|

Dr. Tifa: Indonesia Kini PT Indonesia Tbk—Rakyat Cuma Konsumen dan Penutup Utang?

Jakarta, Obor Keadilan – Sabtu (23/02-2025) , Dokter Tifa lagi-lagi menghebohkan publik dengan analisisnya yang menusuk. Ia menyebut Indonesia sudah tak lagi sebagai negara, melainkan telah berubah menjadi korporasi raksasa bernama "Danantara." Nama "Indonesia" hanya jadi stempel kosmetik, sementara sistem dan fungsinya kini 100% berorientasi perusahaan.

"Masih pakai nama Indonesia biar rakyat tak sadar. Tapi strukturnya sudah korporasi habis. Kedaulatan rakyat? Hilang! Sekarang rakyat cuma pekerja, penyewa, dan penutup utang," tulis Dr. Tifa dalam unggahan terbarunya hari ini.
Rakyat: Buruh, Konsumen, atau Mesin Bayar Utang?
Dr. Tifa memetakan peran baru rakyat dalam skema ini:
  • Sebagian jadi karyawan "PT Danantara," dari buruh kasar sampai cleaning service.
  • Mayoritas diposisikan sebagai konsumen dan penyewa aset negara.
  • Semua tanpa kecuali jadi pembayar utang yang tak pernah mereka pinjam.
Menurutnya, status "negara" sengaja dipertahankan sebagai kamuflase agar rakyat terus diperas melalui:
  • Pajak yang kian membengkak.
  • Iuran BPJS wajib meski pelayanan ala kadarnya.
  • Tarif listrik, air, dan BBM yang bikin kantong jebol.
  • Jaminan utang triliunan untuk segelintir elit.
"Makanya casing-nya tetap ‘negara.’ Biar rakyat bisa terus diperah—pajak, BPJS, listrik mahal, sampai utang yang bukan punya mereka," cetusnya.
Sindiran Pedas: "Lihat Wajah Mereka!"
Bukan hanya sistem yang dihujani kritik, Dr. Tifa juga tak pernah ragu melontarkan sindiran pedas pada tokoh-tokoh yang ia anggap dalang di balik krisis ini. Mantan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi target utama kritiknya, yang kerap ia gambarkan sebagai simbol masa suram bangsa ini.
"Masa lalu dan masa depan Indonesia sesuram wajah mereka berdua. Musibah berantai buat bangsa ini," tulisnya sebelumnya.
Ia juga pernah memancing publik: "Tatap wajah calon pemimpin kalian baik-baik. Itu cerminan nasib anak-anak kalian nanti."
Dr. Tifa bahkan mengulik keabsahan ijazah Gibran, menyebutnya hanya lulusan D1 dari program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), bukan sarjana S1 seperti yang kerap diasumsikan.
Bingung? Kuliah di DRTF Channel!
Untuk yang masih tak paham konsep "Danantara" dan metamorfosis Indonesia jadi korporasi, Dr. Tifa membuka kelas terbuka.
"Masih nyasar? Ke Kampus DRTF Channel aja! Kuliah bareng, bawa buku sama bolpen. Gurunya cakep, baik hati lagi. Yuk, cusss!" ajaknya santai tapi menggigit.
Tulisan ini dirangkum dari unggahan terbaru Dr. Tifa oleh Media Nasional Obor Keadilan.
(Redaksi Obor Keadilan)
Komentar

Berita Terkini