|

BERSAMA MENCIPTAKAN PELAUT INDONESIA YANG HANDAL DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN


Media Nasional Obor Keadilan | Program Goes to Campus Forum Komunikasi Maritim Indonesia kali ini dilaksanakan di Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar dengan peserta lebih dari 500 orang dari Taruna/i PIP Makassar dan Taruna/i BP2IP Barombang Makassar yang terselenggara pada tanggal 28 Meret 2018.
Acara kali ini menghadirkan para pembicara dari Jakarta antara lain Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA selaku Deputi IV Bidang Koordinasi Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Maritim RI, Tati Magdalena Sahea (Profesional Migas dan Pemerhati Maritim) selaku Ketua Bidang III Infrastruktur dan Logistik FORKAMI dan Finsen Mendrofa, SH., MH. selaku Ketua Bidang II Hukum dan Advokasi FORKAMI serta dimoderatori oleh Ir. Levina W Litaay praktisi Telekomunikasi dan community development dan merupakan pengawas dalam FORKAMI.

Dr. Ir. Safri Burhanuddin, Dea memberikan materi kuliah umum tentang Pengembangan Sumberdaya Manusia Maritim. Sektor maritim pada tahun 2016 memberikan kontribusi yang besar yaitu PDB maritim sebesar 749,9 Triliun, ekspor barang maritim sebesar 12,5 Miliar US$, dan tenaga kerja maritim sejumlah 3,6 juta orang. Beliau menjelaskan tentang strategi pengembangan SDM kemaritiman, perlu peningkatan disiplin dan team work serta kompetensi merujuk kepada IMO dan ILO demikian juga dengan regulasi terkait. Penguasaan bahasa asing dan memperluas networking. Beliau juga menyebutkan bahwa dunia masih kekurangan pelaut, berdasarkan data BIMCO (The Baltic and International Maritime Council) pada tahun 2015 antara kebutuhan dan pasokan pelaut terdapat selisih sebesar 69.241 orang.

Pembicara kedua adalah Finsen Mendrofa  yang memberikan materi kuliah umum tentang Urgensi Perlindungan Hukum Pelaut Indonesia. Menurut Finsen Mendrofa hukum di Indonesia belum sepenuhnya melindungi pelaut-pelaut Indonesia yang bekerja di Kapal Indonesia terlebih di kapal asing. Salah satu materi hukum yang banyak mendapat perhatian dan pertanyaan dari para Taruna/i PIP dan BP2IP seperti kasus upah pelaut yang tidak memiliki standar minimal, upah pelaut yang tidak dibayarkan oleh pengusaha (owner) kapal, sertifikasi pelaut yang sering dipalsukan, adanya calo-calo ilegal pada perekrutan pelaut dan kasus kecelakaan kerja serta penyelesaian perselisihan hukum. Atas pertanyaan itu Finsen menjelaskan apa saja hak-hak dan kewajiban Pelaut yang sudah diatur oleh peraturan perundang-undangan termasuk MLC 2006 yang sudah diratifikasi melalui Undang-Undang No. 15 Tahun 2016. Finsen Mendrofa mendorong agar dapat dibentuk sebuah Badan Peradilan Maritim sebagai instrumen penegakkan hukum di laut.

Ibu Tati Magdalena Sahea sebagai pembicara ketiga memaparkan tentang “Looking To The Horizon – Marine Life in Oil and Gas Industry (Where Leadership’s Taking Us To A Safe Life)”. Sektor Kelautan diindustri Minyak dan Gas memiliki peranan yang sangat penting, sebagai transportasi logistik maupun selama kegiatan operasi untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi migas dengan budaya Keselamatan adalah budaya wajib diterapkan untuk semua pemangku kepentingan dalam Industri Migas dan dalam segala bidang dan juga industri. Menurut Tati Magdalena Sahea, peran utama dalam menciptakan budaya keselamatan khususnya dalam Industri Minyak dan Gas yang beresiko tinggi adalah Leadership, Integritas dan Kejujuran, Pengetahuan, dan Komunikasi. Melalui kemampuan kepemimpinan, nilai-nilai diri (integritas dan kejujuran), pengetahuan dan komunikasi dapat membuat kita berperan baik  dan menjadi bagian kita sebagai pribadi dan juga profesionalisme.

Program FORKAMI Goes to Campus dibawah Ketua Umum bapak James Talakua  diharapkan dapat semakin memperluas kegiatan ke sekolah-sekolah pelayaran dan perikanan lainnya demi mensukseskan program pemerintahan saat ini.
Forkami Goes To Campus merupakan salah satu program unggulan bidang 1 SDM dan orgasisasi FORKAMI yang bertujuan mengajak dan meningkatkan wawasan taruna dan taruni sekolah tinggi pelayaran (kemaritiman) agar menyadari kekuatan maritim Indonesia, peluang kerja diluar menjadi seorang pelaut membangun sinergi dalam mempersiapkan SDM yang kompeten dan profesional serta memperkenalkan FORKAMI. Untuk itu FORKAMI telah melakukan sinergi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan untuk hadir pada bulan Desember 2017 kampus pelayaran dan perikanan di seluruh Indonesia. Setelah kunjungan pertama ke STIP marunda tgl 15 Februari lalu.
Dalam menggelar Acara ini kami mengucap terimakasih kepada Kepala BPSDM Bapak Dr. Ir. Djoko Sasono yang sudah melakukan terobosan baru dengan membuka pintu, ruang dan waktu untuk menunjukan bahwa pemerintah hadir dan merespon untuk mendengar aspirasi dan masukan dari pada insan maritim khususnya para mahasiswa dan para pelaut pelaut Indonesia dalam menuju Indonesia hebat, dengan Nawacita presiden Toll Laut poros Maritim ini adalah bukti nyata dan saat ini bahwa BPSDM mendukung program pemerintah dalam memajukan SDM pelaut pelaut yang profetional dan tangguh, seperti yg di inginkan juga oleh Bpk presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang fokus untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dan negara maritim yang berdaulat dan mengembangkan SDM untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan FORKAMI sebagai Civil Society diberikan kesempatan untuk menjadi mitra.

Tertanda
Sekjen FORKAMI
Ign Sinar Pandin

Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini