|

Oknum SMPN 1 Depok Merajalela, Taman Rekreasi Dihancurkan, Ditukar Bangun WC Asal Jadi

Depok-Media Nasional Obor Keadilan | Rabu (11/11-2020), SMP Negeri 1 Depok yang berada di Jalan Pemuda pada bulan September, Oktober dan November terlihat banyak perubahan di bagian belakang yang mana disana ada salah satu taman rekreasi dibangun menggunakan APBD Kota Depok tahun 2016 atau 2017, bangunan tersebut 3 tahunan usianya dan menggunakan anggaran waktu itu sebesar Rp 300 juta.

Berikut ini Foto TKP; 

Bangunan taman rekreasi yang berada persis di belakang gedung SMP Negeri 1 Depok Itu sebenarnya sudah tampak Asri banyak pohon-pohonan disertai juga fasilitas lainnya seperti tempat duduk dan fasilitas lain yang membuat taman ini sangat layak disebut taman rekreasi untuk anak-anak SMP Negeri 1 Kota Depok. Sayangnya bangunan itu, taman yang menelan anggaran 300 juta di tahun 2016/2017 lalu tersebut saat ini tahun anggaran 2020 akhir tahun ini dirubuhkan hanya tersisa seperempat dari bidang yang ada dan telah jadi WC.

Pantauan media nasional oborkeadilan pembuatan bangunan toilet alias WC ini bersumber dari anggaran APBN dana alokasi khusus atau DAK Tahun 2020 berbiaya Pagu anggaran nya sekitar Rp 248 juta, hal ini diakui oleh Bapak Syafei kepala tata usaha SMP Negeri 1 Depok yang juga salah satu panitia pembangunan yang tercantum di sana atau pelaksana pengawas mendampingi kepala sekolah dan mungkin bendahara dari pihak SMP 1 diakuinya bahwa memang pembangunan ini akibat kurangnya sarana WC umum yang berada di bagian belakang kantor guru selama ini dipakai itu kata pak ape sebagai alasan untuk merubuhkan taman dan dibangun WC.

Media nasional oborkeadilan mencoba meninjau lokasi proyek WC SMP 1 di sana ditemukan pekerja bangunan sejumlah 2 orang mengatakan bahwa di dalam gambar atau site plan tidak terdapat petunjuk lokasi digalinya sepiteng maka menurut tukang akan digali di dalam ruangan WC untuk bahagian perempuan karena WC ini terdiri dari dua bangunan; satu laki-laki ruang satunya perempuan maka sepiteng ini akan digali persis di dalam ruang WC wanita menurut tukang yang diwawancarai karena memang tidak tersedia lahan dan tidak ada saran petunjuk baik dari gambar juga dari pihak ke SMP 1 murni inisiatif tukang ujar bapak buruh yang mengakui digaji harian Rp 150 ribu kotor dan helper bergaji Rp 100 ribu kotor pungkas dua bapak tua itu saat kami jumpai.

Kejanggalan yang ditemukan di dalam pembangunan WC ini pertama menyangkut biaya atau anggaran sebesar Rp 248 juta yang bersumber dari uang rakyat atau APBN tidak sesuai dengan kualitas bangunan yang hanya 9 ruang WC kamar mandi dan berada persis di belakang sekolah sebelah kiri sisi bangunan.

Padahal sudah berpuluh-puluh tahun bahwa ruang toilet luas ada di bagian belakang di sebelah ruang guru itu sudah cukup luas tetapi kenapa dibangun lagi toilet baru? itu yang menjadi pertanyaan kami ujar beberapa orang tua murid yang tak ingin namanya terpublikasi. Dan pertanyaan ini dijawab Bapak Syafei yang akrab dipanggil Pak Afe, di sana tidak lagi memadai belum tahu kita memadai dari segi jumlah atau luas atau saran atau kualitas.

Kejanggalan nilainya yang kita temukan disini adalah pembangunan taman rekreasi itu belum berusia 4 tahun masih 3 tahun menggunakan anggaran Rp 300 juta di 3 tahun lalu tetapi tega dihancurkan dirusak hanya untuk melanjutkan bangunan toilet yang juga urgensinya masih menjadi tanda tanya? Kedatangan media nasional oborkeadilan disaksikan oleh sekuriti dan diwawancara dan juga oleh pekerja bangunan yang hanya berjumlah 2 dan 3 orang saja proses-proses ini kuat dugaan, disinyalir adanya indikator kerugian uang negara untuk itu penegak hukum atau mungkin media ini melalui kuasa hukum akan mencoba membawa persoalan ini ke ranah hukum demi kepastian hukum ada tidaknya kerugian uang negara. [ Obor Panjaitan]

Komentar

Berita Terkini