|

Atas Meninggalnya Boru Aritonang Diduga Kuat Dokter ICU RSE Lalai Dan Salah Penanganan

Ket Gambar: Boru Aritonang (62) Meninggal Diduga Kelalaian Dan Salah Menangani Dokter ICU Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci Kab.Pelalawan


Pelalawan-Riau | Media Nasional Obor Keadilan | Atas meninggalnya Boru Aritonang (62). Ada dugaan kelalaian dan salah penanganan oleh Dokter Rumah Sakit Efarina Pangkalan kerinci, sebelum masuk ke Rumah Sakit Efarina Boru Aritonang mulanya mengalami muntah-muntah dirumahnya lalu suaminya St. Manullang melarikan ke RS Efarina. Sesudah sampai di Rumah Sakit tersebut hanya sakit kepala saja,
 Dokter yang menangani saat itu adalah Dokter bagian ICU, dalam  Tindak lanjut Dokter tersebut saat itu langsung membuat alat pembantu pernafasan tidak lama kemudian Boru Aritonang langsung drop dan langsung struk, di ruang ICU, Boru Aritonang tak lama kemudian kesehatannya semakin lemah setelah beberapa waktu kemudian Boru Aritonang  meninggal.

Namun demikian penyakit semakin sekarat Dokternya tidak menterapi dan juga tidak memperbolehkan di rujuk dengan alasannya, kita harus menunggu Dokter Saraf katanya pada St. Manullang, dan juga St. Manullang sebelum minta di rujuk agar isterinya terlebih dahulu di terapi untuk bantuan sementara, lalu  Dokter menjawab alat terapinya rusak, "katanya

Menurut media ini, ada dugaan  bahwa
Dokter tersebut lalai dalam tugasnya, karena pasien tersebut tidak secepatnya di rujuk  mengakibatkan Boru Aritonang meninggal dunia, "Padahal St. Manullang  sudah meminta agar Dokternya segera isterinya di rujuk, namun Dokter yang menangani pada saat itu tidak memperbolehkan bahwa isterinya di rujuk,  malahan Dokter  tersebut mengharap kedatangan Dokter Syaraf, dan sekian lama di tunggu-tunggu namun Dokter Syarafnya tak kunjung datang, " kata Manullang pada media ini pada saat melayat, Sabtu (16/12-2017) ditempat kediamanya di BTN Bumi Lago Permai Blok D2 Pangkalan Kerinci Kab.Pelalawan.


sementara isteri korban  sudah semakin sekarat. "Kata Manullang."Tidak lama kemudian isteri St.Manullang Boru Aritonang akhirnya menghembuskan nafas terakhir, " akuinya.Menurut St.Manullang jika isterinya secepatnya di terapi (dirujuk) ada kemungkinan sekali isterinya bisa tertolong. Karena sebelumnya si ibu tersebut pergi ke Rumah Sakit efarina masih bisa jalan sendiri seperti orang biasa dan bukan dijemput mobil Ambulan melainkan naik sepeda motor dengan suaminya. (M.Panjaitan)
Komentar

Berita Terkini