Ket gambar : Pangeran Miteb bin Abdullah yang dibebaskan dari rumah tahanan korupsi di Hotel Ritz Carlton setelah membayar denda Rp13,4 Triliun Foto Los Angeles Time
Media Nasional Obor Keadilan | Riyadh – Setelah menjalani siksaan oleh pasukan khusus yang dibayar Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dan membayar denda USD 1 Miliar atau setara Rp13,4 Triliun, akhirnya Pangeran Miteb bin Abdullah dibebaskan dari penjara “Ritz Carlton” Riyadh, Selasa (28/11) lalu.
Sebagaimana diberitakan, sebelumnya belasan Pangeran Saudi ada di antara 200-an pejabat dan mantan pejabat Arab Saudi yang ditahan di Hotel Ritz Carlton Riyadh karena dituding menggelapkan uang negara senilai USD 100 Miliyar atau setara Rp1.340 triliun. Mereka ditangkap atas perintah Pangeran Mahkota MBS yang juga Ketua Komite Anti Korupsi Arab Saudi.
Mengutip keterangan sejumlah sumber, selain ditahan selama 3 pekan mereka ternyata mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oleh Blackwater, tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS) yang bertugas mengintrograsi termasuk menyiksa dan memukuli para tersangka korupsi. Kini Pangeran Miteb bebas bersama ke-4 pangeran lainnya.
Menjalani Penyiksaan
Pekan lalu sebuah sumber dari kalangan dalam Kerajaan Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari Middle East Eye, 17 November 2017, Hotel Ritz Carlton tempat ditahannya para Pangeran, pejabat aktif dan bekas pejabat Arab Saudi menjadi arena penyiksaan. Para tersangka korupsi itu dipukuli, ditendangi dan disiksa dengan cara kaki digantung sehingga kepalanya menggelantung ke bawah.
Akibat penyiksaan itu, dikabarkan enam pangeran, termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal dilarikan ke Rumah Sakit sejak dua haru mereka ditahan. Bahkan Pangeran Miteb bin Abdullah yang juga anak Raja Abdullah dan Pangeran Alwaleed Bin Talal yang tajir menjalani penyiksaan yang paling parah.
Pangeran Miteb bin Abdullah sebelumnya menjabat Komandan Pasukan Garda Nasional yang kewenangannya dipangkas habis saat MBS ditunjuk menjadi Pangeran Mahkota oleh ayahnya sendiri, Raja Salman. Dikabarkan, beberapa organ tubuh Pangeran Miteb tidak berfungsi setelah menjalani penyiksaan yang begitu kejam.
Namun itu dibantah oleh petugas rumah sakit. Luka-luka yang mereka dapat, ujarnya, sebagai akibat upaya bunuh diri. Memang, mereka sepertinya terkena pukulan parah namun tidak satu pun yang mengalami patah tulang. Tercatat paling sedikit 17 tersangka korupsi dilarikan ke rumah sakit.
Rupanya bukan hanya Ritzcarlton yang disewa untuk tahanan koruptor. Hotel Courtyard dan hotel Diplomatic Quarter yang tak jauh dari Ritz Carlton juga disewa untuk menampung tahanan koruptor. Seperti halnya Ritz Carlton, kedua hotel itu juga tidak melayani tamu hingga Desember ini.
Selain disiksa para tahanan itu juga tidak diizinkan berbicara dengan pengacara mereka. Hubungan keluarga hanya boleh berbicara singkat. New York Time menyebut tidak ada informasi yang memadahi tentang keberadaan dan status mereka sebagai tahanan.
Adanya perlakuan keji itu dibantah oleh Juru Bicara Kedutaan Arab Saudi di Washington, Fatimah S Baeshen. Pihaknya bisa memastikan aparat Komite Anti Korupsi Arab Saudi telah mendapatkan mandat untuk bekerja secara bertanggung-jawab dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Bahkan juga disediakan fasilitas medis yang memadahi karena usia rata-rata tersangka korupsi di atas 50 tahun.
Bayar Kesepakatan
Pangeran Miteb bin Abdullah yang sudah berusia 64 tahun, ujar sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Arab Saudi kepada BBC, akhirnya dibebaskan setelah menjalani penahanan selama 3 pekan. Dia bebas setelah membayar uang kesepakatan bersama sebesar USD 1 Miliar atau setara dengan Rp13,4 triliun.
“Ya, Pangeran Miteb dibebaskan pagi ini (Selasa, 28 November),” ujar sumber tersebut kepada kantor berita Agence France-Presse.
Pangeran Miteb bebas bersama 3 pangeran lainnya setelah membayar uang kesepakatan yang menurut beberapa sumber berpatokan kepada 70 persen dari hasil korupsi yang disangkakan kepadanya. Tentu saja, uang kesepakatan yang dibayarkan Pangeran Miteb berbeda jumlahnya dengan ketiga pangeran yang lain. Namun hingga berita ditulis, belum diketahui siapa saja ketiga pangeran itu dan berapa uang kesepakatannya.
Pangeran Miteb adalah putra Raja Abdullah. Masih sepupu dengan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman. Selama ini, setelah Ibnu Saud, Raja Arab Saudi mangkat, penguasa Arab Saudi bergilir jatuh ke semua anaknya. Raja Salman adalah putera terakhir Ibnu Saud yang menjadi Raja dengan sistem menyamping itu. Sejak itu dia mengangkat putranya sendiri sebagai Pangeran Mahkota yang kelak menggantikannya.
Pangeran Mahkota MBS beralasan, penahanan sesama pangeran, pejabat tinggi negara dan pengusaha itu dilakukan, selain membersihkan Saudi dari korupsi juga sebagai upaya menghilangkan konsentrasi-konsentrasi kekuasaan. Langkah ini, papar sejumlah analis, didukung oleh banyak kalangan di dalam negeri yang marah terhadap korupsi.
Di sisi lain, meskipun langkah MBS didukung warga yang pada umumnya generasi muda namun akan mendapatkan perlawanan dari generasi yang lebih tua yang berkomplot dengan sejumlah kalangan di dalam dan luar negeri sehingga memicu ketidakpastian dan potensi gangguan stabilitas kawasan.[]
Editor : Obor Panjaitan
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar