|

Viral Berita, Petani Sidajaya Rasmin si Buta Huruf di Paksa Cap Jempol di Selembar Kertas

Media Nasional Obor Keadilan |  Kab Subang | Berita yang sudah viral dibeberapa media online terkait Rasmin Petani Subang Teriak "Bapak Presiden, Tolong Kami Rakyat Kecilmu". Dengan adanya berita tersebut, Rasmin salah satu salah satu Petani yang memiliki kekurangan Fisik dan Buta Huruf dikampung sumur jaya, Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. 

Saat ditemui awak media dikediamannya, dirinya mengatakan pada hari kamis sekira pukul 10.00 WIB, dijemput salah satu perangkat Desa Sidajaya, selaku RK bernama Ohid. Setelah sampai di Kantor Desa Sidajaya, Rasmin menemui seorang diri tanpa ada yang mendampingi, akhirnya diruangan sudah ada beberapa orang, diantaranya Kepala Desa Carta, beberapa orang yang mengatasnamakan dari PG 2 Subang, Sakri, Karso bersama seorang pendamping yang diduga mengaku pengacara. 

"Saya ditanya sambil ditulis oleh salah satu orang yang tidak tau namanya, kalau pak Karso tidak terima, pak Rasmin bisa masuk penjara terkait soal berita yang sudah tayang," ucapnya, dikediamannya kepada awak media, Jumat (13/08/2021) malam. 

Rasmin, menambahkan kemudian dirinya disuruh tandatangan yang sudah ditulis dalam kertas yang tidak tau apa isi dalam tulisan kertas tersebut. 

"Saya buta huruf tidak bisa baca karena tidak sekolah, disuruh tandatangan, saya enggak bisa, akhirnya saya disuruh cap jempol. Nanti yang aslinya buat pak Rasmin ya, saya pegang photo kopinya aja, tapi sampai sekarang tulisan itu belum dikasih," tutur Rasmin kepada awak media. 

Dikatakan Rasmin, dirinya setelah mau pulang dikasih uang Rp 50 ribu sama lurah dan Rp 50 ribu sama orang PG 2 Subang buat uang bensin. 

Rasminpun mengucapkan terima kasih sudah di berikan Uang Bensin, Khususnya Kepada Kepala Desa Sidajaya, Karena baru kali ini saya menerima uang belas kasihan dari beliau. 

Sementara itu, awak media via WhatsApp serta seluller ingin klarifikasi Carta selaku Kades Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Namun, dirinya (Carta -red) diam seribu satu bahasa. Hingga berita ini kembali ditayangkan. 

Penulis : Tim Investigasi MPP

Komentar

Berita Terkini