|

Surat Aman Disekolahin, Rumah Diterjang Banjir, Bunda Roostien: Warning Buat Para Pejabat

Ket: Bunda Roostien Ilyas bersama sebagiaan komunitas alumni SMA 1-SMA Surabaya yang dikenal dengan PASMANBAYA ( persatuan alumni sma negri surabaya ) saat turun lapangan memberi bantuan kepada para korban banjir Jabodetabek

JAKARTA-MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN| Minggu (05/01), Jakarta dan sekitarnya luluh lantak diterjang banjir bandang persis awal 2020 [1/1]. Peristiwa pilu yang menyayat hati ini diawali dari intensitas air hujan deras sejak perpisahan tahun 2019 nyaris dua hari dua malam hujan tak henti.

Musibah bajir yang menimpa Jakarta ini sontak membuat warga negara rame-rame mencaci maki, meminta dipecat sesegera mungkin itu Anis Baswedan karena dinilai tidak becus dan dinilai tidak berempati atas sebuah bencana, namun anis terus-menerus menelurkan banyak ujaran-ujaran celoteh yang terkesan ngeles (menghindar-red).

Namun ditengah derasnya makian, marah terhadap anis gubernur DKI, Roostien Ilyas atau akrab disapa Bunda Roostien, mengajak rekan komunitasnya sesama alumnus SMA. Kepada Media Nasional Obor Keadilan pada siaran persnya Ia mengungkapkan, bencana banjir kali ini memang begitu memprihatinkan dan aku sudah gak ingin bicara apa-apa tentang bagaimana para petinggi menangani banjir yang sudah tidak bersahabat ini.
Aku dan kawan-kawan dari alumni SMA 1-SMA Surabaya yang dikenal dengan PASMANBAYA ( persatuan alumni sma negri surabaya ) kita saweran dan aku cari tahu mana-mana tempat yang belum mendapat bantuan.

Alhamdulillah dalam waktu sehari terkumpulah dana sekitar 10 jutaan dan bantuan air minum pempers mie instan susu dll..untuk korban Anak-anak kita belikan tas sekolah lengkap dengan buku dan alat tulis dilokasi banjir yang kita bantu.

Persis daerah rawajati aku nanya sama seorang bapak yang sedang membersihkan gorong-gorong air yang mampet penuh dengan sampah plastik...air yang menghitam dan bau, aku tanya apakah ada surat-surat yang hilang? Kalau gak bisa kita bantu untuk kita rapihkan ulang.

Serentak mereka menjawab....kalau surat rumah aman bu karena kita sekolahin, maksudnya di gadaikan [diagunkan pada bank-red] aku terdiam dan membayangkan betapa sulitnya kehidupan mereka yang ternyata menurut mereka menggadaikan surat rumah adalah jalan yang harus mereka tempuh untuk kelangsungan hidup.

Sementara sekarang rumah merekapun hancur luluh lantak, jika dilihat rata-rata rumah mereka sama dan ukuran penghasilan pun paling-paling UMR.

Ya Allah aku gak ngerti lagi harus bicara apa. Masih berapa banyak lagi sesama saudaraku yang harus bertahan hidup secara gali lubang tutup lubang setiap hari"??

Dari hutang ke hutang dari gadai ke gadai berapa juta dari bangsa ini yang masih hidup tanpa ketenangan karena jeratan hutang? Sementara banyak para penguasa para petinggi di negeri ini yang bermain-main dalam mengurus rakyatnya.

Sementara para petinggi ini di bayar memakai keringat air mata darah dan nyawa rakyat, aku gak mau mereka melihatku menangis.

Aku cuma mampu berjanji pada diriku sendiri untuk selalu menyuarakan jeritan hidup saudara-saudaraku dengan tetap mengingatkan para pemegang kekuasaan di negeri ini...JANGAN MAIN-MAIN DENGAN RAKYAT []

Editor : Redaktur 
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan 
Komentar

Berita Terkini