|

Pilkada Manggarai Timur, Dugaan Kecurangan dilakukan secara terstruktur,sistematis dan masif


Foto: Aksi masa Pencinta Demokrasi Sejati (PDS) Manggarai Timur di depan kantor KPUD Matim Selasa,(04/07).

Borong  NTT | Media Nasional | Oborkeadilan.com Masyarakat Kabupaten Manggarai Timur telah menentukan pilihan untuk pemimpin lima tahun kedepan lewat pesta Demokrasi pada 27 Juni tahun 2018 yang lalu.Tentu, pemimpin yang menjadi Bupati dan wakil Bupati nantinya,  diharapkan lahir atas dasar demokrasi dan pilihan rakyat.

Namun,  jika pemimpin itu lahir dari kecurangan, maka tentu akan merugikan masyarakat itu sendiri.
Pasalnya,dalam Pilbup Matim kali ini, ditemukan adanya kecurangan yang diduga dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan masif (STM).

Hendrik Harum,SE selaku Tim Pemenangan Pasangan calon Tarsius Sjukur-Yoseph Biron Aur dengan jargon TABIR mengungkap ada indikasi pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan penyelenggara untuk memenangkan salah satu pasangan calon (Paslon) Pilbup Matim. Identifikasi kecurangan tersebut menjadi temuan dilapangan oleh tim TABIR saat proses pemilihan, Rabu (27/6/2018) lalu.

“Ada dugaan kecurangan kami temukan disejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang dilakukan secara Sistematis, Terstruktur, dan Masif dan itu sangat menguntungkan salah satu Paslon untuk memenangkan Pilbup.

 Kami telah melaporkan kecurangan ini kepada Panwaslu Manggarai Timur ubtuk diproses secara tegas,” ungkap Hendrik saat ditemui diposko TABIR, Rabu (04/7). Pihak TABIR mengidentifikasi dan memberikan bukti kecurangan yang dilakukan yakni diduga ada penggelembungan suara. Lalu banyaknya jumlah pemilih pemilih yang tidak menerima C6-KWK.

“Termasuk kami temukan adanya surat keterangan (Suket) yang diduga palsu. Ini jelas jelas pelanggaran dan harus menjadi perhatian Panwaslu,” harapnya.

Selain itu, di sejumlah TPS banyak pemilih tidak mengisi daftar hadir, karena  petugas TPS tidak menyiapkan daftar hadir baik Pilgub maupun Pilbup. Juga dugaan adanya mobilisasi masa diawal pemungumutan suara.

“Ada mobilisasi masa dari daerah lain. Maksudnya, pemilih Gubernur yang dari daerah lain, sengaja datang memilih di Manggarai Timur. Saat masuk di TPS, oleh petugas, tidak hanya diberikan surat suara untuk mencoblos gubernur tapi juga diberikan surat suara Pilbup. Jadi kami tidak terima hasil Pilbup, karena ada kecurangan dan sangat mencederai demokrasi,” paparnya.

Lebih lanjut kata Hendrik Harum bahwa ada dugaan kecurangan melibatkan pemerintah daerah kabupaten Manggarai Timur. Misalnya, ada pengurusan surat keterangan (suket), pengganti kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Pihak Dinas Catatan Sipil diduga kuat menerbitkan suket palsu.

“Jadi kami sudah evaluasi dan memang ada dugaan kecurangan penyelenggara untuk memenangkan salah satu Paslon Pilbup. Tabir tidak mempersoalkan tentang siapa yang menang dan kalah, tetapi yang sedang Tabir lawan adalah kecurangan, karena kecurangan  adalah konspirasi yang merupakan awal dari korupsi”  tegas Hendrik Harum.

Menanggapi hal ini, Akademisi Laurentius Ni, SH,MH menyarankan agar pihak penyelenggara dapat melakukan pilkada ulang disejumlah TPS yang dianggap bermasalah.

Jika dilihat dari regulasi, kata Laurentius, tidak ada pemilu ulang secara keseluruhan, akan tetapi kalau ada kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan pelanggaran itu bisa dilakukan di TPS tertentu, atau di kecamatan tertentu bahwa telah terjadi pelanggaran.

“Maka TPS atau kecamatan tersebut yang bisa melakukan pemilihan ulang dan tentu disertai dengan bukti yang kuat bahwa telah terjadi pelanggaran.

Menurutnya perolehan suara pada TPS atau wilayah yang tidak bermasalah tidak mempengaruhi jumlah suara masing-masing calon, akan tetapi, menjadi berpengaruh ketika hasil pemilihan ulang di TPS yang bermasalah.” bisa saja suara calon tertentu bisa naik atapun bisa turun”, terangnya.

“Jadi pada prinsipnya pemilihan ulang bisa dilakukan untuk beberapa TPS yang bermasalah saja yang ditemukan adanya dugaan kecurangan” tukas Laurentius Ni.(AJW)

Editor: Louis Mindjo
Penanggung Jawab Berita: Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini