|

Novel Bakmumin : Seharusnya Media Tempo Memberikan Informasi yang benar, Bukan Memprovokasi

Ket Foto : Novel Bakmumin Humas PA 212 dan ACTA Mengomentari Pihak Media Tempo. 

Jakarta | Media Nasional Oborkeadilan |  [19-03-2018] Senin - Sikap Tempo untuk tidak tunduk kepada tekanan dan ancaman bukanlah karena punya nyali berlebih. Kami hanya percaya, sekali intimidasi berhasil menentukan keputusan redaksi, yang dipertaruhkan bukan hanya reputasi Tempo. Bila tak dilawan, pelaku intimidasi bisa ketagihan. Korbannya bisa Tempo ataupun media lain. Ini sangat membahayakan kemerdekaan pers dan hak publik atas informasi.

Novel Bakmumin, Humas PA 212 dan ACTA melalui whatsapp mengatakan kepada awak media oborkeadilan bahwa, "  Kita melihat ini kerjaan tempo yg sering menyudutkan islam dan ulama termasuk IB HRS dan ini bukan pertama kali dan FPI pernah datang kesana. Nah, kemarin moment saya mewakili persaudaraan alumni 212 (PA 212).

Novel Bakmumin, juga menuturkan, sebagai humas dan ACTA sebagai wakil ketua dan kami berdialog biasa walau menurut kami tidak ditempatkan dgn layak dan sempit sekali dan panas dan penjelasan berbelit belit dgn itikad yg tidak baik krna tidak mau diselesaikan dgn minta maaf atas kesalahannya dan mereka tidak bisa menjelaskan dgn penafsiran mereka siapa ulama yang dimaksud itu karena tidak ada ulama NU, Muhamadiyah, dan ormas manapun yang seperti itu bahkan tidak ada satupun ulama dimana saja persis dgn kejadian seperti itu dan sangat kami cecar maksud tujuan karikatur tersebut dan mereka masih ga mau ngaku dan akhirnya dgn keyakinan kami bahwa itu adalah tujuannya adalah IB HRS, dan saya sempat bertanya ulama mana yg berpkaian seperti itu dari NU kah Muhammadiyahkah yg tidak jadi pulang dan mereka ga bisa jawab disini mereka tidak mau mengakui kesalahan dan tidak ada itikad baik untuk menyelesaikannya pada hri itu dan sampailah keatas mobil sound dan umat yg paksa minta maaf baru akhirnya mereka minta maaf.

Masalah menghardik, menggebrak dan melempar gelas air mineral dgn apa yg disebutkan oleh tempo sangat jauh dampaknya dibandingkan dengan penghinaan ulama yang membuat gaduh bangsa ini yang mengakibatkan perpecahan dengan cara mengadu domba anak bangsa dan itu termasuk pengkhianatan terhadap agama, negara,  Pancasila dan uu pers No 40 pasal 5 dan 6 itu sendiri dan klo maslaah gebrak meja juga dilakukan oleh mantan pimred itu sendiri.

Novel Bakmumin, " Seharusnya media memberitakan yg benar bukan menjadi provokator ". ujarnya.

Dengan pengakuan tempo seperti itu bisa dibuktikan bahwa itulah keangkuhan tempo yg memang tidak merakyat dan tidak berpihak terhadap umat islam yg diduga menjalankan pesanan para penguasa dan siapa itu gunawan muhammad yg rekam jejaknya semua umat islam tau yg memang tidak bersahabat dgn umat dan ulama yg tempo dijadikannya majalah provokasi dan harus diserukan agar umat islam tidak membacanya dan segera diproses di dewan pers serta bisa diajukan kepengadilan karna telah melanggar hukum pasal 156 dan ujaran kebencian.

Dan diserukan kepada para awak media/insan pers agar tidak mencontoh media sekuler itu yg membuat resah umat islam dan lanjutkan perjuangan para awak media untuk memberitakan yg benar dan terpecaya dgn berani melawan tekanan rezim yg saat ini panik dan takut kalah membela para cukongnya dan kami alumni 212 siap membela media yg pro islam sampai titik darah penghabisan , Allahu Akbar !... [ MI ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini