Foto: Tampak Sepi Tanpa Kehadiran Ahli Medis Bindes, Bangunan Puskesmas Pembantu Kotopait-Bengkalis Senilai Rp 450 Juta ini, Jadi Sarang Belukar
OBOR KEADILAN.COM| Talang Mandau-Bengkalis| kamis (12/12/19), Di tahun 2017 lalu sempat menjadi berita hangat di beberapa media pemberitaan tentang rencana Pemkab Bengkalis membangun Puskesmas Pembantu atau Pustu di desa kotopait kecamatan Talang Muandau kabupaten Bengkalis propinsi Riau,anggaran pembangunan yang di anggarkan pada 2017 silam dan memulai pengerjaan di tahun 2018 itu sempat membawa angin segar bagi masyarakat di desa kotopait.
Pasalnya,selain memang lokasi desa mereka tergolong jauh dari lokasi Rumah sakit,kendala jalan parah dimusim penghujan juga menjadi momok yang menakutkan bagi warga disana apabila terjadi sesuatu yang bersifat urgent seperti ibu-ibu bersalin,dan hal lain yang menyangkut pada pertolongan pertama.
Namun lain yang diharap,agaknya lain pula yang didapat,sejak 2018 sampai saat ini Puskesmas Pembantu yang sempat digadang-gadang itu justru sepertinya sudah beralih fungsi menjadi tempat penakaran atau mungkin rumah singgah para mahluk astral yang tidak kasat mata,betapa tidak,sejak selesai dibangun belum sedetikpun bangunan yang sangat dinanti-nanti itu difungsikan,justru terkesan terbengkalai.
Tumbuhan rumput dan semak setinggi lutut orang dewasa terlihat menghiasi halaman bangunan yang menelan biaya 450 juta itu,ditambah lagi belukar pepohonan yang menghiasi samping kiri dan belakangnya, semakin menambah selarasnya nuansa seram akan bangunan tersebut,tangki air yang sudah mulai meninggalkan warna aslinya,dan mulai sedikit mengalami gejala kebocoran,terlihat menikmati jalinan rumput jalar jenis axcarlania yang tentunya tak hanya menjalar sendiri,melainkan bersama sama dengan para kerabat dan handaitolannya sehingga menampilkan semacan timbunan rerumputan,dipadu pula dengan tiang beton penyanggahnya yang sudah mulai terjangkit penyakit kulit mengelupas dan sangat tidak elok dipandang mata.
Menanggapi hal tersebut,pihak pemerintah Desa Kotopait melalui Firdaus selaku sekdes kotopait menyampaikan,bahwa pihaknya telah mempertanyakan terkait pustu tersebut ke pihak dinas kesehatan kabupaten Bengkalis propinsi Riau,jawaban yang mereka terima adalah tentang bidan yang sampai saat ini belum ada untuk ditempatkan disana,namun menurut Firdaus,pihaknya akan tetap menyusul dan akan segera pula menyurati kembali baik pihak UPT Puskesmas talang muandau maupun dinas kesehatan kabupaten Bengkalis,pemdes tidak akan tinggal diam,kami akan tetap mempertanyakan dan akan menyurati pihak terkait bang,kami berharap pustu itu segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya warga desa kami,ucap pak Sekdes diakhir keterangan melalui seluler nya.
Mengingat Bidan desa yang hanya satu dibagi dua alias satu bidan untuk dua desa yaitu desa beringin dan kotopait yang memang bertetangga itu,Pustu ini tentunya sangat dinanti -nanti oleh warga disana,sebab bisa saja fatal kalau sampai ada empat ibu-ibu yang akan melahirkan dihari yang sama,kasihan Bidan desa yang sudah di bagi dua harus pula dibagi empat,belum lagi medan jalan yang pada musim hujan sulit untuk dilewati,kalau ada pasien yang harus di bawa ke Puskesmas Rawat Inap di desa serai Wangi, yang berjarak lebih kurang sepuluh kilometer dari lokasi desa kotopait,dan desa beringin.
Semoga hasil jerih payah pihak Pemdes kotopait dalam hal berkirim surat dan bertanya itu secepatnya membuahkan hasil,agar pihak Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis serius memperhatikan hal ini,mengingat PUSTU tersebut sangat dibutuhkan,apalagi dulu rencana pembangunannya sempat di gadang-gadangkan,namun apa gunanya kalau hasil yang didapat masyarakat hanya sebuah bangunan angker yang tidak berpenghuni,bisa-bisa bukannya mengobati sakit malah menambah penyakit.(Ka.Wil Riau)