|

Heboh Kasus Reynhard Sinaga, Bunda Roostien Ilyas Sentil Polres Metro Depok

Ket : Reynhard Sinaga berlatar belakang papan Alamat Polres Depok dan Foto Bunda Roostien Ilyas(doc Oborkeadilan.com, (9/1)).
____________________________________________


Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan-kamis (9/1-2020), Geger negeri bahkan dunia Internasional dihentak oleh kasus "Predator Seksual setan" berkewarganegaraan Indonesia Reynhard Sinaga, bagaimana tidak? Kasus ini menurut hakim PN Manchester Inggris merupakan kasus pemerkosaan terbesar sepanjang sejarah Inggris bahkan seantero dunia.

Ungkapan Bunda Roostien Ilyas

"Kasus Reinhard Sinaga yang membuat bangsaku patut untuk malu pada dunia, meski kasusnya gak begitu membuat kita kaget, karena banyak kasus serupa cuma tempatnya di indonesia"

Rasa malu marah jijik benci tidaklah cukup tanpa kita berbuat sesuatu untuk pencegahan dan pendidikan seks secara komperhensif dan di implementasikan pada kehidupan se hari-hari.

Karena setiap pelaku kejahatan seksual bisa dipastikan dia juga korban kejahatan seksual saat dia kecil, dan dilakukan oleh orang terdekat bisa jadi kakak sendiri ungkap bunda Roostin Ilyas mungkin paman kakek bahkan ayah kandung sekalipun bahkan ada juga oleh kakak perempuan, babysitter bahkan ibu kandung sekalipun karena kejahatan lesbian juga mengerikan.

Bunda Roostin menuturkan sekaligus saran buat para pihak;
Minggu lalu aku di undang oleh sekolah SD di cibubur untuk memberikan materi sex education untuk SD klas 4-6.

pertama aku bicara di depan murid putra...aku mulai dg menanyakan..siapa yg punya adik/kakak perempuan.?

apakah kl berantem pake mukul? bagaimana kalau ketemu orang di jalan dan menanyakan sesuatu? bagaimana kalau ada orang yang baru kenal memberi makanan dan minuman apa yang tidak boleh di sentuh dari badan mereka?

mereka pun sudah banyak yang tau kalau menyebut alat kelamin mereka dengan penis.

"Giliran siapa yg mau bertanya...? Pada umumnya mereka tanyakan bagaimana sikap mereka jika ada yang hendak memegang mereka riwuh hiruk pikuk mereka menjawab kita harus tereak ngelawan tendaaang...sambil
memperagakannya."

aku biarkan mereka saling tanya jawab...aku biarkan anak-anak terbuka menanyakan apapun terkai sex, perkosaan sodomi, dan hal lainnya siapa yang boleh pegang seluruh tubuhnya dan seterusnya.

giliran anak-anak putri dengan materi yang sama aku menanyakan.

siapa yang sedang mens? ada beberapa yang sudah yang beda dari anak laki dan perempuan ialah pertanyaan mereka.

Bu boleh gak kita cebokin adik laki2 ? boleh gak kita mandi bareng dengan sepupu laki-laki tapi masih TK? Jikalau ada sodara cowok yang mau cium kita boleh gak? kalau papa boleh cium bibir kita gak bu..? Lesbi itu cewe suka sama cewe ya...?

beda pertanyaan anak cowok dan cewek sangat kelihatan meski umur sama tapi tingkat kedewasaan berbeda anak cewek lebih dewasa secara biologis.

Setidaknya para guru-guru dan orang tua murid yang ada disaat acara sex education berlangsung faham dan tau seberapa jauh pengertian anak-anak didik mereka tentang sex, jadi jangan lagi berpikir "ah anak saya masih kecil belum tau apa apa...."...Zaman telah berubah informasi tehnologie..masuk kemana mana..penetrasi tak terbendung.

Tugas kita sebagai orang tua tidak lebih ringan ciptakan komunikasi yang sehat berkualitas dengan anak kita biarkan mereka bertanya apa saja tanpa rasa takut, berbicaralah dengan mereka bukan kepada mereka pungkas Bunda Roostin.

Polres Depok Telusuri Jejak Reynhard Sinaga? Ini saran Bunda Roostien Ilyas.

Bunda Roostien Ilyas turut angkat bicara tentang rencana pihak Polres Depok yang akan menelusuri jejak Reynhard Sinaga sebelum Ia hijrah ke Inggris.

Menurut Roostin bahwa sikap polres Depok ini bisa menciderai rasa keadilan bagi masyarakat setempat [kota Depok], Buat apa lagi mencari cari jejak yang telah Inkrach terhukum seumur hidup di negara Asing? Aneh...
Namun kita (Bunda Roostin-red) mengapresiasi jika ada warga Depok melapor sebagai korban Reynhard Sinaga agar dilidik polisi itu benar dan kita dukung.

Namun berbeda apa yang disampaikan pihak Polres Depok yang menyatakan akan cari jejak yang telah Inkrach terhukum, sementara kasus-kasus sama yang juga dilapor ke Polres Depok malah mentok tak jelas kasus nya, contoh; salah satu aduan aktivis yang langsung di Laporkan oleh Obor Panjaitan Dkk yang mana korban pada LP tersebut anak pria masih duduk dibangku SMP Negeri Depok sementara pelaku adalah Guru les musik.
Kasus ini 2018 sampai saat ini mengapung.


Ada lagi Kasus Pemerkosaan Terbesar Depok yang mana Korban wanita masih kls 1 SMP swasta di Depok, diperkosa 5 pria hingga korban (13 th) hamil bahkan melahirkan di Klinik hingga meninggal tuh bayi, (data lengkap di Obor Panjaitan),
Pelaku berjumlah 5 orang sesuai LP keluarga korban, tapi yang di tangkap polres Depok cuma dua pelaku itu pun di lapan nam alias di damaikan polisi PPA Depok dengan dugaan sejumlah uang dan yang bayar damai damai di bumi kasus pemerkosaan ini adalah ibu kandung pemerkosa sebagian uang di cicip ayah korban sebagian diduga digasak oleh oknum polisi PPA Depok. ()


EDITOR REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB: OBOR PANJAITAN


Komentar

Berita Terkini