|

Gerombolan Perusuh Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Bentrok, Massa Hapus Paksa Video Rekaman Wartawan

                                       Fato : Istimewa

Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan |Mahasiswa dari dua fakultas di kampus HKBP Nommensen di Jalan Prof HM Yamin, persisnya di persimpangan 4 Jalan Sutomo, Kecamatan Medan Timur, kembali terlibat tawuran dan baku serang, Rabu (20/12) sore.

Akibatnya, warga dan pengguna jalan di luar areal kampus jadi ketakutan. Pasalnya, puluhan mahasiswa dari dua fakultas yang disebut-sebut fakultas teknik dan hukum, saling lempar batu dan kayu hingga ke Jalan Sutomo dan persimpangan Jalan Sutomo Medan.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, bentrok antar dua fakultas di kampus itu dipucu gesekan lama yang pernah terjadi, yakni buntut dari permasalahan saling tidak senang sewaktu bermain futsal. Dari kejadian itu, kedua fakultas ini juga sudah beberapa kali bentrok. Dan pemicunya lagi-lagi masalah salah faham.

“Udah lama ini bang, kedua fakultas bergesekan. Ada lagi ribut karena wanita (pacar),” sebut, salah seorang mahasiswa Nomensen yang tak mau namanya dituliskan, saat baru keluar dari gerbang kampus.

Kali ini, entah apalagi pemicunya. Dua kelompok itu bak pereman jalanan yang saling serang ditengah keramaian pengguna jalan. Bahkan aksi saling balas lempar membuat para pedagang disana histeris ketakutan. “Toloooong,,, jangan kesini, nanti hancur barang-barang saya,” teriak, salah seorang ibu pedagang di kawasan Jalan Sena.

Sebahagian mahasiswa yang kalah jumlah dari kawasan Jalan Sutomo, persimpangan Jalan Sena, sampai lari ke warung-warung warga. Bahkan, gerombolan mahasiswa yang saling serang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

Mengetahui terjadi keributan di jalanan umum, polisi dari Polsek Medan Timur maupun Polrestabes Medan, diturunkan.

Sedikitnya, 3 orang mahasiswa yang belum diketahui identitas serta fakultasnya, diamankan polisi Sabhara Polrestabes Medan lalu diboyong ke Mapolrestabes Medan.

Dengan kedatangan puluhan personel kepolisian, aksi bentrok bisa diredam. Guna menghindari adanya bentrokan susulan, belasan personel Sabahara yang mengendarai sepeda motor trail, disiagakan di depan kampus Nommensen.

Basri (43) salah seorang warga menuturkan, kejadian serupa sudah berulang kali terjadi. Ia dan pengguna jalan lain mengaku cemas dan terganggu seringnya keributan mahasiswa hingga ke jalanan.

“Ini kan bisa berdampak sama kami. Gimana kalau kami terkena lemparan? Kan bahaya. Ya jelaslah kami resah. Maunya pihak kampus termasuk Rektor tegas terhadap mahasiswanya, agar bentrok anarkis nggak terulang sampai ke sekian kalinya,” gerutu warga.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kampus kepada wartawan terkait bentrokan.

Namun dari amatan wartawan di lokasi, terlihat bebatuan dan kayu yang berserakan di pinggiran jalan langsung dibersihkan personel kepolisian.

Dari pantauan, terlihat juga Kabag Operasional Polrestabes Medan, AKBP Doni Satria Sembiring dan Reskrim Polsek Medan Timur keluar dari kampus. Sayangnya ketika ditanyai awak media, AKBP Doni belum bisa berkomentar banyak. “Nanti ya satu jam lagi,” ucapnya sembari bergegas menaiki mobil jemputan.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu, mengatakan telah mengamankan lokasi bentrok. “Kita sudah amankan lokasi bentrok. Arus lalu lintas sudah lancar. Kita masih mencari penyebab bentrok dengan melakukan koordinasi dengan pihak kampus,” terang Kapolsek Medan Timur.

Kamera Wartawan Dirampas

Dari aksi bentrokan mahasiswa tersebut, nyaris terjadi gontokan terhadap salah seorang wartawan. Alfi, wartawan dari salah satu stasiun televisi swasta yang mengabadikan bentrokan tersebut, sempat dihadang para mahasiswa.

Mereka tak senang, aksi kebrutalan dengan tauran di jalanan di rekam oleh wartawan yang tengah melakukan peliputan di lokasi. Beruntung, ketika Alfi dihadang, para mahasiswa tak anarkis. Mahasiswa yang mengepungnya meminta strainger televisi tersebut untuk menghapus rekaman video yang diambilnya.

“Pas saya lagi di TKP, personel kepolisian belum ada. Saya ngambil videonya di luar kampus. Para mahasiswa yang melihat saya langsung teriak “Woii, ngapain kau itu. Hapus, hapus video itu. Karena mereka bawa balok dan batu, saya yang diposisi awal di Jalan Prof HM Yamin, berlari ke Jalan Sutomo, di depan KFC,” kata, Alfi yang menyesalkan kejadian itu.

Sayangnya, Alfi mengaku kembali bertemu dengan segerombolan mahasiswa yang langsung mengelilinginya dan meminta paksa agar rekaman kamera videonya dihapus.

“Sewaktu saya lari ke arah gedung KFC, rupanya di situ banyak mahasiswa yang ikut tawuran. Saya dikelilingi. Sebahagian mereka naik sepeda motor. Terus dibilangnya “Ngapain kau ambil videonya, mau buat pencemaran nama baik kampus kami kau? Terus saya disuruh hapus videonya. Setelah selesai saya hapus, mereka pergi,” beber Alfi lagi.

Terkait hal itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Ronni Bonic mengaku, sudah berkomunikasi dengan reporter yang sempat dihadang mahasiswa agar rekaman aksi bentrok dihapus. “Saya sudah telfon, Alvi (Metro TV), gak benar kameranya dirampas. Yang ada disuruh hapus rekaman di video kamera oleh mahasiswa,” tulis, Kompol Ronni Bonic dalam pesan WhatsApp.

Pun demikian, Mantan Kapolsek Medan Baru ini membenarkan telah diamankannya 3 orang mahasiswa dari aksi bentrok.

“Ya benar, ada 3 orang yang kita amankan di Polrestabes Medan,” akunya.

Dijelaskannya lagi, dari keterangan security kampus HKBP Nomensen, bernama, Febri Doloksaribu, melihat anak mahasiswa jurusan Tehnik (selaku korban) dipepet dan dipukuli mahasiswa jurusan Hukum. Selanjutnya, anak fakultas Tehnik berlari ke dalam kampus dan melapor kepada teman-temannya.

Dari situ, mahasiswa fakultas Teknik lantas mendatangi tempat mangkal mahasiswa fakultas Hukum di depan pintu Jalan Sutomo dan terjadi tawuran antar mahasiswa dengan saling lempar batu. (..)

Sumber Berita : sorot Daerah
Editor: Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini