|

BUPATI DAN WAKIL BUPATI ADU JOTOS


Raja Ampat | Media Nasional Obor Keadilan |   Kondisi negeri para Raja semakin memburuk. Pasangan “FIRMAN" pilihan rakyat pada pemilihan kepala daerah lalu berdampak sangat buruk. Akhirnya, pesan singkat yang disebarkan wakil Bupati Raja Ampat sehari sebelum pembukaan festival geo park  “Tunggu saya hari rabu jam 09.00 di pantai WTC. Bupati dan sekda… Nanti lihat apa yang terjadi di sana….”,  mengejutkan masyarakat Raja Ampat.
Arek Mambrasar heran, saat dihubungi media ini, perilaku manusia yang dipraktekan dua orang pejabat itu adalah sebuah contoh yang tidak boleh diteladani segenap manusia dan alam Raja Ampat, baik yang masih ada di dalam rahim sampai pada makluk yang sudah kembali ke tanah. Hal tidak wajar yang dilakukan dua jagoan Raja Ampat menandakan adanya kualitas kepemimpinan dibawah standard rata-rata. Arek Mambrasar yang adalah politisi muda Raja Ampat mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak merasa heran tetapi ketahuilah bahwa itu adalah ciri khas pemimpin yang tidak mampu.
Adanya peristiwa yang divideokan di pantai WTC  itu, barang tentu sudah menimbulkan pertanyaan status pengakuan sebagai anak adat. Anak adat harus miliki sikap adat, apalagi anak-anak raja dan bukan berperilaku seperti yang dilakukan kepala dan wakil kepala daerah. Saya mengatakan seperti ini karena perilaku dua algojo itu tidak mencerminkan jati diri sebagai anak raja yang beradat. Masyarakat harus ingat Raja Ampat  akan hancur di sisa periode, hal ini tidak bisa dihindari, masyarakat jangan berharap kedua pemimpin akan lebih baik,, karena  ini akan semakin jadi-jadi, diingatkan kembali lagi oleh Arekh bahwa pemimpin dua ini kualitasnya sudah diragukan para politis muda Raja Ampat dalam hal kepemimpinan, hanya saja mereka adalah pilhan masyarakat.

BERIKUT INI CUPLIKAN VIDEO BUPATI  DAN WAKIL BUPATI ADU JOTOS 
Penuh tanya, Terkait DPRD Raja Ampat sebagai representase dari masyarakat, apa yang sudah dilakukan pasca terjadinya salah paham Bupati dan Wakil Bupati. Arek menduga kondisi tidak harmonis ini dipacu pembagian tugas dan jatah yang tidak merata  sehingga DPRD Kabupaten Raja Ampat diharapkan bisa memediasi kedua pemimpin ini, dan apabila tidak ada titik temu maka segera melibatkan penegak hukum dalam hal ini KPK dan pihak lain yang berwenang, karena menurut Arek, perilaku seperti ini berpotensi korupsi dalam berbagai aspek. |Lindert M.


Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini