|

Dasar Laut NTB Terbelah, Masyarakat Jangan Percaya! Kata BNPB itu Hoax

Laporan Jurnalis : Obor Panjaitan Ketua IPAR [Ikatan Pers Anti Rasuah ]
Caption : Kolase/ TribunWow.com/ Twitter @Sutopo_PN
Sutopo Purwo Nugroho








MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Jumat [ 24/08 ] Pegiat Sosmed alias netizen bahkan warga grup grup whatsapp rame rame termakan virus hoax yakni dengan tanpa rasa Was was alias tanpa Croschek langsung saja Percaya bahkan edar [ share ] sejumlah berita Hoax yang Mengatakan "Kabar Dasar Laut NTB Terbelah" bahkan mengkaitkan dengan mimpi alias ramalan tgl 26 dan ocehan orang lagi kesurupan juga memposting sejumlah gambar jalan terbelah dan macam macam padahal itu terjadi di lain tempat bukan di lombok NTB.

Menyikapi opini hoax ini Humas BNPB Sutopo dalam Beberapa Cuitannya menyatakan itu hoax , tidak bener ada laut Terbelah . Sehubungan dengan isu adanya sensor gempa di Sambelia, bahwa PLN tidak pernah membuat pernyataan tersebut. Kondisi yang sebenarnya adalah saat terjadi gempa, sistem bekerja otomatis untuk mematikan perangkat listrik untuk keamanan," tulis Sutopo dalam unggahan Twitternya, Kamis (23/8/2018).

Dilansir TribunWow.com/Ekarista R.P
Sebelumnya Sutopo mengunggah sebuah surat resmi yang dikeluarkan Ketua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agus Riyanto.

Dalam surat tersebut terdapat klarifikasi terkait beredarnya postingan di media sosial tentang 'ada apa dengan tanggal 26?' dan 'ada apa dengan hari Minggu?' yang melampirkan deretan kejadian gempa bumi yang terjadi pada hari Minggu dan tanggal 26.

Ada empat poin yang disebutkan BMKG dalam surat tersebut.

"1. Setiap harinya gempa bumi selalu terjadi di seluruh belahan dunia, namun tidak semua gempa bumi tersebut dirasakan.

2. Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan Terjadi  secara tepat hari dan tanggalnya.

3. Tidak semua gempa bumi besar terjadi pada tanggal 26 dan pada hari minggu.

4. BMKG merupakan satu-satunya instansi resmi di Indonesia yang menginformasikan kejadian gempa bumi dan tsunami," tulis BMKG dalam surat resmi yang dibuat tertanggal 22 Agustus 2018.

Masyarakat NTB dan sekitarnya pun diminta untuk tidak panik, tetap tenang, selalu waspada dan tidak mempercayai berita yang tidak benar.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu berkoordinasi dan melihat informasi terkini terkait gempa bumi melalui web resmi BMKG www. bmkg.go.id aplikasi infoBMKG dan media sosial BMKG.

"Harap diperhatikan. Jangan percaya dengan informasi-informasi yang menyesatkan tentang gempa. Saat ada bencana pasti banyak beredar hoax. Selalu cek recek. Jangan asal disebarkan kembali. Untuk urusan gempa percayakan pada BMKG. @infoBMKG," tulis Sutopo dalam keterangan unggahanya, Rabu (23/8/2018) [ Red]

Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini