|

Polres Bengkalis Periksa 2 Penyebar Berita Hoax

Foto : M.Panjaitan - Tampak Pembuat Berita Hoax Di perikasa Reserse Polres Kab.Bengkalis Riau

BENGKALIS –Riau | Media Nasional Obor Keadilan | Desas desus kabar meninggalnya korban kecelakaan dijalan Hos Cokroaminoto seorang pelajar di SMKN Bengkalis Dewi Fransiska (16) beberapa waktu lalu, yang telah di tersebar di Akun media sosial Fecebook (FB), penulis tersebut kini telah diamankan Sat Reskrim Polres Bengkalis dan sedang dilakukan pemeriksaan, Selasa (14/11/17).

Pelaku yang hanya mengomentari berita hoak meninggalnya korban Laka tersebut, katakan bahwa dia mengaku, benar membuat kata kata yang menyebutkan korban laka telah meninggal dunia dan diakuinya, dia tidak tahu persis kondisi korban sebenarnya.

Dari hasil konfirmasi, saat pelaku sedang di periksa Polisi sempat berbincang dengan awak media berinisial SN (19) mengaku bahwa kata kata yang dia muat berbunyi meninggalnya Dewi Fransiska yang diketahuinya melalui media sosial yang tidak ia ketahui sebelumnya.

“Saya tak kenal pak dengan yang buat pertama, komennya ya anak tesebut sudah meninggal lalu saya komentari lagi ya sudah meninggal lalu jenazahnya diarak-arakan di Mapolres Bengkalis yang didapat dari teman, “kata SN Selasa kemarin.

Ditambahkan SN, bahwa dia sama sekali tidak kepikiran saat kata -kata itu termuat di medsos akan beresiko hukum pada dirinya sendiri.

“Resikonya saya tidak kepikiran,” jawab SN singkat,, SN mengakui ia tahunya kabar kecelakaan tersebut dari berita.

Hal ini diakuinya bukan iseng menyebarkan ke medsos, tetapi karena setahunya anak tersebut sudah meninggal, dan yang memposting penulisan menyebutkan kembali, bahwa anaknya masih hidup.

“Saya kaget juga, lho kok masih hidup, kata yang memposting anak itu masih hidup, saya tidak menyebarkan pak tapi cuma membalas komentar, “Kata SN lagi.

SN menyebutkan ia telah mengakui perbuatannya, dan ia pasrah dengan apapun yang telah ia perbuat dan akan bertanggung jawab, dan SN juga telah menyampaikan permohonan maaf terhadap siapapun yang terkait dengan penulisannya.

Termasuk didalamnya kepada keluarga Fransiska yang saat ini masih dirawat dan sudah berangsur pulih di Pekanbaru. berikut pernyataannya dalam akun fbnya.

Dengan ini menyatakan :

1. saya minta maaf atas prilaku saya yang telah membuat komentar hoak tentang meninggalnya dewi Fransiska dan saya mohon maaf kepada polantas

2. Saya minta maaf kepada media sosial yaitu facebook dan kepada teman-teman media atas komentar saya tersebut.

3. saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan jika saya melanggar saya bersediamenerima sangsi

4. permohonan ini saya sampaikan langsung ke media sosial

Sementara itu penyebar informasi hoak ke 2 yang diamankan polisi bernama KR (25), juga mengaku menulis di segmen komentar dengan kata kata demo saja Satlantas polres Bengkalis, dan bakar saja.

KR ini mengaku ia membuat status di kolom komentar tersebut hanya iseng. “saya menyesal telah membuat ini terjadi dan ini benar-benar iseng iseng saja pak, “ucap KR penulis kabar Hoak di akun FB.

Tadi malam rabu (15/11-2017) KR meminta maaf tulisan  di akun fb tersebut dan menyesali perbuatannya karena ia tidak tahu tentang penyebaran informasi hoak tersebut salah berdasarkan UU.

Berikut pernyataan KR di akun FB nya :
Assalamualaikum  wr.wb

Selamat malam, saya Khairul alias syahrul (pemilik Akun fb Syahrul Ajha) pada hari ini selasa tagal 15 nopember 2017 ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kab.Bengkalis secara umum terkhusus untuk satlantas Polres bengkalis,

Karena sebelumnya saya membuat komentar di fb pada tgl 7 Nopember hari selasa tahun 2017yang bernuansa provokasi adapun komentar saya tersebut “Yuk kte demon polantasjike perlukte kko aj polantasbengkalistt”sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Reporter : M. Panjaitan
Editor : Redaktur
Komentar

Berita Terkini