|

DIDUGA ULAH KADIS PK MANGGARAI TIMUR – NTT, NASIB GURU TEROMBANG AMBING

Foto: Frederika Soch, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur NTT

BORONG –NTT | Media Nasional Obor Keadilan, Rabu (5/04), Guru adalah sosok yang menurut orang jawa adalah untuk “diguguh lan Ditiru “(Dipatuhi dan Di ccontohi), mereka merupakan satu sosok yang mungkin sering luput dari ingatan kita. Padahal sosok inipula yang telah banyak memberi kontribusi pada kesuksesan kita dalam mengarungi kehidupan saat ini.
Guru telah berupaya untuk membagikan pengetahuannya semaksimal mungkin untuk kemajuan anak didiknya. Lalu, jika profesi ini sedemikian mulia, bagaimanakah potret penghargaan yang telah mereka terima selama ini? Jawabannya tentu masih seperti judul lagu “Oemar Bakri”, Jujur berbakti memang makan hati. Itulah sekelumit persoalan guru THL di Manggarai Timur NTT saat ini.
Nasib guru THL di Manggarai Timur NTT saban hari kian menderita, Diawali dengan pasca kewenangan pengelolaan Sekolah Menangah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Manggarai Timur dialihkan pengelolaannya ke Propinsi NTT, kemudian  berlanjut, di kabarkan sebagian guru Komite di Manggarai Timur NTT melarat selama setahun. Hal inipun terjadi lantaran guru-guru komite yang mengabdi di berbagai SMA dan SMK di Manggarai Timur hanya diberi honor sebesar Rp. 300.000 / bulan dan bersumber dari Dana Komite Sekolah.
Petrus Kanisius Iku, Kordinator Forum Guru Komite Manggarai Timur yang adalah seorang mantan guru disalah satu sekolah pernah menjelaskan hal ini di hadapan awak media di halaman kantor DPRD Manggarai Timur NTT (Senin, 20/11) lalu, Dia menjelaskan bahwa gaji yang didapatkan itu sangat jauh dari kata sejahtera, “untuk mencukupi keluarga saja sungguh sangat memperihatinkan” ujar petrus.
Kisah yang dialami Petrus Kanisius Iku dan Kawan-Kawan rupanya masih berlanjut dan menjalar ke seantero kawanan guru yang lain di Manggarai Timur.  pada jumat (02/03), salah satu media lokal di flores memberitakan banyak guru merasa kecewa lantaran dialihkan dari guru THL jadi Guru BOSDA dengan alasan yang tidak jelas. Gaji merekapun berkurang dari Rp, 1.250.000, yang biasa diterima sebagai guru THL berkurang menjadi Rp.700.000, - setelah dialihkan menjadi guru BOSDA.
Ketika di konfirmasi salah satu awak media online terkait persoalan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Frederka Soch menjelaskan bahwa alasan pengalihan ke 24 guru THL menjadi guru BOSDA lantaran tingkat pendidikan dan kinerja yang bersangkutan.
 Ketika ditanya tentang kinerja yang dimaksud Frederika menjelaskan “hal tersebut di lihat dari tingkat kedisipilinan “.
Persoalan inipun berujung pada pertemuan di ruang rapat komisi DPRD Manggarai Timur,Kamis ( 08/03) lalu, sebuah Media online lokal merilis berita terkait hasil putusan rapat tersebut : DPRD dalam hal ini Komisi C yang membidangi pendidikan. Dalam rapat dengan Dinas PK matim tersebut menyepakati dan meminta agar Dinas PK Matim tetap melaksanakan hasil penetapan APBD 2018, namun Frederika Soch Kadis PK Matim tidak menyetujui kesepakatan itu bahkan bersikeras mempertahankan apa yang sudah di putuskan dan dilaksanakan berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang standard kualifikasi akademik dan kompetensi guru, di beritakan juga Anggota komisi C Rony Agas berpendapat Dinas PK Manggarai Timur tidak boleh mengalihkan guru THL menjadi guru BOSDA karena anggaran untuk guru THL sudah ada pada buku APBD 2018. Rony berjanji akan memanggil kembali Kadis PK Manggarai Timur NTT itu.
Laurentius Ni, SH, MH Kamis (5/05), salah seorang Akademisi yang saat ini sedang menyelesaikan studi S3 nya di Malang jawa Timur melalui pesan whatsup nya mengatakan,
“Guru memegang peranan penting di dunia pendidikan, bahkan juga bisa dikatakan berhasil atau tidaknya suatu pendidikan disuatu negara / Daerah ditentukan oleh kualitas para guru yang tersedia di negara / Daerah tersebut”, Kalaupun gaji mereka tidak sepadan dengan energy yang mereka habiskan, minimal ada harapan bahwa anak bangsa yang berhasil selalu mengenang “guru” nya sebagai Pahlawan Tanpa tanda jasa,” Tukas laurentius. [Louis M]

Komentar

Berita Terkini