|

SOMAT : ANAK ANAK KORBAN PENGGUSURAN BANYAK TERKENA PENYAKIT.

Foto : Massa SOMAT menggelar demo di depan kantor Pemkota Tangerang Kota, Banten. Senin (11/12)

TANGERANG KOTA | BANTEN | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Aksi massa yang mengatas namakan SOMAT (Solidaritas Masyarakat Tangerang) yang berjumlah ratusan orang dan terdiri dari anak anank, wanita, jompo, dan geruduk gedung Pemkot Tangerang, Banten, menuntut kebijakan Walikota Tangerang yang mereka nilai mendzilimi. Senin(11/12)

Massa ini adalah korban penggusuran yang berlokasi di Kel.Panunggangan Barat, Kec. Cibodas, Tangerang kota, Banten.

Menurut Humas Aksi Septian di lokasi demo menyampaikan, Arief wismansyah selaku Walikota, melakukan penggusuran secara paksa terhadap 200 Kepala Keluarga yang terdiri kurang lebih 600 jiwa.

Arief selaku Walikota tidak bisa menunjukan secara administratif legalitas tanah dengan luas 2,6 hektar itu, jika di tinjau dari aspek hukum sangat memungkinkan warga berhak atas kepemilikan tanah tersebut, hal ini mengacu kepada Keputusan Mentri atau Kepala BPN Nomer 6 tahun 1998, tentang pemberian hak milik atas tanah untuk tempat tinggal.

Dalam penjelasan yang lain ,  PP 40 tahun 1996 dalam pasal 39-45, di tambah dengan UU NO.5 TAHUN 1960 TENTANG POKOK POKOK AGRARIA untuk itu seharusnya Pemkot Tangerang tidak boleh  melakukan tindak refresip dan terkesan sangat arogan dalam menghadapi warga yang jelas jelas belum ada keputusan dari Pengadilan mengenai status tanah tersebut.

Keberpihakan dan etika tidak di tunjukan oleh mereka yang hidup dari pajak rakyat, hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945 SERTA DEKLARASI HAM PBB TAHUN 1948, terutama pasal 2 dan pasal 5.

Kekejaman Pemkot Tangerang sudah jauh diambang batas kewajaran, bagaimana tidak, sejak di gusur pada tanggal 6/12/17 sampai saat ini belum ada sedikitpun bantuan atau upaya untuk memberikan solusi nyata.

Menurutnya, Warga di biarkan tidur di puing puing bekas reruntuhan rumah mereka, tidak ada atap untuk melindungi dari terik panas maupun derasnya hujan, bahkan sampai ada yang membuat tenda tenda tidak layak di atas pemakaman.

Banyak anak anak warga yang terkena penyakit diantaranya masih usia balita, mereka yang bersekolah terpaksa tidak bisa bersekolah karena seragam mereka tidak sempat di selamatkan ketika proses penggusuran.

Untuk itu kami SOMAT, bersama warga yang terkena penggusuran akan terus menyuarakan dan melakukan perlawanan baik secara hukum maupun moral, akan kami kabarkan penindasan yang di lakukan arief kepada seluruh masyarakat Tangerang.

Sampai berita ini diturunkan aksi massa masih berlangsung dan perwakilan pemkot Tangerang belum ada yang menemui massa Somat.

Penulis : Boedi Yanto
Editor : Redaktur
Komentar

Berita Terkini