Media Nasional Oborkeadilan | Bali | Kondisi yang semakin maju dengan fenomena yang semakin komplek dalam permasalahan POLTEKSOSBUDHANKAM di tanah warisan surga yang telah hilang di ibu pertiwi ini semakin terlihat di permukaan.
Kini kebebasan benar-benar terwujud,perundang-undangan telah menjamin kebebasan itu.demikian juga dengan penegakan Hak Azasi Manusia ,telah di laksanakan berdasarkan perundang-undangan.
Acara saresehan gabungan Komunitas Ormas Perdamaian Provinsi Bali ini,di gelar Jumat ,2 Maret.2018 di HOPE COFFE CORNER, JalanBedugul No.30 Sidekarye Denpasar Bali, Sasaran Kegiatan ini, melibatkan seluruh komponen Mayarakat dan Organisasi Mayarakat yang berada di Provinsi Bali dengan mengadirkan Tiga Narasumber Yaitu Gus Nur,dari Rajawali Nusantara Binangun,Jr.Ketut Darmika,dari Gema Perdamaian dan Andi Prawira.
Saat ini yang terjadi dalam tatanan praktik di lapangan,atas nama kebebasan dan Ham,dengan mudahnya kita jumpai,kegiatan-kegiatan memanage perbedaan,yangmenyebar benih-benih permusuhan atau perpecahan,pertentangan,kekacauan,kegelisahan di antara masyarakat secara luas.
Adalah pemandangan sehari-hari para tokoh berbica nyaring,kasar dank keras,yang partisan cenderung mementingkan golongannya sendiri.
Tokoh Agama sebagai perekat persatuan umat, adakalanya tergerus dan larutim ikut-ikutan terjebak strategi memanage perbedaan, sehingga pembicaraannyamembingungkandan meresahkan umat.terdapat siaran televise yang menyiarkan kegiatan memanage perbedaan secara terus menerus dan berulang-ulang menebar benih-benih pertikaian, menyiarkan perdebatan kasar seperti orang bertengkar,menebarbenih-benih permusuhan yang akan menjadi embriokonflik yang meluas.itu menjadi komoditi media yang laku keras.
Para tokoh-tokoh Negarawan yang memanage kebersamaan sebenarnya sudah tampil walau belum maksimal,untukmewujudkan suasana,mendinginkan situasi dan kondisi yang panas,Namun di pihak yang lain kita lihat pertunjukan perdebatan sengit,panas dan tengang,dengan tatabahasa yang tidak santun,yang menimbulkan keresahan semuanya bermuara pada keadaan yang dapat menyulut rasa permusuhan.
Untuk sementara hasilnya saat ini dapat di simpulkan,antara yang melaksanakan strategi memanage kebersamaan dan yang melaksanakan memanage perbedaan,dimenagkan oleh yang melaksanakan strategi memanage perbedaan.
Saat ini waktunya penerus Bangsa memahami dan meresapi serta menyikapi betapa pentingnya”Kebangkitan Kearifan Nusantara” yang membawa kembali Nilai-Nilai “Pancasila” sehinggamenjadikan Negara besar berkarakter.bukan menjadi Negara yang menjadi Duplikat/Imitasi Negara-negara lain yang jauh dari nilai-nilai Pancasila.
Ketua Generasi Anti Narkotika Nasional Provinsi Bali Roy Samudra disela-sela acara mengatakan,kegiatan saresehan persaudaraan diskusi damai ini, dengan tema konsep talks Show:DamaiItu Indah, Damai Itu Upaya.yang melibatkan seluruh komponen Masyarakat dan OrganisasiMasyarakat yang berada di Provinsi Bali, denganTujuan, Mengembalikan “Tanah Surga yang Hilang” kepangkuan Ibu pertiwi dengan mengamalkan pancasila, Menbangkitkat ajaranKearifan Nusantara, Ajaran leluhur yang mengedepankanharmoni,toleransi,serasi,selaras,dan seimbang lahir dan batin, Ikut berupaya menciptakan kedamaian di hati damai di Bumi, Serta MendeklarasikanHariPerdamaian Indonesia.Kata Roy Samudra.
Sementara itu, Gus Nur salah satu dari tiga narasumber dalam acara saresehan gabungan Komunitas Ormas Perdamaian Provinsi Bali ini, menyampaikan, Hasil yang di peroleh sebanding dengan apa yang di upayakan, Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menemukan “WASIAT TANAH SORGA YANG HILANG” mencapai kedamain di hati damai di bumi. Tiadagading yang tak retak,kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan ungkap Gus Nur.[Nugraha]