|

Rupiah 'Kesetanan', Mata Uang G20 Jadi Korban!



OBORKEADILAN.COM Ketika suatu saat pandemi virus corona selesai (mudah-mudahan segara berlalu, ya Tuhan), maka investor akan kembali melihat suatu mata uang berdasarkan fundamentalnya. Dalam hal ini, rupiah punya keunggulan.

Transaksi berjalan (yang kerap dijadikan patokan fundamental sebuah mata uang) Indonesia memang masih defisit. Namun defisitnya terus membaik sejak akhir 2018. Untuk 2020, Bank Indonesia (BI) meyakini defisit transaksi berjalan masih sehat di kisaran 2,5-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kemudian inflasi domestik juga rendah. Tahun ini dan tahun depan, BI memperkirakan inflasi bergerak di kisaran 2-4%. Inflasi yang rendah membuat berinvestasi di rupiah menjadi menguntungkan, karena nilainya tidak terlalu tergerus.

Dengan faktor-faktor tersebut, Gubernur BI Perr Warjiyo memperkirakan rupiah akan bergerak stabil cenderung menguat ke arah Rp 15.000/US$ pada akhir tahun. Jika rupiah mampu mempertahankan performa apik seperti akhir-akhir ini, maka bukan tidak mungkin ramalan Pak Gub bisa terwujud lebih cepat.

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini