Band sembari menyaksikan Sailing Pass, 500 perahu nelayan (sailing pass) akan berlayar dari pantai goa menuju ujung Labuan Badas, dan sebagainya.

Selain Menko Luhut, hadir pula beberapa pejabat lainnya seperti Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi (TGB) dan pejabat lainnya.

Dalam hal ini, Menhub Budi Karya selaku ketua pelaksanaan Sail Moyo Tambora 2018 ini juga berharap bahwa acara Sail Moyo ini bisa mengobati dan penyemangat bangkitnya pariwisata di NTB.

"Kita semua pasti ingin NTB ini Bangkit. Hari ini menandai kebangkitan NTB yang luar biasa. Esok hari kita akan melakukan Sail Moyo Tambora 2018. Meski tidak dihadiri Presiden Jokowi, tidak mengurangi keberhasilan Sail Moyo Tambora 2018," ujar Menhub.(LM)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini