|

Rahasia Dibalik Suksesnya Pertanian di Labuhanhaji Barat

Foto : Petani Labuhabhaji Barat, Arjuna. 

Media Nasional Obor Keadilan | ACEH SELATAN - Rasa syukur menyelimuti para petani di Kecamatan Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan. Pasalnya, gabah hasil panen yang mereka dapat terus meningkat sejak tiga tahun terkahir.

Sejumlah faktor menjadi penyebab suksesnya pertanian di wilayah tersebut diantaranya visionernya pimpinan negeri penghasil pala tersebut. Termasuk ketersedian air yang cukup dan yang paling penting dukungan Pemerintah Daerah dan TNI dalam mendampingi dan mewujudkan harapan petani.

Petani asal desa Kuta Trieng, Arjuna kian menggebu-gebu saat menjelaskan capaian panennya tahun ini mencapai 8,6 ton per hektar.

Ia mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Pemerintah daerah dan TNI atas konsistensi dalam mensukseskan program pertanian dan mensejahterakan masyarakat petani.

“Terimakasih yang sedalam-dalamnya dan tak terhingga atas kepedulian, keyakinan dan konsistenya Pemda dan Kodim Aceh Selatan dalam mensukseskan panen padi sehingga masyarakat semakin sejahtera,” ungkap Arjuna, Kamis (14/06/2018) di areal persawahan miliknya.

Ia mengaku sangat bangga dengan keadaan saat ini karena sejak tiga tahun terakhir hasil panen padi terus meningkat.

“Kami senang dan merasa bangga karena kondisi pertanian semakin baik dan hasil panen padi terus meningkat,” ucap Arjuna.

Selain itu, petani juga sangat merasakan kemudahan dengan pemberian bantuan selama ada kerjasama dengan pihak TNI melalui Koramil Labuhanhaji Barat.

“Tiga tahun terakhir ini kami petani sangat mudah bekerja sehingga dalam tahapan proses bercocok tanam tidak ada kendala. Karena TNI (Babinsa-red) sangat serius membantu dan selalu mendapingi kami setiap tahapan mulai dari tanam sampai tiba waktu panen padi,” jelasnya.

Ceritanya, dulu para perani sangat susah mendapatkan pasokan air yang cukup ke sawah dan pembangunan sarana parit untuk mengaliri air juga kurang.

“Alhamdulullah sekarang ini sudah teratasi semua, petani tidak khawatir lagi karena setiap persoalan segera ditanggapi pemerintah. Begitu juga dengan air yang saat ini melimpah,” ungkapnya.

Menurut Arjuna, hal yang terpenting dalam bertani adalah ketersediaan pasokan air yang cukup ke sawah dan juga dengan tidak mengabaikan kualitas bibit dan pupuk.

“Dengan lancarnya air, kami sudah bisa menanam padi 5 kali dalam 2 tahun,” sebutnya.

Sementara Bati Tuud Koramil 10/Labuhanhaji Barat Pelda Rafli Armazi membenarkan bahwa periode ini hasil panen padi petani terus mengalami peningkatan yang secara global di atas rata-rata target nasional yaitu 5 ton perhektar.

“Hasil panen tahun ini saja yang tertinggi mencapai rata-rata 8,6 ton per hektar bahkan tembus 9 ton lebih di beberapa titik, kalau hasil terendah paling sedikit sekitar 6 ton perhektar,” tutur Pelda Rafli.

Pengakuan Rafli, peningkatan hasil panen padi ini bukan hanya di tahun 2018 saja, akan tetapi sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu 2016-2017.

“Sejak kita ada kerjasama dengan pemerintah daerah kemudian adanya program cetak sawah baru, pencapaian target hasil panen memuaskan,” imbuhnya.

Harapanya, sinergitas, konsistensi dan soliditas antara TNI, Pemda dan petani terus ditingkatkan demi terwujudnya cita-cita negara yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat pangan dan menciptakan pembangunan merata serta meningkatkan ekonomi kerakyatan yang adil dan sejahtera.[*]


Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini