|

Dampak Corona Indikator Tingkat Kemiskinan Dua Digit, Bunda Roostien: Kalau Bisa Dicegah Lakukanlah!

■Dampak Corona Berpotensi Tingkat Kemiskinan Ke level Dua Digit, Bunda Roostien Ilyas: Kalau Bisa Dicegah Lakukanlah
Teks foto: Teks foto: Bunda Roostien Ilyas

Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta- Senin (11/05-2020),
Selain mengganggu kesehatan, wabah corona (Covid-19) yang saat ini sedang melanda dunia dan Indonesia juga menekan perekonomian.

Menurut perkiraan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, wabah ini juga meningkatkan potensi bagi banyak masyarakat untuk kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Tak ayal, ini juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dibelahan dunia tak luput Indonesia pula.

Bahkan untuk menyiasati hal ini Pemerintah pun menyusun dua skenario potensi peningkatan tingkat kemiskinan di Indonesia, yaitu skenario berat dan skenario sangat berat dua skenario namun sebelum masuk ke penjabaran dua skenario yang dimaksud, mari kita lihat fakta lapangan yang merupakan salah satu penelitian kajian dasar dari Seorang Roostien Ilyas atau akrab disapa Bunda Roostin, berikut ini;

Aku beberapa hari ini kluyuran ke kampung-kampung anak-anak sambil bawa bantuan sekedarnya untuk bulan ramadhan.

Ada yang beda, Mataku gak bisa di bohongi
ada aura sedih di mana-mana meskipun mereka terlihat ketawa, bercanda-canda anak-anak tetap main di atas gunungan rongsokan, tapi aku kok tetap sedih melihatnya ya.

Apakah ini semacam intuisi orang jalanan Seperti ku ? biasanya banyak benarnya.

Kayaknya akan booming kemiskinan sebentar lagi [simetris dengan data para ahli], orang miskin yang nantinya akan hidup dan cuma tergantung pada bantuan sosial pemerintah di kampung-kampung sekitaran pinggir Jakarta sangat terlihat ke tidak berdayaan penduduknya.

●Potensi Kenaikan Tingkat Kriminalitas Tinggi;

Bukan karena malas tapi karena mereka gak tau lagi harus bekerja apa, Memang masa isolasi karena covid 19 corona selama dua bulan ini berbuah pelonjakan kemiskinan dan ini jangan di anggap gak apa-apa salah penanganan akan mengerikan akibatnya, akan muncul orang-orang nekad dan berbuat kriminal di mana-mana.

Pemerintah harus mampu mencegahnya mulailah dengan pendataan yang benar jgn lagi terjadi yang kaya dapat bantuan yang miskin terlewatkan, ini tugas utama pak RT karena Ketua RT adalah ujung tombak dari benar atau salahnya data penduduk, dengan tepatnya data pasti distribusi bantuan sosial akan tepat sasaran.

Cara penyaluran bantuan sosial di sederhanakan jangan lagi sampai membuat rakyat berjubel berebut dan gak manusiawi jangan jadikan mereka objek.

Penerima bantuan adalah mitra sejajar dalam menumpas kemiskinan.

Data penerima bantuan harus selalu update, pemutahiran data penerima bantuan sosial dalam hal ini penerima bantuan harus ikut aktif mengoreksi kalau terjadi kesalahan data.

Pemerintah harus mampu mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin dengan mensubsidi harga BBM, listrik dan gas yang 3 kg.

Pemerintah harus membeli hasil produksi peternak dan petani, masih banyak terobosan-terobosan yang bisa di percepat penggunaannya, misalnya seperti kartu pra kerja.

●Jumlah penduduk miskin meningkat karena corona, begini skenarionya

Dalam skenario berat, Pemerintah memperkirakan tingkat kemiskinan bisa meningkat 9,59% dari base yang sebesar 9,15%. Sementara dalam skenario sangat berat, tingkat kemiskinan diperkirakan mampu melonjak hingga 10,56%.
dilansir dari KONTAN.CO.I.

Bila dilihat secara regional, dalam skenario berat, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa diperkirakan bisa meningkat 0,64 juta penduduk dalam tahun ini. Sementara jumlah penduduk miskin di Pulau Sumatera diproyeksikan bisa meningkat 0,28 juta jiwa.

Di Pulau Sulawesi, Pulau Bali, dan daerah Nusa, pemerintah meramal penduduk miskin bisa bertambah masing-masing 0,07 juta jiwa.

Sementara di Pulau Kalimantan diprediksi mampu bertambah 0,06 juta penduduk miskin, dan di Maluku serta Papua diperkirakan bisa bertambah 0,04 juta penduduk miskin.

Lebih lanjut, dalam skenario sangat berat, tambahan jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa diprediksi bisa melonjak hingga 2,13 juta penduduk. Sementara di Pulau Sumatera diperkirakan bisa bertambah 0,85 juta.

Di Pulau Bali dan Nusa, jumlah penduduk miskin diperkirakan bisa bertambah 0,25 juta penduduk dan di Pulau Sulawesi bisa bertambah 0,24 juta penduduk.

Sementara itu, di pulau Kalimantan pemerintah memperkirakan jumlah penduduk miskin berpotensi meningkat 0,18 juta penduduk dan di Maluku serta Papua bisa bertambah 0,13 juta penduduk.

Dengan dua skenario yang telah disusun ini, pemerintah mengaku akan terus berupaya dalam mengurangi lonjakan angka kemiskinan dan pengangguran yang disebabkan oleh wabah Covid-19 ini ( yuni shara).
Komentar

Berita Terkini