|

Kapan Anak Bisa Naik Sepeda Roda Tiga?

Ilustrasi 
sepeda anak. (Foto: Thinkstock)

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA, Selasa (22/09-2020), Setiap orang tua menginginkan anaknya mampu mengikuti perkembangan setiap fase-fase (tahap) pertumbuhan usia balitanya.

Keinginan orangtua pada anaknya ditandai dengan rasa ingin tahu tentang banyak hal yakni; dari perspektif makanan minuman hingga alat bermain.

Makan dan minum bayi cenderung mudah dimengerti mengingat banyaknya sumber informasi yang terpercaya dan tersedia baik pada artikel-artikel yang dikelola dengan baik oleh ahlinya dalam hal ini dokter anak (tergantung rajinnya orang tua membaca-red) bahkan tidak sedikit pula tercantum pada kemasan makanan dan susu anak yaitu panduan lengkap akan hal ini. 

"Berbeda dengan kebutuhan mainan"

Sebut saja Jend'Im, sejak usia nol bulan hingga hitungan bulan dirinya mengikuti perkembangan setiap fase-fase dari pemberian air susu ibu (asi), susu formula hingga makanan tambahan, baik roti-roti bayi sampai mampu makan nasi bubur dan nasi biasa. Semua terlampaui dengan baik, lancar dan nyaris sempurna bahkan hingga saat ini menjelang usia dua tahun (1,11 bulan) masih minum asi ibunya secara eksklusif.

Pasca menjelang genap berusia dua tahun (1,11 th) Jend'Im juga punya beberapa mainan ringan berupa pestol-pestolan manual hingga miniatur senjata laras panjang mainan yang dilengkapi dengan batre guna mengaktifkan bunyi tembak-tembakan serta nyala lampu warna warni.

Awalnya Jend'Im hanya memainkan nya dengan memegang, angkat letak dan menjatuhkannya, tak butuh berapa lama kini dia bisa memainkan dengan baik.

Usia berapa anak bisa dikenalkan dengan mainan sepeda?

"Pemberian mainan terhadap anak harus banyak referensi informasi dari ahlinya demi keselamatan dan keamanan pada anak."

Lingkungan juga mempengaruhinya, misalnya Jend'Im yang lahir, bertumbuh dan besar di lingkungan Apartemen dalam usia hampir dua tahun dia banyak melihat anak-anak yang lebih tua darinya main sepeda di area fasilitas umum dan Fasos yang disediakan (infrastructure) milik pengelola gedung.

Dilansir dari sebuah media Maenstream, Dr. Marlene Galley dalam bukunya, Moving, Growing, Exercise and Activities for Twos, Threes and Fours menyatakan, pada usia sekitar 3 tahun anak-anak umumnya menunjukkan minatnya untuk mengendarai sepeda roda tiga.

Akan tetapi, tak jarang, pada usia ini, anak masih belum dapat mengayuh sepeda dengan baik. Apa sebabnya? Seperti juga keterampilan motorik lainnya, mengayuh sepeda tak hanya membutuhkan latihan, tetapi juga dipengaruhi oleh kematangan organ-organ yang berhubungan dengan aktivitas ini.

Sebetulnya, sebelum dapat mengayuh sepeda, anak harus dapat mengendalikan gerakan-gerakannya terlebih dahulu. Baik itu gerak motorik kasar maupun halus. Para ahli memisahkan gerakan-gerakan itu menjadi tiga kelompok gerakan, yaitu lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.

Gerakan lokomotor memungkinkan seluruh tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lain (motorik kasar). Sedangkan gerakan nonlokomotor membuat anak dapat melakukan gerakan yang mengarah pada detil dan keterlitian. Misalnya menarik-mendorong, mengatur keseimbangan dan membuat garis (motorik halus). Sementara kelompok gerak manipulatif adalah kombinasi gerak lokomotor dan nonlokomotor.

Saat mengayuh sepeda, anak butuh kekuatan otot kaki, kemampuan menggenggam, menggerakkan stang sepeda, koordinasi mata - tangan - kaki dan keseimbangan. Nah, umur berapa anak bisa melakukan semua ini berbeda-beda.

Otot kaki anak mungkin sudah dapat menopang tubuhnya dengan baik sejak ia mulai dapat berjalan. Demikian pula kemampuan menggenggam dan mengendalikan stang sepeda.

Tetapi koordinasi mata, tangan, kaki, dan keseimbangan baru berfungsi dengan baik saat si kecil berusia sekitar 3 tahun. Faktor inilah yang seringkali membuat anak baru mantap mengendarai sepeda roda tiganya pada usia kira-kira 3 tahun, meskipun ia telah berlatih sejak berusia 2 tahun.

Artinya Anda tak perlu khawatir bila pada usia 2 tahun si kecil belum juga mahir mengendarai sepeda roda tiga. Para ahli perkembangan menyatakan bahwa kelompok gerakan manipulatif baru akan berkembang saat anak berusia sekiatar 3 tahun.[◇]

ADVERTISEMENT

Komentar

Berita Terkini