|

Kades Bonan Dolok lll Balige Gaya Tenggen Jawab Wartawan Terkait Kasus Pamsimas, Ini Kata Inspektorat Toba

Media Nasional Obor Keadilan | Balige | Senin, (20/09/21)-Pengadaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2019 di desa Bonan Dolok lll yang informasinya telah menghabiskan dana hingga mencapai Milyaran Rupiah menuai sorotan dari warga desa setempat. Beberapa orang warga yang meminta identitasnya tidak ditulis dalam berita ini, kepada oborkeadilan menyampaikan kecurigaannya atas besarnya dana yang digunakan pada pelaksanaan PAMSIMAS tersebut. Padahal manfaat yang didapatkan tidaklah maksimal karena menurut mereka, sejak selesai dibangun hingga saat ini tidak semua warga desa Bonan Dolok III yang bisa menikmati air minum bersih dari hasil Pamsimas.

Lebih lanjut warga menyampaikan bahwa sejak pertama, Pamsimas di desa mereka sudah bermasalah. Rencana semula dan hasil musyawarah desa bahwa sumber air yang akan digunakan adalah air dari sungai yang lokasinya berada di kaki gunung di wilayah desa tetangga yaitu desa Huta Namora. Di dekat sumber air, akan dibuat bak penampung dan penyaring. Dari bak penampung dengan memanfaatkan sistem gravitasi air akan dialirkan melalui pipa sampai ke rumah-rumah penduduk.

"Namun pada pelaksanaan pembangunannya Pamsimas di desa kami ini tidak sesuai dengan rencana semula karena ternyata air yang digunakan saat ini berasal dari sumur bor dangkal yang disedot dengan mesin dari bawah tanah".ucap warga.

Mengetahui informasi dari masyarakat ini, demi pemberitaan yang seimbang awak Oborkeadilan berulang kali berusaha menemui secara langsung kepala Desa Bonan Dolok III, Eben Siagian (untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi dari warganya sendiri), namun sang kades selalu menolak dengan alasan situasi pandemi Covid. Sampai akhirnya pagi ini,l bertempat di desanya sendiri saat melihat sang kades sedang melintas dijalan dengan seketika awak media ini langsung menyapanya dan menanyakan apakah ada waktu untuk dikonfirmasi soal Pamsimas di desanya, Kepala desa mengatakan: "bisa, tapi bawa surat tugasmu".
Diminta untuk memastikan waktu yang diberikannya untuk dikonfirmasi, Kades Eben Siagian mengatakan: "sekarang tidak bisa, besok juga tidak, kapan kapanlah".ujarnya.

Sekaitan dengan ini, ketua Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) pada PAMSIMAS, yang juga sebagai Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pada kegiatan Dana Desa tahun 2019, sekaligus adalah perangkat desa Bonan Dolok III, Inisial RT bertempat di kantor desa, pada Selasa (24/08) lalu saat dimintai informasi dan tanggapannya atas kecurigaan masyarakat akan besarnya dana yang digunakan dalam kegiatan PAMSIMAS 2019, mengatakan bahwa benar pada tahun 2019 yang lalu dirinya selaku ketua KKM sekaligus ketua TPK, mengelola dana Pamsimas sebesar Rp 416 Juta. Dana itu sudah termasuk dana hibah khusus yang bersumber dari dari dana desa sebesar 15 persen dari PAGU PAMSIMAS dan dana yang didapatkan dari IN KIND dan IN CASH yang bersumber dari Masyarakat sebesar Rp 100 ribu per kepala keluarga. Selain itu, ada juga Dana sebesar Rp 467 Juta lebih yang bersumber dari Dana Desa tahun 2019.
Lebih lanjut, RT menyampaikan total dana sebesar Rp 883 Juta lebih itu digunakan untuk membiayai kegiatan Pamsimas.

Dalam beberapa perincian penggunaan dana, RT menyebutkan bahwa dana PAMSIMAS sebesar 416 Juta Rupiah itu mereka gunakan untuk:
- Pembuatan sumur bor dangkal kedalaman 50 hingga 100 meter
- Pembuatan satu unit bak penampung/bak penyaring horizontal
- Satu unit Rumah pompa
- Dua unit wastafel di Sekolah SD.

Dalam keterangan selanjutnya RT selaku ketua KKM dan ketua TPK juga mengatakan bahwa Dana Desa sebesar 467 juta, semuanya digunakan untuk pipanisasi air minum. Mulai dari bak penampung sampai ke Sambungan Rumah (SR).
Namun saat dimintai informasi soal berapa panjang pipanisasi dan berapa banyak pipa yang dibelanjakan, RT mengatakan: "tanya saja ke kepala desa". ujar nya.

Lebih lanjut sekaitan dengan ini, Ferry Toni Lumban Tobing Pejabat pada Dinas PERKIM Kabupaten Toba yang menurut RT bahwa Ferry lah yang paling tahu soal pencairan dana PAMSIMAS bertempat di ruang kerjanya ketika diminta informasi dan ditanyakan tentang kecurigaan masyarakat soal besarnya dana yang digunakan pada kegiatan PAMSIMAS  Bonan Dolok III tahun 2019, Ferry mengatakan: "KKM dan Konsultan atau Fasilitator yang lebih klop menjawab".

Sementara itu, saat ini warga Bonan Dolok III bertambah curiga dengan ditambahnya dana desa (DD) T/A 2021 sebesar Rp.97 juta untuk mengatasi kekurangan air pada bak penampung pamsimas tersebut.

Berdasarkan informasi dari warga desa ini dan hasil investigasi kepada pemerintah desa pihak Inspektorat Kabupaten Toba yang diberitahu soal ini, Patuan Pasaribu selaku pembantu Inspektor Wilayah pada Kantor Inspektorat Toba mengatakan akan segera turun ke desa dimaksud untuk memeriksanya. Patuan Pasaribu juga menambahkan "Untuk memeriksa dana PAMSIMAS nya kami ada sedikit kendala. Karena dana tersebut langsung ke rekening mereka (red; Kelompok Keswadayaan Masyarakat/KKM) tetapi untuk itu saat ini kami sedang koordinasi dengan berbagai pihak, namun atas laporan ini kami berterimakasih dan akan menindaklanjutinya. (Vendi/Seblon)

Editor: Redaktur
Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini