|

Panglima TNI Harus Sejalan dengan Poros Maritim Dunia

Image result for panglima tni gatot
Foto : Panglima TNI, Gatot Nurmantyo (Istimewa)

JAKARTA | Media NAsional Obor Keadilan | Pengamat militer Connie Bakrie menilai posisi Panglima TNI ke depan akan lebih baik dijabat dari Angkatan Laut atau Angkatan Udara. Sebab, kata dia, hal ini sesuai dengan visi poros maritim dunia.

"Poros maritim dunia itu bagaimana mengedepankan kekuatan kita, dari defensif menjadi ofensif. Sudah pasti itu harus kekuatan Angkatan Laut atau Angkatan Udara," ujar Connie di Cikini, Jakarta, Kamis,(23/11/2017).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret tahun depan. Gatot dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 menggantikan Jenderal Moeldoko. Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil mendesak Jokowi melakukan proses penggantian Panglima TNI dari sekarang. Beberapa pengamat menyarankan Jokowi agar Panglima TNI dijabat oleh matra AU atau AL.

Connie mengatakan saat ini Indonesia memiliki masalah yang lebih besar, yaitu mengarah pada tantangan kawasan. Oleh karena itu, kata dia, Panglima TNI ke depan harus mengarah kepada visi poros maritim dunia. "Inilah kesempatan sebenarnya kita juga mengambil dari Angkatan Udara," ucapnya.

Connie memberikan contoh, saat ini Australia telah mengubah doktrin perangnya menjadi perang modern dengan ujung tombak Angkatan Udara. Oleh karena itu, kata dia, Indonesia harus bisa bergerak seperti itu. "Australia mengubah doktrinnya tidak sekonyong-konyong, doktrin perangnya beda sendiri daripada negara lain," ucapnya.

Connie berpendapat visi poros maritim dapat mengedepankan kekuatan Indonesia. Menurut dia, ini merupakan kesempatan Indonesia untuk mengambil dari Panglima TNI dari Angkatan Udara. "Tidak ada pergerakan Angkatan Laut di dunia ini tanpa ada payung udara, terlebih dalam keamanan kawasan," tuturnya.

Connie menambahkan, Indonesia seharusnya memiliki roadmap dalam peta kekuatan militer ke depan. Hal ini, kata dia, untuk mendukung Indonesia menjadi negara poros maritim dunia.

Editor : Redaktur

Sumber : Tempo
Komentar

Berita Terkini