|

Upacara Ritual Hahomion Pangelekan Tao Toba


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | TOBASA | Para Penggiat Budaya khususnya Penggiat Hahomion, menggelar Upacara/Ritual Hahomion Pangelekan Tao Toba dengan visi : “Pasadahon Roha Dibagas Partondion” dan misi : “Patupahon Ulaon Pangelekan Hombar Tu Sahala Ni Da Oppung Sijolojolo Tubu.” Upacara/Ritual diadakan di Sosor Nangka Nagori Asibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon-Kabupaten Simalungun (29/11-2018). Upacara/Ritual ini dipimpin oleh tokoh adat sekaligus tokoh penghayat kepercayaan yakni Theodore Galimbad Bakkara dan Togaraja Bakkara.

Adapun tujuan ritual ini tidak hanya bermohon doa dan pengharapan namun juga merupakan ungkapan pegakuan atas segala salah dan dosa. “Kami percaya bahwa segala bencana atau malapetaka yang terjadi di bumi, di laut dan di udara tidak lepas dari aktivitas manusia dalam memperlakukan alam. Itulah tujuan kita mengadakan ritual ini, agar  masyarakat khususnya yang  tinggal di sekeliling Danau Toba dan siapa saja yang melintasi Danau Toba. Mari menjaga kebersihan, menjaga sikap, agar kita beroleh keselamatan dan terhindar dari bencana,” ucap Amsen Sidabutar sebagai Ketua Panitia Upacara/Ritual Hahomion Pangelekan Tao Toba.

Ucapan tersebut diaminkan oleh Sedihma Silalahi, sebagai penggiat hahomion juga penasehat ritual “Hahomion Pangelekan Tao Toba,” bahwa dia mendapat wangsit dari para leluhur untuk menyampaikan pesan agar upacara/ritual yang sama dilakukan secara rutin setiap tahunnya secara bergantian di setiap kabupaten yang mengelilingi Danau Toba. Dan atas dasar kepentingan bersama tanpa harus dilatarbelakangi oleh komunitas atau kumpulan lainnya.

Sebagaimana kepercayaan turun temurun, diyakini Danau Toba hingga saat ini didiami oleh dari leluhur Suku Batak dan seserahan yang diberikan berupa hambing puti sihapas pili, ihan batak, ambulang puti, ambulang mira, ambulang jarum bosi, jeruk purut, daun sirih dan kelengkapannya, itak gurgur dan berbagai penganan khas batak lainnya. Upacara berjalan lancar sejak pembukaan acara, melarung sesajen di tengah danau hingga melepas 2 ekor merpati putih sebagai lambang kedamaian dan ditutup upacara gondang persahabatan semalam suntuk. Upacara/Ritual ini diadakan tidaklah untuk menunjukkan kekuatan pihak-pihak tertentu, namun terlaksananya ritual ini adalah spontan untuk kebaikan bersama. Juga dihadiri oleh para penggiat hahomion dari luar kota dan selama ritual di danau dikawal oleh Satuan Polisi Air Parapat.(*)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini