|

Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Anak Selama Masa Pandemi

Penulis: Nurhasanah Pohan

Apa itu virus corona?

Media Nasional Obor Keadilan turut| Sabtu (9/08-2020), Seperti kita semua ketahui. Indonesia bahkan dunia sedang dilanda virus saat ini. Yang mengharuskan kita untuk melakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Besar-Besaran) yang mengharuskan kita untuk seminimal mungkin untuk berinteraksi langsung dengan orang sekitar. Dampaknya semua kegiatan yang mengharuskan berinteraksi langsung dengan banyak orang harus diubah sistem nya tetapi tetap harus berjalan sesuai fungsi dan tujuan nya.

Misalnya sekolah, saat ini semua sekolah mepaksanakan proses pembelajaran secara daring secara menyeluruh. Dimana peserta didik dan pendidik tidak bertemu langsung, melainkan melalui perantara media, seperti group whatsapp, google classroom, dan banyak lagi. Dimana dengan aplikasi itu pendidik dan peserta didik berinteraksi dan melakukan proses pembelajaran.
Dilansir dari lama wikipedia Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan.

Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Lalu apakah pembelajaran tersebut efektif untuk mencapai tujuan pendidikan, dan apa tidak mempengaruhi hasil belajar siswa. ?
Pembelajaran melalui media elektronik memang sangat berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan secara langsung. Yang biasanya belajar dengan suasana ramai, bisa bertukar informasi langsung dengan teman teman, menggunakan jam istirahat setelah mata pelajaran dengan bercengkrama ringan atau hanya makan bersama di kantin, sangatlah berbeda suasana nya dengan belajar secara online. Dimana kita hanya duduk sendiri di kamar, terpaku melihat laptop, lalu disuguhkan degan tugas yang tiada henti.
Hal seperti ini pastilah mempengaruhi hasil belajar anak, karena suasana yang berbeda terkadang membuat kita lebih memeilih bermalas-malasan daripada mengerjakan tugas ataupun berdiskusi tentang mata pelajaran, karena suasana lah yang membangun minat kita untuk belajar, jika suasana tidak mendukung minat kita untuk belajar, maka hasil pembelajaran pun tidak bisa maksimal. Jika seperti ini kondisinya, tujuan pendidikan pun susah untuk dicapai.
Apa saja faktor yang mempengaruhi menurun nya hasil belajar siswa selama pembelajaran daring ini?
Banyak faktor yang menpengaruhi hal tersebut selain yang sudah saya paparkan diatas tadi. Adapaun hal tersebu adalah:
1. Dalam pembelajaran daring pendidik hanya menjelaskan seadanya saja karena waktu pembelajaran daring juga dibatasi. Hasilnya membuat peserta didik jadi kurang memahami materi tetapi harus memaksakan diri untuk paham.
2. Dalam pembelajaran daring tidak semua guru mata pelajran kreatif dalam menyampaikan pembelajaran, ada beberapa pendidik yang bahkan langsung memeberikan tugas yang ada di buku, tanla menjelaskan secara rinci materi tersebut. Hal ini membuat peserta didik bingung. Dan hasilnya tidak mengerjakan tugas yang diberikan, atau tugas dikerjakan oleh orang lain.
3. Dalam pembelajaran daring ini tidak semua orang tua murid mampu untuk membeli kuota internet agar anak nya bisa belajar online. Hasilnya peserta didik tersebut akan ketinggalan beberapa kali mata pelajaran. Lalu hasil belajar dari mata tersebut pastilah menurun.
4. Dalam pembelajaran daring yang kebanyakan pendidik melakukan nya via whatsapp, karena pasti sebagian besar orang tua murid mengerti menggunakan aplikasi tersebut. Seringnya saat pendidik memberitahukan informasi mengenai tugas, orang tua murid membalas terlalu banyak komentar yang tidak berkaitan dengan pembelajaran, jadi orang tua murid yang mungkin belum sempat melihat informasi tersebut ketinggalan informasi karena sudah susah mencari informasi yang dikirimkan pendidik. Hasilnya karena tidak mendapatkan informasi peserta didik pun tidak mengerjakan tugas.
5. Peserta didik tidak bisa mengumpulkan tugas tepat waktu karena khususnya untuk peserta didik sekolah dasar, pastilah menggunakan hp orang tuanya, yang terkadang beberapa orang tua harus bekerja dan membawa hp tersebut. Pastilah peserta didik mengerjakan tugas saat orang tuanya pulang kerja. Maka dari itu tugas yang harusnya langsung dikumpulkan sesegera mungkin jadi terlambat.
Lalu apa peran orang tua dalam hal ini?
Saat pandemi seperti inilah para orang tua memang harus menjalankan tugasnya sebagai madrasatul nya atau sekolahnya seorang anak. Saat pembelajaran daring tidak berjalan dengan lancar orang tua haruslah mengambil tugas pendidik untuk mendidik anaknya. Karena seperti tertera diatas pembelajaran daring ini tidaklah seefektif pembelajaran langsung.
Sangat banyak yang orang tua bisa lakukan untuk menunjang nilai akademi anaknya. Dan pastinya membuat anak didik tidak terlalu strees dan terbebani dengan pembelajaran daring ini. Tidak harus melakukan hal-hal rumit atau memaksa diri menjadi guru super pintar untuk anak nya. Namun hal hal sederhana seperti berikut ini sangatlah membantu..
Pertama, sebisa mungkin dampingi anak saat pembelajaran dilakukan, hal ini dilakukan bukan hanya untuk memastikan anak didik belajar dengan benar, namun agar kita sebagai orang tua juga mengerti pembelajaran tersebut dan ikut belajar bersama anak.
Kedua, ajaklah anak didik untuk mengulang materi pembelajaran nya di malam hari, saat semua mata pelajaran sudah selasai, hal ini juga membantu anak untuk lebih memahami materi pembelajaran tersebut dan siap untuk memulai materi yang baru.
Ketiga, jadilah orang tua yang bijak dengan tidak memperbolehkan anak didik meminta seseorang seperti, abang ataupun kakaknya untuk menuliskan tugas yang diterimanya, hal ini juga membantu pembentukan karakter tanggung jawab kepada anak didik, bahwa jika tugas yang diberikan untuknya harus diselesaikan nya sendiri. Tapi jika membantu dalam hal menngajari itu tidak apa apa.
Keempat, tanamkanlah sifat disiplin bagi anak didik, dengan selalu mengingatkan untuk langsung mengerjakan tugas yang ia terima dan tidak menunda-nundanya.
Kelima, jika hari libur biarkan anak melakukan apapun yang ia sukai, untuk merefresh kembali fikiran anak, karena sudah melakukan pembelajaran dengan baik, agar anak tidak merasa terbebani dan stress dengan pembelajaran daring ini. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku.(*)

Identitas Penulis

Nama: Nurhasanah Pohan
Nim: 0301173466
Semester/ Jurusan: VI/ Pendidikan Agama Islam
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Peserta KKN-DR Kelompok 107
Komentar

Berita Terkini