|

Dimasa Sulit Akibat Corona, Oknum Dewan Di Bengkalis Tega Tak Bayar Gaji Pekerjanya

Foto : area pekerjaan PT. KIRANA JAYA milik Oknum Anggota DPRD Bengkalis berinisial RS.
OBOR KEADILAN.COM| Bengkalis - Riau| Sabtu, 15 Mei 2020 | Sejumlah Pekerja atau Buruh Lepas PT. KIRANA JAYA yang bekerja sebagai salah satu sub kontraktor di pembangunan jalan tol pekanbaru - Dumai tampak mendatangi rumah salah seorang wakil rakyat atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkalis - Riau, yang disebut sebagai Direktur Utama PT KIRANA JAYA, Kedatangan para pekerja harian lepas ini tidak sedang dalam rangka berkunjung, melainkan menuntut hak mereka selaku pekerja yang bekerja membuat drenase di tol pekdum yang ber areal diseputaran Balai raja.

Oknum Dewan yang dimaksud adalah berinisial R.S anggota dewan dari fraksi partai G, menurut keterangan Fauzi salah seorang pekerja, mereka meminta gaji mereka yang tidak kunjung dibayarkan sementara pekerjaan mereka telah selesai sejak lama, " uang kami ada 5 juta lagi yang belum kami terima bang, mungkin kalau buat pak dewan itu kecil, tapi kalau bagi kami itu sudah sangat besar apalagi masa sekarang ini, lagi serba sulit semua" ucapnya menjelaskan.

Namun apa yang mereka dapatkan justru tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, RS justru menanggapi mereka dengan jawaban yang layak dianggap tidak pantas keluar dari seorang pengusaha apalagi dengan latar belakang Aggota Dewan, Bukannya memberikan solusi justru malah melemparkan tanggung jawabnya ke bawahannya tanpa mempertemukan secara langsung, " Kalian tidak usah lagi datang-datang kerumah saya, gaji kalian itu sudah saya bayarkan ke mandor" ucapnya menjawab para pekerja yang datang menagih hasil keringatnya masing-masing itu dengan nada datar.

Sebelumnya, para pekerja ini juga telah bertemu dengan bawahan RS yang disebut sebagai mandor tersebut, namun dengan tegas orang yang disebut mandor itu menjelaskan bahwasanya dirinya juga merasakan hal yang sama, " aku ini kalian lihat lah selama kita bekerja, apa yang sampai samaku itulah yang kusampaikan ke kalian, bahkan kadang menyisihkan buat ku saja jarang, pasti kalian yang ku utamakan lebih dulu, ujarnya.

Sangat bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh RS dengan menyebut bahwa semua sudah dibayar lunas ke Mandor tanpa mempertemukan mereka, diduga RS memang sengaja berkelit dari tanggung jawabnya sebagaimana yang dikatakan oleh Taufik yang juga bagian dari salah satu pekerja, entah mana yang betul orang ini, tanya mandor jawabnya uang yang nyangkut di Atasan, sementara tanya ke atasan jawabnya udah dilunasi ke mandor, kami semacam di main-mainkan bang, mereka pun tak mau dipertemukan duduk bersama biar jelas duduk perkaranya, inisiatif kami, kami akan laporkan ke aparat penegak Hukum, dan itu secepatnya. Terang taufik.

Sementara sampai saat berita ini diterbitkan, belum ada jawaban apapun dari RS, beberapa kali pihak media mencoba menghubungi RS lewat selular dan aplikasi WA, namun tidak ada jawaban.

Sungguh miris, disaat semua orang berada dalam tekanan ekonomi yang lemah selama masa pandemi corona, masih ada juga yang tega menelan hak dan keringat orang lain. (*)

Reporter : Ricky.p & T.Ramadhan
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini