MRI ( Majelis Rakyat Indonesia ) Batalkan Ikut Aksi 299 .kata Yudi Syamhudi Suyuti selaku ketua MRI
Ket Gambar : Ketua MRI Yudi Syamhudi Suyuti , Sri Bintang Pamungkas bersama Jurnalis Media Nasional Obor Keadilan , saat Acara Dialog di MRI (Majelis Rakyat Indonesia) Jl Guntur 49 Jakarta selatan.Kamis 28 September 2017 .
JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN , Kamis 28 September 2017 . MRI (Majelis Rakyat Indonesia) Jl Guntur 49 Jakarta selatan.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN Dalam wawancara nya dengan Yudi Syamhudi Suyuti selaku ketua MRI ( Majelis Rakyat Indonesia) memberikan pernyataan Presidium Tentang Sidang Istimewa 2017.
Yang pertama kita menuntut meminta melalui surat permintaan resmi ke DPR bulan agustus lalu tahun 2017 meminta sidang Istimewa,karena ini sudah puncak nya dalam menjalankan negara yang gagal,ini karena dampak dari kriminalisasi dan dampak kerja sama dengan cina yang bernama Obor (one belt one root one china) ini yang menguras anggaran,untuk menuntut kerjasamanya itu (presiden) jokowi memakai seperti dana haji,menarik pajak,ini sudah harus di perbaiki.
Kita menuntut agar kembali Ke UUD yang asli,kembalikan hak hak pribumi ( kita bukan rasis) kalau bicara pribumi butuh ruang sangat panjang, Dari VOC sampai hindia belanda.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN juga menanyakan bahwa agenda besok 299 tetap jalan ? Yudi Menjawab "Bahwa PA sebagai pengorganisir tetap jalan,tapi kita MRI membatalkan ( aksi 299) bukan berati berhenti tapi di tunda,ini melalui proses panjang melalui lobi ke anggota DPR dan penggerak aksi,Untuk masalah DPR kita tidak mau lari dari jalan yang bertentangan dengan hukum,tidak menjadi soal banyak atau sedikitnya anggota DPR yang mendukung tetapi ini DPR tidak memberi ruang"
Karena besarnya partai oligarki itu tidak terlepas dari peran para taipan,dari presiden yang dahulu tidak terlepas dari taipan.
Apakah wakil rakyat benar konsisten ?? Wakil rakyat atau wakil partai,sampai sampai wakil rakyat itu ada yang tidak mau bertemu saya (Yudi)
Ini murni dari organisasi MRI tidak ada titipan partai atau pengusaha....
Dana nya pribadi ini mas.... kami punya usaha hotel kecil kecilan isinya orang intel semua,ini masalah hukum kok seperti teroris." ungkap Yudi sambil tertawa.
Ini politik yang naik atau turun,apa lagi ada isu dari Panglima TNI tentang 5000 senjata,sampai ada meme segala jelas ada apa ini...
Kita MRI mendukung aksi di senayan dan tugu tani anti PKI ( walau kita MRI tidak ikut), Semua ini adalah dampak dari politik, Pemerintah sekarang ini menguasai parlemen yang membuat terpisah dengan rakyatnya.
MPR harus menjadi MPR yang seharusnya dan bukan (MPR) Titipan, Rakyat harus berdiri di atas kaki sendiri. Tutup Yudi Samhudi .
Sekadar informasi, aksi bertajuk Perppu Ormas: Anti Islam & Lindungi PKI yang digagas Presidium Alumni 212 itu akan digelar pada Jumat 29 September 2017 sekira pukul 09.00 hingga 17.00 WIB di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta.
Adapun massa diperkirakan mencapai 15 ribu hingga 17 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah luar Jakarta dan perwakilan Ormas Islam. Sementara itu, polisi juga menyiapkan pasukan pengamanan yang tidak kalah banyak jumlahnya yakni sekira 20 ribu personel yang didatangkan dari Polda-Polda di seluruh Indonesia.
Sementara itu , beberapa waktu lalu Yudi pernah Membuat Sttetmen Kontroversi dihadapan awak media yang mana saat itu Yudi menyampaikan seperti ini ;
"Saya tantang rezim Jokowi perintahkan polisi jemput saya dan saya tidak akan mau ikut. Meski mereka mengeroyok, memukul atau bahkan menembak saya. Saya akan menolak ikut mereka untuk dikurung. Karena Sidang Istimewa dan Pemakzulan Jokowi yang kami dorong adalah konstitusional," sebutnya.
"Dan kalau mereka memaksa dengan memukul, mengeroyok, memaksa atau menembak, maka rezim Jokowi dan polisi langsung ditetapkan sebagai penjahat HAM. Dan juga akan dihukum mati juga. Saya siap jadi martir. Dan jika saya mati, saya yakin masuk surga, sementara mereka masuk neraka. Di neraka mereka akan disiksa selamanya. Saya juga akan minta kepada Tuhan agar mereka tidak pernah diampuni dan juga tersiksa di dunia akhirat. Bismillah. Gitu aja kok repot," ujar Yudi menambahkan.
Yudi yang juga koordinator dan penanggungjawab Sidang Istimewa dan Pemakzulan Jokowi 2017 sebelumnya menyampaikan, beberapa elemen dan kelompok masyarakat mendorong Sidang Istimewa dan Pemakzulan Jokowi melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPR-MPR.
David S : Reporter
Obor Panjaitan : Editor.