|

Kontruksi, Pengadaan RSUD ASA Depok Wilayah Timur Dalam Pusaran Korupsi

Keberadaan RSUD ASA Mengkhawatirkan Tampak Luar Begini Apalagi Pondasi

Media nasional obor keadilan | Depok Selasa 13 September 2022, Pembangunan rumah sakit umum daerah Depok wilayah timur yang kini telah dinamai dengan RSUD anugrah sehat afiat disingkat RSUD asa menjadi kebanggaan warga Kota Depok secara umum khususnya yang berada di 3 sampai 4 Kecamatan wilayah timur Kota Depok.

Berpuluh tahun Depok ini sudah berdiri, sejak itu pula hanya memiliki satu rumah sakit umum daerah bahkan hanya memiliki sekitar 30 bed hospital atau tempat tidur rawat pasien semestinya kehadiran dan kemampuan uang negara membiayai pembangunan RSUD ASA ini diikuti dengan niat baik penanganan yang penuh tanggung jawab agar tidak memperlihatkan kualitas dan mutu yang dapat dikategorikan seperti gambar di bawah ini berkelas kaleng-kaleng alias odong-odong siapapun yang melihat ini pasti mengatakan iya.

Salah satu warga yang berhasil diwawancarai oleh media ini, bahkan pekerja konstruksi termasuk konsultan di wilayah Jatimulya pas berpapasan dengan media ini ketika melihat gambar ini, melontarkan gambaran kepedihan dan kesedihan mendalam menyaksikan hasil dan mutu konstruksi yang diperlihatkan dan dipertontonkan oleh para stakeholder mulai dari pemborong PT Brantas dan semua tukang dan kepala tukangnya serta orang kantornya termasuk Pemerintah Kota Depok dalam hal ini dinas Perumahan pemukiman disingkat Rumkin, di sana ada PTK Suwandi PDKT termasuk penjaga rumah sakit Asa itu sendiri.

Menurut warga lainnya bahkan mengatakan, ini aja berani memperlakukan pekerjaan murahan begini di depan mata seperti gambar di atas ini lift persis di atas kepala hanya berjarak dari jidat 32 cm tampak amburadul bahkan nyaris terancam bisa copot menimpuk kepala siapapun yang lewat tidak menutup kemungkinan akan dilewati oleh Walikota, Gubernur, Menteri Kesehatan, termasuk setiap hari yang udah pasti dokter ini sebagai kepala RSUD alias rumah sakit umum daerah ini termasuk dokter Juri dokter yang sudah lebih dahulu bahkan sudah berbulan-bulan menempati dan wara-wiri di ruangan ini secara fisik sudah melihat luar dan dalam bangunan tapi sangat disayangkan kata daripada warga ini kenapa ini bisa terlewatkan di mana tanggung jawab dan Siapa yang bertanggung jawab akan hal ini. 

RS ASA tampak dari samping depan / doc Obor Keadilan. 
Tidak hanya pihak luar dan observasi media ini ada beberapa security yang sudah bekerja sebagai security RSUD ASA sangat transparan dan dengan gamblang lugas menjelaskan bahwa jikalau hujan turun maka seluruh kanopi ruang VIP di depan akan terlihat seperti air mancur di pegunungan sangking derasnya air meluncur dari atas ke bawah, security" tidak hanya itu mas ada beberapa lantai itu air meluncur ke lantai bahkan di lantai 6 di bagian ujung ada berisi kaleng-kaleng ember-ember yang ditanami pohon-pohon seperti mirip kembang tapi udah kering ujanrnya" betul apa yang disampaikan security ini wartawan media ini langsung meluncur ke lantai 6 ada bunga yang ditanam di atas ember warna hitam dan kaleng-kaleng yang mirip pot tetapi sudah kering dan sebagian pohon-pohon yang mirip kembang itu sudah gersang tidak jelas apa fungsinya dan bagaimana cara perawatannya sebab berada di tempat yang buntu tidak ada akses untuk melakukan perawatan pergantian bahkan untuk menyiram bunga tersebut.

