|

Kilas Kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Kupang, NTT

Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kupang, NTT

OBORKEADILAN.COM| Kupang. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kerjanya di Kabupaten Kupang Provinsi NTT, rabu- 21 agustus 2019. Dalam kunjungan kerja satu hari di bumi Flobamora tersebut, Presiden RI yang akrab dipanggil Jokowi tersebut didampingi langsung oleh ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo dan beberapa Menteri Kabinet Kerja diantaranya Menteri Agraria Dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden Gories Mere, Politisi Senior RI Surya Paloh dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Dibandingkan Australia, Presiden Jokowi: Garam NTT Hasilnya Lebih Bagus, Lebih Putih

Beberapa agenda yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo diantaranya memanen garam di Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur dan menyerahkan 2706 sertifikat kepada masyarakat Kabupaten Kupang, Kab. TTS dan Kota Kupang yang dipusatkan di Kantor Bupati Kupang di Kota Oelamasi.


GARAM KABUPATEN KUPANG POTENSIAL PENUHI KEBUTUHAN GARAM NASIONAL

Dalam kegiatan kunjungan ke lokasi tambak garam di Desa Nunkurus kec. Kupang Timur, Presiden RI Jokowi dan rombongan diterima langsung oleh Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe dan Istri Ny. Lely Manafe Menny bersama tokoh masyarakat setempat. Presiden RI Jokowi hadir dengan didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Ketua TP PKK Provinsi NTT Ny. Julie Laiskodat.

Kedatangan orang Nomor Satu di Indonesia tersebut guna memastikan bahwa program pengembangan produksi lahan garam di NTT tepatnya di Kabupaten Kupang sudah dimulai. Dirinya tidak segan memuji garam Kabupaten Kupang memiliki kualitas yang lebih baik dari garam-garam didaerah lain seperti di Madura, Surabaya dan Garam dari Australia. “Tadi saya ditunjukan perbandingan garam dari berbagai tempat, baik dari Madura, dari surabaya dan dari Australia dengan yang disini, hasilnya disini lebih bagus, lebih putih, bisa masuk ke garam produksi, dan jika diolah lagi bisa jadi garam konsumsi,” ungkap Presiden Joko Widodo. Dirinya optimis dengan lahan yang luas dan kualitas garam yang baik kedepan garam dari Nunkurus Kabupaten Kupang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan garam Nasional yang saat ini baru dapat dicukupi dari dalam Negeri sebanyak 1,1 Juta ton dari kebutuhan garam Nasional yang mencapai 3,7 juta Ton/tahun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menampik untuk membangun produksi garam terbaik memerlukan investasi yang tidak sedikit namun dirinya berharap tahun depan lahan di Kabupaten Kupang dapat dikembangkan dengan lebih baik. NTT jelasnya memiliki potensi lahan seluas 21.000 hektar dengan luas lahan di Kupang 7000 hektar namun lahan yang baru dibuka baru seluas 600 hektar dan yang sudah selesai dikerjakan baru mencapai 10 hektare.  “ya baru 10 hektar yang dikerjakan tapi tahun depan segera diselesaikan,” Ungkap Jokowi.


PRESIDEN SERAHKAN 2706 SERTIFIKAT DI OELAMASI KABUPATEN KUPANG

Selain melihat potensi garam di Kabupaten Kupang, agenda selanjutnya Presiden RI Joko Widodo berserta rombongan melanjutkan perjalanannya ke Kantor Bupati Kupang di Kota Oelamasi guna membagikan 2706 sertifikat tanah kepada masyarakat Kabupaten Kupang, TTS dan Kota Kupang. Di Kota Oelamasi, kedatangan Orang Nomor Satu di Indonesia tersebut diterima langsung oleh Bupati Kupang Korinus Masneno yang didampingi istri Ny. Damaris Masneno Mooy, Ketua DPRD kab. Kupang Yosef Lede dan Sekda Obet Laha.

Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutan selamat datang kepada Presiden RI dan rombongan mengungkapkan rasa bahagia dan limpah terima kasih atas kunjungan Presiden RI ke 4 kalinya di Kabupaten Kupang. Ini semua terjadi karena begitu besar cinta kasih Presiden RI Joko Widodo kepada masyarakat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kabupaten Kupang ungkap Masneno ibarat sebongkah tanah kecil dari totalitas tanah air Indonesia. Namun bapak Presiden tetap menatap kami sebagai sebutir mutiara dari timur yang telah menjadi wajah terdepan Indonesia dimata Negara Australia dan Timor Leste. Atas nama masyarakat Kab. Kupang dirinya mengucapkan terima kasih atas kepastian lahan di tanah bekas HGU 1992 dengan menerbitkan sertifikat tanah bagi masyarakat dan memberikan kepastian kepemilikan atas lahan yang telah ditelantarkan lebih 26 tahun. Terkait pengembangan lahan garam, Masneno menjelaskan dari 1 hektar lahan  yang dimiliki masyarakat akan memberikan penghasilan dari bagi hasil produksi garam sebesar Rp. 2.600.000/bulan dan jika masyarakat pemilik ikut berkerja maka kepada yang bersangkutan diberikan tambahan Rp. 2.400.000/bulan sehingga masyarakat Kab. Kupang yang memiliki lahan 1 Hektar akan mendapatkan penghasilan Rp.5.000.000 setara dengan gaji PNS golongan III/a di Kabupaten Kupang.

Lebih lanjut Bupati Masneno mengungkapkan Kabupaten Kupang, daerah yang tandus namun sebenarnya kaya akan potesi secara khusus dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Pemerintah Daerah dan rakyatnya akan selalu membuka diri terhadap peluang dan investor yang dapat memaksimalkan pemanfaatan potensi daerah ini demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera. Kehadiran Bapak Presiden menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Kupang untuk terus berjuang dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki. “Saya bersama masyarakat Kabupaten Kupang mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf jika dalam penyambutan terdapat kekurangan yang kurang berkenan. Doa kami menyertai bapa Presiden dapat sukses dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan,” Ungkap Masneno.

Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil dalam sambutannya Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil meminta kesediaan Presiden menyerahkan tanah untuk Reforma Agraria dari bekas HGU PT. Panggung kepada masyarakat sebesar 1870 Hektar. Dijelaskannya bahwa saat ini Sertifikat yang jadi sebanyak 2244 Sertifikat, masih ada sertifikat lain yang dalam proses dan perlu sosialisasi kepada masyarakat selauas 700an Hektar, dan 1700 Hektar diberikan HPL kepada Pemda. Selain itu diserahkan 1000 sertifikat PTSR kepada masyarakat yang hadir. “Untuk tahun 2019 saja akan diterbitkan 80.000 sertifikat kepada seluruh masyarakat NTT,” Ujar Sofyan.


Sambutan Presiden RI Joko Widodo

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya saat penyerahan sertifikat kepada masyarakat menyatakan bahwa sertifikat adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki. Dirinya mengharapkan masyarakat penerima dapat menjaga sertifikat yang ada dan menyimpannya dengan baik untuk perbaikan kesejahteraan. Dengan pemberian sertifikat ini, Presiden RI Joko Widodo berharap tidak ada lagi sengketa tanah, sengketa lahan yang sering dijumpainya dan dikeluhkan masyarakat saat melakukan kunjungan kerja di daerah. Selain itu lewat pemberian sertifikat ini dapat juga dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi jaminan di Bank guna membuka usaha. Dirinya mengharapkan sebelum masyarakat menjaminkan sertifikatnya di Bank harus membuat perencanaan dan perhitungan yang baik, apakah bisa mengangsur dan jelas dipakai untuk usaha yang produktif dan mempunyai manfaat nyata. Setelah terima uang Jokowi ingatkan masyarakat agar jangan menggunakan uang untuk hal-hal yang konsumtif seperti beli motor untuk bergaya dan pembelian kosumtif lainnya seperti beli tv, kulkas dan lainnya. “Pinjam boleh, asal untuk usaha yang produktif. Nanti kalau sudah jalan usahanya, silahkan sisihkan beli tv, beli motor dan lainnya, jangan pada waktu uang pinjaman didapat,”  pesan Jokowi.

Presiden RI Joko Widodo pada kegiatan pembagian sertifikat tanah di Kota Oelamasi didampingi oleh Menteri Agraria Dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden Gories Mere, Politisi Senior RI Surya Paloh dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Selain memberikan 2706 sertifikat kepada masyarakat, dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo juga melakukan dialog langsung bersama masyarakat penerima sertifikat.

Editor : Fratama
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini