|

Pengamat Sosial : Kedua Kubu Harus Sepakat Berdamai dan Jangan Mudah Terprovokasi


Media Nasional Obor Keadilan| Medan-Sumut | Pasca aksi demo damai massa Muhammadiyah  beberpa waktu, konflik  internal pengikut Masjid Taqwa dan Mushola AL-Hidayah itu kini terlihat  tenang dan kondusif.

Meski belum menemui kesepakatan, namun para penganut agama Muslim yang berbeda syariah itu tampak mulai saling menahan diri.

Bahkan sebagian masyarakat Kelurahan  Terjun yang beragama  Muslim dan non Muslim merespon baik sikap yang diambil oleh kedua  pimpinan agama beda syariah tersebut.

"Mulai dari aksi demo itu situasi aman dan kondusif bang sampai saat ini. Mudah-mudahan permasalahan internal agama ini dapat diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, " tutur warga Kelurahan Terjun itu kepada oborkeadilan.com, Selasa (24/7/2018).

Ditanya, apakah perseteruan yang terjadi selama ini dikarenakan adanya provokator yang memang sengaja menciptakan kegaduhan.  Atau dikarenakan kurangnya kordinasi sehingga masing-masing ingin menang sendiri.

"Yang namanya provokator itukan biasanya dibelakang layar Bang, gak kelihatan. Kemungkinan yang pasti karena masing-masing mau menang sendiri Bang. Terlebih tidak ada yang memediasi untuk sepakat berdamai, " ungkap warga Kelurahan  Terjun itu penuh harap.

Lanjutnya lagi, oleh karena itu kami berharap situasi yang aman dan kondusif saat ini jangan lagi ada pihak lain yang mencoba memperkeruh suasana.

Pasalnya, oknum yang diduga telah melakukan tindakan tak terpuji  beberapa waktu lalu itu juga sudah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Belawan. Bahkan saat pertemuan yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Medan Marelan, pada Kamis (12/7/2018) lalu, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis sendiri telah meminta kepada kedua kubu yang bertikai agar segera berdamai.

"Waktu pertemuan itu ahli waris dan pihak dari  Muhammadiyah memang tidak hadir Bang. Tapi karena sudah tujuh kali dilakukan upaya damai tak membuahkan hasil, makanya pertemuan itu tetap berjalan yang dihadiri oleh Camat Medan Marelan, Kapolsek Labuhan,  Danramil, ustadz, tokoh masyarakat dan beberapa warga Kelurahan Terjun, "tandasnya.

Terpisah, Pengamat Sosial Sumatera Utara, Wara Sinuhaji, SH, M.Si kepada wartawan, Selasa (24/7/2018) mengatakan, konflik yang terjadi diantara kedua kubu tersebut harus di selesaikan dengan cara yang santun. Jangan mudah terprovokasi oleh ulah segelintir orang yang mengharapkan terjadinya kerusuhan, yang pada akhirnya malah merugikan diri sendiri.

"Damai itu indah kog, inikan konflik internal agama kenapa mesti ribut-ribut. Selesaikan dengan baik. Hati boleh panas, kepala harus tetap dingin. Pmpinan kedua kubu harus duduk bersama saling memahami dalam mengambil keputusan sesuai dengan yang disepakati bersama. Saya yakin Kapolres bersedia membantu  memediasi bahkan  mendukung bila kedua kubu berniat mau berdamai, " jelas Alumni USU itu kepada wartawan.
(Sofar Panjaitan)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini