|

DEMO ALIANSI MAHASISWA UNTUK KALUNAN,MATARU ALOR-NTT BERAKHIR RICUH

Foto : Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Alor-NTT.

KALABAHI- NTT| Media Nasional Oborkeadilan.com- Kamis 03/05/2018), Persoalan buruknya Yankesmas di Kalunan, Mataru Alor NTT berlanjut , Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen desak Pemkab. Alor segera mencopot Kadis Kesehatan, dr. Maya Blegur dan Kapus Kalunan, Rukanah, S.K.

Mahasiswa menilai kedua orang tersebut paling bertanggungjawab atas kasus  Meninggal nya seorang Ibu dan anak beberapa waktu lalu di Kalunan, Mataru.

Desakan tersebut datang dari Aliansi Mahasiswa Untuk Kalunan, Mataru. Terdiri dari; PMKRI Alor, IKMATAR, SEMATA Kalabahi, HIMALOLONG, BEM Hukum UNTRIB, dan BEM FKIP UNTRIB.
“Kami mendesak, pemerintah segera copot Kadis Kesehatan dan Kapus Kalunan, Mereka tidak peka dalam pelayanan kesehatan masyarakat Alor,” teriak Adipapa Banlo,salah seorang pendemo.

Orator, Cornelis Banabera, mengatakan pelayanan kesehatan menjadi hak warga Alor. “Karena itu sikap menutup Puskesmas adalah sikap yang membunuh rakyat secara sistemik,” teriaknya.

Ketua IKMATAR, Yulinda Manimakani, menyebut, pemerintah harus bertanggungjawab terhadap kematian ibu dan anak di Kalunan.

Dia mengaku, hasil advokasi tim IKMATAR di Kalunan, ditemukan data berbeda dari realis yang dikeluarkan Sekda dan Kadis Kesehatan.

Menurut dia, IKMATAR menemukan adanya korelasi antara kematian ibu dan anak sebagai akibat dari penutupan Puskesmas Kalunan.

Tindakan menutup Puskesmas Kalunan adalah perbuatan keji. Kami minta pemerintah harus bertanggungjawab. Copot Kadinkes dan Kapus Kalunan,” tegasnya.

Ketum SEMATA, Nixen Etding, Pjs. Bupati Alor Benyamin Lola, harus tegas menonaktifkan Kadis Kesehatan dan Kapus Kalunan.

“Mereka harus di copot. Kami tidak butuh aparatur sipil yang stengah hati melayani masyarakat,” teriak Nixen.

Sementara aktivis HIMALOLONG, Novi Lailang, dalam orasinya mendesak agar DPRD segera mengambil sikap membentuk Pansus Kalunan. Baginya, kematian tersebut adalah tidak wajar.

Saat mahasiswa hendak menyerobot masuk ke gedung DPRD, mereka dihalau Sat PP dan Polisi. Sebab DPRD sedang melakukan sidang paripurna.

“Kami berduka……Kami menangis….. Kami ingin temui wakil rakyat kami…..,” teriak Novi penuh histeris.

Aparat keamanan terus membentengi mereka di gerbang DPRD. Mereka di pukul mundur.

Suasana seketika Jadi ricuh,Bentrokan terjadi antara mahasiswa dan aparat. Aksi saling dorong  terjadi beberapa saat dan berakhir  setelah pimpinan DPRD meng-skor sidang paripurna dan persilakan mereka masuk.

Ratusan mahasiswa itu pun berdialog dengan Ketua DPRD Martinus Alopada dan jajaran Anggota di ruang komisi DPRD Alor.

Pantauan media ini, mahasiswa mulai berdemonstrasi sejak pagi pukul 10.00 hingga pukul 14.20 wita. dengan rute aksi, diawali dari Dinkes Alor menuju Kantor Bupati dan berkumpul di halaman gedung DPRD Alor.

Aksi aliansi mahasiswa untuk kalunan,Mataru hari ini sia-sia, mereka  tidak menemui Kadinkes dan Pjs. Bupati.

Dijadwalkan Senin, (7/05/2018), mereka akan berdialog dengan Pjs. Bupati, guna mendesak mencopot Kadinkes dan Kapus Kalunan sekaligus menutut pemerintah minta maaf atas tragedi di Kalunan.(DM/LM)

Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini