|

Menhub : 30 Persen Bus Tak Laik Jalan

Foto : Menhub Budi Karya Sumadi (Istimewa/net)


Semarang | Media Nasional Obor Keadilan | Bagi pengguna bus angkutan umum selama libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru) sebaiknya berhati-hari. Sebab, temuan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, 30 persen bus milik dari berbagai operator angkutan umum tidak laik jalan dan mengancam keselamatan penumpang.

“Memang harus kita akui masih mengecewakan soal perhatian operator angkutan umum terhadap keselamatan penumpang. Terbukti masih ada bus yang tak lain jalan tapi dipaksa jalan,” kata Menhub kepada wartawan usai melakukan pengujian acak terhadap sejumlah bus yang mengangkut penumpang terkait Nataru, di Semarang, kemarin.

Padahal, kata Budi, pemerintah pusat dan daerah telah seringkali melakukan kampanye keselamatan penumpang serta meminta seluruh angkutan umum wajib dilakukan pemeriksaan rutin sebelum berangkat.

Dia mengakui, masih saja ada operator bus yang lalai mengabaikan keselamatan dengan tidak melakukan pemeriksaan terhadap bus dan truk yang akan beroperasi.

“Pemerintah tidak akan main-main kalau menyangkut keselamatan dan penegakan hukum terhadap pelanggar akan dikenakan sanksi tegas,” katanya lagi.

Melihat masih ditemukan bus yang tak laik jalan, Menhub mengatakan pemerintah akan lebih giat lagi mengkampanyekan keselamatan penumpang dan minta masyaraskat juga aktif berperan serta.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi mengatakan operator angkutan umum hendaknya jangan mau ambil untung banyak saja, tapi mengabaikan keselamatan penumpang.

“Tadi kami menemukan ada bus ban belakangnya sudah retak dan disuruh ganti dengan ban cadangan. Tapi ternyata ban cadangannya sudah botak juga,” katanya lagi.

Untuk itu, dirinya minta kepada sopir tidak melanjutkan perjalanan dan menurunkan penumpang serta memindahkannya mengunakan bus lain.

Dia mengimbau agar masyarakat juga peduli keselamatan dirinya dengan cara tidak naik bus yang dinilai tak laik jalan.

Editor : Redaktur
Komentar

Berita Terkini