|

TIM GABUNGAN SIDAK RUMAH PEMOTONGAN HEWAN TANGERANG KOTA DAN JAKARTA BARAT


TANGERANG KOTA-BANTEN | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, bersama Kementerian Pangaan, Satgas Pangan, dan Kepolisian, bersama-sama melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di dua tempat Rumah Pemotongan Hewan (RPH), yakni. Di RPH Karawaci, Tangerang, dan RPH Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Selasa, (12/12/17), Malam.

Ketua KPPU RI Syarkawi Rauf dalam sidaknya, kepada awak media mengatakan. Bahwa sidak dilakukan untuk mengantisipasi dan mengetahui langsung harga dan stok pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 mendatang. Dalam kesempatan itu KPPU bersama tim satgas bahan pangan dan instansi yang lain, ingin memastikan dan menjaga stabilitas stok serta harga pangan, agar masyarakat tidak mengalami kesulitan di akhir tahun.

Diutarakan Syarkawi Rauf, sesuai rapat koordinas, diharapkan pasokan dan harga komoditas bahan pangan dari hulu hingga hilir mampu di distribusikan dengan baik menjelang Natal & Tahun Baru 2018.

"KPPU telah melakukan pemetaan pola produksi maupun distribusi dari komunitas pangan strategis, mulai dari hulu sampai ke hilir," ucapnya.

Masih menurutnya, KPPU sudah mengatisipasi potensi apabila adanya gangguan dirantai distribusi. "Untuk komoditas pangan strategis, dapat dikategorikan ada 11 komoditas yang menjadi fokus. Dan Gangguan ini bisa berupa tindakan menahan pasokan dalam bentuk menimbun atau mengurangi pasokan ke pasar yang membuat barang langka, dan kami telah mengantisipasi hal tersebut," lanjutnya.

Dalam hal itu, KPPU pun sudah melakukan identifikasi terhadap pelaku-pelaku usaha yang berpotensi melakukan penahanan pasokan serta tindakan yang mengarah praktek persekongkolan.

Namun, dari hasil pantauan KPPU di RPH Karawaci tidak di temukan peraktek penimbunan pasokan, malah ada fakta kenaikan sekitar 30 persen dari jumlah sapi yang biasa di potong permalam.

"Di RPH Karawaci ini, biasa memotong 30 ekor permalam, naik menjadi 35 ekor," terangnya.

Lebih lanjut Syarkawi Rauf memaparkan, nantinya bila mana kenaikan permintaan atas komoditas daging sapi segar, dapat dipenuhi dari pasokan stok yang ada. Karena pemerintah sejak awal berdasarkan data yang diperoleh dari Kementan maupun Kemendag, ketersedian sapi secara nasional untuk bulan Desember sangat cukup. Kebutuhan Desember untuk daging sapi kurang lebih 7622 ton dan sampai saat ini yang dibutuhkan hanya 5479 ton. Artinya ketersedian daging sapi harusnya tidak ada gangguan.

"Bulog sudah menyiapkan pasokan daging sapi maupun daging kerbau, dan Desember ini akan ada masuk daging sapi dan kerbau kurang lebih 16 ribu ton. Itu untuk memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru," pungkasnya.

Sementara itu, Karnadi sang pemilik RPH Karawaci mengungkapan, di setiap akhir tahun jumlah permintaan daging sapi segar sudah biasa mengalami kenaikan, seperti permintaan mejelang Hari Raya Lebaran. Akan tetapi harga daging sapi tidak mengalami kenaikan malah ada penurunan harga.

"Untuk harga daging sapi dari lebaran sampai sekarang malah turun Rp 1000 rupiah, dari Rp 42.500 menjadi Rp41.500." ujarnya.

Di jelaskannya, bahwa harga daging segar di pasaran bervariasi, mulai dari Rp 80 sampai Rp 125 ribu rupiah. Adapun untuk sapi yang dipotong di RPH Karawaci menjelang Natal Dan Tahu Baru sebanyak 35 ekor permalam. Dan pihaknya sudah menyiapakan stok 60 hingga 65 ekor sapi tiap harinya.

"Kita potong melihat permintaan juga. Sebelum dipotong sapi diistirahatkan dulu, agar kualitas daging tetap baik," kata Karnadi.

Untuk RPH Semanan, Jakarta Barat. Yang juga di sidak KPPU, peningkatan jumlah permintaan pemotongan sapi segar pun di alami akhir-akhir ini, untuk jumlah sapi yang biasanya dipotong sebanyak 15 ekor, menjadi 25 ekor permalam.(BY).
Komentar

Berita Terkini