Tulisan ini masih mengisyaratkan supaya seluruh masyarakat kota Depok wajib turut menjalankan kewajibannya ikut mengawasi bangunan yang sangat mengkhawatirkan ini jangan dibilang tidak mengkhawatirkan kita juga baru disuguhi sebuah musibah terbakarnya Gudang JNE, tidak ada siapapun yang tahu selama ini banyak yang tidak tahu kalau di situ ada pergudangan JNE express itu terbakar bahkan ada juga gedung JNE lainnya yang menanam atau menguburkan beras bantuan presiden atau bantuan pemerintah kepada orang miskin pada terdampak Corona, lalu itu bisa kecolongan apalagi bangunan rumah sakit maka jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti Gudang JNE terbakar sejago merah maka gedung rumah sakit umum daerah ini pun patut diawasi tidak boleh hanya oleh media semua pihak harus mengawasi tanpa berniat jelek tetapi harus berniat baik agar bilamana ada di sini kesalahan dan kegagalan konstruksi seperti yang tampak di lantai 6, yang tampak di lift dan tampak di bagian kanopi bagian depan ruang loby utama itu sudah berkelas kaleng-kaleng atau amburadul tidak sesuai dengan nilai anggaran 200 miliar. 

Ket gambar: Kondisi toilet lt 6.
Yang hasilnya seperti yang disampaikan oleh warga dan security tadi ini menjadi tanggung jawab masyarakat sebab bangunan ini adalah bersumber dari pajak masyarakat bukan dari uang pribadi PTK Dirut RSUD ASA dan bukan duit pribadi anggota DPRD dan bukan pribadi Kadis Bukan pribadi walikota dan wakil walikota ini penting harus diketahui agar berani berbicara dan rela meluangkan waktu pikiran dan energi untuk ikut serta melaksanakan pengawasan terhadap rumah sakit yang sangat mengkhawatirkan ini, tidak dapat ini hanya di poles di dempul bahkan informasi terakhir yang dapat disampaikan oleh jurnalistik media ini di lantai 6 bahkan menurut konsultan konstruksi yang ketemu di Jatimulya itu, aneh toilet jongkok di lantai 6 ini patut diduga tapi tidak boleh menuduh ujarnya.

Maka sebelum masuk kepada instalasi atau penyisihan alat-alat penunjang fasilitas kesehatan seperti hospital, bed, ruang ICU, ruang IGD tabung oksigen dan lain sebagainya terlebih dahulu ini harus dikelirkan di tuntaskan dan seluruh proses serah terima dari tukang yang memborong bangunan ini keterberantas selaku tukang yang melaksanakan pekerjaan bangunan ini ditinjau ulang kenapa bisa dengan mudahnya diterima bangunan yang berkelas seperti kata para narasumber bangunan bermutu abal-abal bermutu kaleng-kaleng tetapi diterima dan dicairkan uangnya sebesar 200 miliar uang negara ini ada apa ? Siapa yang bertanggung jawab tentu semua pembaca mengetahui itu. 

Indikasi Kuat Korupsi Dalam Pengadaan RSUD ASA

Sementara itu menurut aktivis anti rasuah yang juga warga Kota Depok dalam pandangannya selaku warga negara dan ber-ktp Depok mengatakan prihatin terhadap tata kelola uang negara dalam berbagai kegiatan pengadaan barang dan jasa di dalam tubuh RSUD yang baru di wilayah Timur Kota Depok yang telah dinamai dengan rumah sakit umum daerah Anugerah Sehat Afiat disingkat RSUD ASA. 

Aktivis ini mengatakan agar Kejaksaan Agung mengevaluasi Kejari Kota Depok karena dinilai telah lamban Dan lalai bahkan terkesan membiarkan terjadinya korupsi di dalam tubuh RSUD asal Depok di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Depok. (Obor P)

Komentar

Berita Terkini