|

Dalam Pilpres 2019, Wajah Gereja Katolik Tercoreng Atas Kiprah Romo Benny


Foto : Romo Benny bersama Cawapres Ma'ruf Amin di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu, 26 September 2018.

Beliau merupakan imam diosesan Keuskupan Malang, sebaiknya mundur dari jabatan publik dan menarik diri sepenuhnya dari aktivitas politik praktis yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf, demi tugas penggembalaan umat Katolik

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Wajah Gereja Katolik tercoreng oleh aksi Romo Benny Susetyo kala dirinya mendampingi calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menyambangi kediaman mendiang Gus Dur di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan (Rabu, 26/9).

Bukan pertemuan dengan keluarga Gus Dur yang menjadi masalah, tetapi karena dirinya berperan seolah-olah sebagai juru bicara calon Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 yang mengkampanyekan sosok ketua MUI non aktif itu.

Atas apa yang dilakukan Romo Benny itu, Presidium Gerakan Kemasyarakatan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, RinR to Namang, angkat bicara.

Menurutnya Romo Benny melanggar batasan dirinya sebagai imam Katolik dan juga jabatannya sebagai penasehat khusus di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Pertama, "Romo Benny adalah imam Katolik dan sebagai imam Katolik dirinya dilarang terlibat dalam politik praktis, aktivitas partai politik, bahkan mengurus jabatan publik," ungkap Namang.
Kedua, "Sebagai angggota BPIP yang mengawal ideologi Pancasila, tindakan Romo Benny jelas tidak netral. BPIP adalah lembaga pembinaan ideologi bukan lembaga politik yang bertugas memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf," tambahnya.

Berdasarkan dua pertimbangan di atas, Namang menilai sudah selayaknya Romo Benny mundur dari jabatannya sebagai anggota BPIP agar dapat fokus menggembalakan umat Katolik.
"Beliau merupakan imam diosesan Keuskupan Malang, sebaiknya mundur dari jabatan publik dan menarik diri sepenuhnya dari aktivitas politik praktis yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf, demi tugas penggembalaan umat Katolik" tandasnya.()

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan


Komentar

Berita Terkini