Kejahatan Narkoba Ancam Generasi Milenial, Penanggulangannya Harus Lebih Maksimal
OBORKEADILAN.COM | JAKARTA | Kejahatan narkoba terus mengalami perkembangan dan menyerang segala lini kehidupan. Bahkan, kejahatan ini dianggap sebagai salah satu perang asimetris yang dikhawatirkan mengancam generasi milenial.
Terkait hal ini, Sekretaris Utama BNN, Drs. Adhi Prawoto, S.H menjabarkan tentang tahapan dari perang asimetris ini, yaitu yang pertama dengan membelokan ideologi, kemudian melemahkan sistem negara dan pola pikir masyarakat, menghancurkan ketahanan potensi termasuk pangan, dan menjadikan negara ketergantungan.
“Oleh karena itulah, diperlukan kerja sama yang kuat untuk menanggulangi ancaman kejahatan narkoba,” imbuh Sestama, di hadapan peserta Rapimnas BNN 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/3).
Menghadapi tantangan kejahatan narkoba yang terus berkembang, Sestama menyampaikan bahwa BNN telah menyusun rencana Quick Wins BNN 2020, seperti membentuk desa bersinar minimal dua di tiap kabupaten atau kota, mapping jaringan narkotika oleh BNNP, BNN Kab/Kota, membangun teknologi informasi sistem cegah di lapas-lapas, Lido sebagai pusat pelatihan BNN (K-9 breeding, lab. narkoba internasional, diklat konselor, penyuluh, penyidik bersertifikat),pengembangan dan standarisasi tempat rehabilitasi di setiap BNNP/BNNKab-kota,peningkatan kualitas dan budaya organisasi BNN RI,pembentukan, pemberdayaan dan penguatan penggiat anti narkotika.
Sementara itu Irtama BNN, Drs. Wahyu Adi, S.H., M.Si mengemukakan sedikit pandangannya tentang strategi pembentukan desa bersinar yang efektif. Menurutnya, untuk membangun program desa bersinar, diperlukan upaya yang fokus dan dimulai dengan koordinasi dari tingkat terendah seperti RT hingga ke Kecamatan. Antara lini di BNN diharapkan bisa bersinergi secara simultan. Contohnya, penggarapan program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan pada titik yang sama sehingga bisa terfokus dan gaung program BNN lebih terasa.
Penghargaan Untuk Satker dan Pegawai Berprestasi
Dalam rangkaian kegiatan Rapimnas ini pula, BNN menyampaikan pencapaian realisasi anggaran pada tahun lalu. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, maka di tingkat pusat, satker dengan serapan anggaran terbaik adalah Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, dengan pencapaian 96,01%, di tingkat provinsi diraih oleh BNNP Kalsel dengan pencapaian 99,37% dan di tingkat Kota/kabupaten diraih oleh BNNKab Malang dengan pencapaian 99,94%. Atas prestasi yang telah diraih para kepala satker tersebut diberikan penghargaan oleh Kepala BNN.
Selain itu, penghargaan juga diberikan para personel BNN yang telah menorehkan prestasinya dalam pengungkapan kasus TPPU senilai Rp 6,4 Triliun, dan kasus pengungkapan pil PCC di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Penghargaan tersebut berupa piagam, pin emas dan pin perak, yang disematkan langsung oleh Kepala BNN RI, Drs. Heru Winarko, S.H. kepada sejumlah perwakilan personel yang berprestasi.(*)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan