|

LIMBAH PICU POLEMIK WARGA UMBUL SALAK


                                        Ket Foto :Ilustrasi 

Media Nasional|Obor Keadilan|Lampung, -  banyaknya lalat yang memasuki rumah warga dusun Umbul Salak, Sukarame Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran yang dikabarkan akibat pengelolaan limbah usaha ayam petelor milik Furqon, memicu polemik ditengah masyarakat dusun setempat.

Solihin,mewakili warga dusun menjelaskan kondisi banyaknya lalat yang masuk kerumah -rumah warga terjadi sejak adanya kegiatan usaha ayam petelor milik Furqon.

"Keluhan saya dan beberapa warga yang rumahnya hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kandang ini dulunya juga dirasakan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi pertama dibangunnya kandang ayam(depan balai desa),dan ini menimbulkan ketidak nyamanan buat saya dan keluarga juga para warga yang ada deket lokasi kandang"aku Solihin diamini beberapa warga lainnya.(15/01/019).

Sebelumnya pemilik kandang, Furqon menjelaskan bahwa dia merasa sudah melakukan pengelolaan kandang berikut limbah (kotoran ayam) dengan baik dan benar, perihal banyaknya lalat sebagaimana dipersoalkan beberapa warga menurutnya menurutnya bukan dari limbah kandang yang jadi pemicunya.

"Saya buang kotoran ayam ditanah kebun saya sendiri, saya keringkan dan tidak sampai menimbulkan bau apalagi yang sampai kemasyarakat, kalau persoalan lalat bisa dari mana sajakan?"ujarnya.(13/01/019)

Guna menyelesaikan persoalan yang ada ditengah masyarakatnya tersebut dikatakan Lurah Sukarame ,Saepudin bahwa dirinya telah mempertemukan warga dan pemilik kandang ayam di balai kelurahan guna mencarikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak tapi sayangnya musyawarah yang dimaksud tidak menemukan kata mufakat.

"Saya sudah berusaha agar persoalan itu selesai, semua warga saya merasa aman dan nyaman, rukun tidak terpecah,tapi ternyata upaya saya belum menemukan hasil, dan kemungkinan akan dilakukan kumpulan lagi untuk membicarakan hal yang sama kalau kondisinya masih seperti itu"paparnya lewat telepon selulernya.

Tak ada gading yang tak retak, yang terlihat tidak selalu seperti yang terlihat, beberapa warga masih beranggapan bahwa Saepaudin selaku Lurah telah bertindak berat sebelah dalam penyelesaian persoalan yang ada ,sebagaimana disampaikan salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

" Kami ini memang orang awam, tapi bukan tidak bisa melihat kalau Pak Lurah itu berpihak sama Furqon dari kata-kata dan sikapnya.jadi sebenarnya percuma dilakukan rembuk -rembuk juga, formalitas saja menurut kami" ujarnya.
(Sulistya)
Editor                        : Raharja
Penanggung jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini