|

Fenomena Nonton Filem Ayu Jam Belajar Melanda Pendidikan Kota Depok

Ket gambar: foto pelajar SD, SMP Negeri Depok saat diturunkan mobil angkutan umum (mobil angkot-red), guna menonton film di bioskop CGV DMALL sama-sama guru. Foto kamis (29/08) Oborkeadilan.com. 

Depok-Jawa Barat| Oborkeadilan.com|
Filem berjudul Ayu Anak Titipan Surga konon berbasis edukasi Kharakter jiwa nasionalisme dan patriotisme menjadi bahan sajian di CGV DMALL Depok untuk dicicip anak-anak bawah umur ( usia SD dan SMP ) sejak awal agustus 2019 hingga hari ini kamis ( 29/08 ).

Anak-anak sekolah dasar (SD) dan anak sekolah menengah atas (SMP) Negeri di Kota Depok Jawa Barat terlihat pagi-pagi sejak awal agustus berseliweran di Pekarangan Depok Mall ( DMALL) berlokasi di Kecamatan Beji tempat bioskop penyedia jasa pemutaran film sekaligus berdagang jagung kering untuk para anak didik disela sela ritual nonton film berjudul Ayu Anak Titipan Surga berlangusng.

Pantauan media nasional Oborkeadilan.com Pada senin pagi hari tgl 26 agustus 2019 pekarangan mall sudah dipenuhi anak-anak bawah umur hendak memasuki arena bioskop CGV DMALL di lantai 4. Selasa, rabu, hingga kamis (29/08) jam 10.00 wib pun terpantau masih berjejal anak-anak bawah umur hendak menonton film itu lagi.

Masih sama dengan sebelumnya beberapa anak didik (usia SD) mengaku di pungut uang biaya menonton film di bioskop CGV DMALL jam belajar seharga rp 70.000 ( tujuh puluh ribu rupiah).
"Angka yang sangat berat disaat ekonomi orang tua lagi sulit" ditanya lebih jauh oleh media, rincian pungutan biaya menonton tersebut yakni;
1) Rp 35.000 tiket Filem
2)Rp 25.000 wajib beli Jagung goreng manis
3)Rp 10.000 ongkos angkot
Rasa berat juga diutarakan salah satu orang tua siswa yang tak mau namanya dipublikasikan, ini membebani kami orang susah mas, anak saya maksa-maksa hingga menangis minta duit 70 ribu buat nonton, belum lagi saya 70 ribu maka saya pinjem duit tetangga 200 ribu untuk kami berdua sama anakku harus ditemani karna masih kecil (masih murid SD-red) ujarnya dengan wajah memelas.

"Pihak distribusi filem dan pengelola bioskop CGV DMALL sama-sama Bermufakat untuk acara bisnis pendidikan ini.
Padahal saat jumpa pers pada jumat 24/08 lalu pihak distributor filem dalam hal ini  Bagus Harianto selaku big boss Filem Ayu Anak Titipan Surga mengatakan siap mengkaji jam tayang agar tidak di jam belajar."

■Pihak Sutradara Gelar Konferensi Pers
Sebelumnya berita ini susah tayang di oborkeadilan ini adalah artikel lengkap dengan beberapa sumber terkait Ritual nonton film di jam pelajaran sekolah, yakni;

Terkait Film Ayu Anak Titipan Tuhan Tayang di Depok, Ini Tanggapan Produser
Foto: Anak didik sedang memasuki arena Mall menuju bioskop CGV, karena filem akan ditonton pada jam 8.00wib ( kamis 23/08) Beji kota Depok Jawa Barat.

Oborkeadilan.com| Depok, Sabtu (24/08), Ribuan pelajar kota Depok rame rame menonton film di bioskop CGV DMall, Beji, Kota Depok.

"Ritual nonton film berjudul "Ayu Anak Titipan Surga" ini telah berlangsung hampir sebulan ( Agustus 2019 )".

Atas mobilisasi penayangan filem ini, ragam jenis tanggapan bermunculan dari para orang tua siswa, guru, media lokal dan media nasional pun tak ketinggalan nimbrung pada issu ini, termasuk sikap Thamrin kepala dinas pendidikan kota Depok Jawa Barat.

Pantauan Media Nasional Obor Keadilan pada hari kamis (23/08), mobilisasi anak didik benar terlihat masih jam 8.00 wib sudah berjejer di pelataran areal Depok Mall ( DMALL ) Depok Beji dengan menumpang mobil angkot warna biru ratusan siswa SDN3 Beji serta anak anak SMP Negeri lainnya ini riang gembira berhamburan keluar angkot menuju mall yaitu tempat bioskop CGV berada.
Foto: Wartwan usai jumpa pers di Area CGV DMALL Depok bersama Bagus Harianto selaku big boss Filem Ayu Anak Titipan Surga.

Salah satu orang tua siswa berhasil ditanya media ini dengan lugas menyampaikan berat di ongkos mas, saya harus keluar duit Rp 70.000 anak dan saya jadi Rp 140.000, lebih lanjut ibu pake kerudung ini merinci uang Rp 70.000 tersebut untuk tiket 35.000

Uang beli Jagung goreng manis alias pop corn Rp 25.000 serta ongkos angkot Rp 10.000 Pergi pulang alias PP mas ujar nya pada wartwan OborKeadilan.com sesaat akan memasuki arena bioskop CGV DMALL.

Saat bersamaan beberapa anak didik benar terlihat girang karena libur, asik bangat om lumayan tak belajar tapi jalan jalan Mall nonton filem sama mama dan guru ku pungkas anak yg tak elok dipublus identitas diri nya ini pada media nasional Oborkeadilan.com.
Foto; Bagus Harianto bersama divisi manager marketing saat menggelar jumpa pers di Area CGV DMALL Depok (23/08-2019)

■Terkesan Pemerintah Kota Depok Jawa Barat Cuci Tangan Alias Setengah Hati Memaparkan kebenaran terkait Filem ini.

Hari itu ( kamis, 23/08 ), media nasional Oborkeadilan.com segera mencoba konfirmasi ke Thamrin selaku ASN yang baru menjabat kepala dinas pendidikan kota Depok Jawab, via sms, telp hingga percakapan WA namun yang bersangkutan ( Thamrin ) bungkam tak dapat menjawab apa apa pada media. "Keanehan dan indikator kebohongan publik di dipertontonkan Thamrin dikutip dari TRIBUNJAKARTA.COM, sikap dan sttment dia pada media Sebagai berikut; "Seharusnya tidak dikoordinir sama sekolah, biarkan saja misalnya setelah murid-murid selesai belajar gitu," jelas Thamrin, Kamis (22/8/2019).

Thamrin mengatakan, para kepala sekolah di Kota Depok seperti salah mengartikan himbauan tersebut.

"Jadi ada miss persepsi, kan yang namanya himbauan silahkan mau dilaksanakan atau tidak itu gak wajib, dan yang terpenting tidak mempengaruhi jam belajar anak," ucapnya.

Lanjut Thamrin, ia juga menyayangkan para murid diberi tugas untuk membuat laporan seusai menyaksikan film tersebut, yang dianggap membebani para murid.

"Intinya tidak ada kewajiban untuk bikin laporan segala macam, takutnya anak yang nggak ikut jadi terbebani kan," katanya.

Namun, Thamrin tak menampik himbauan untuk menyaksikan film tersebut dikeluarkan oleh Kemendikbud.

"Kami (Dinas pendidikan Kota Depok), tidak mengeluarkan apa-apa, tidak ada yang namanya rapat segala macam, Kemendikbud langsung ke sekolah-sekolah," bebernya.

Terakhir, Thamrin menuturkan pihaknha akan melakukan evaluasi terkait acara nonton bareng tersebut.

“Kami berencana ada pertemuan dengan kepala sekolah, dan akan saya sampaikan juga terkait ini. Terkait film, memang film ini bagus untuk penguatan karakter anak," ujar Thamrin.

■Terkait Issu ini Bos Rumah Produksi Bagus Harianto Gelar Konferensi Pers Di Depok

Menanggapi hal ini Bagus Harianto selaku big boss Filem "Ayu Anak Titipan Surga" bersama team stafnya turun langsung

Melaksanakan jumpa pers di Area Bioskop CGV, Dmall, Beji kota Depok (24/08), Ia menjelaskan secara detil dasar landasan hukum pemutaran filem ini, diantaranya semangat " Penguatan Pendidikan Kharakter (PPK)" melalui media Filem dan ini diatur dalam;
▪Inpres RI no 12 tahun 2016 tentang gerakan revolusi mental,
▪Perpres no 87 tahun 2017,
▪kesepakatan bersama antara kwartir nasional gerakan pramuka dengan dewan pengurus tentang pembangunan Kharakter anak bangsa pendidikan kepramukaan no 001/PK-Mou/2015 dan
▪02/E/kesepakatan bersama/DPN FPP/III/2015. Disertai surat edaran kememko bid pembangunan manusia dan kebudayaan RI tanggal 4 januari 2016 no B. 07/Dep.V/PMK/1/2016 perihal himbauan menonton film "Ayu Anak Titipan Surga" dan surat kwartir Nasional gerakan pramuka pada 4 desember 2015 no 1156-00-A perihal Film ini pungkas Bagus Harianto pada media.
>Selain dasar hukum tersebut bahwa kita selaku aktivis pendidikan melihat perlunya mensosialisasikan PPK ini dengan cara olah hati, olah raga, harmonisasi, olah rasa, dan olah pikir dengan melibatkan kerja sama para pihak yakni orang tua atau keluarga masyarakat sebagi bagian gerakan nasion revolusi mental (GNRM), Semua ini ada nilai pada filem terkait pungkas Agus menambahkan.

>Khusus untuk kota Depok saya memang belum jumpa pak Thamrin kadisdik Depok, gapapa saya lah yang salah disini ujar Agus dengan baik dan jiwa besar.
>Perlu kami garis bawahi bahwa sebelum penayangan sudah ada langkah sosialisasi diawali dengan surat edaran ke seluruh pemda termasuk kota Depok, bahkan di tempat ini ( DMALL Bioskop CGV-red ) kami sudah gelar rapat dan kajian tentang film ini bersama bapak ibu kepala kepala sekolah depok juga ada Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Depok hadir bersama sama dan semua berjalan dengan baik, oleh karena itu mohon bantuan media agar meluruskan informasi baik kepada publik ujar Agus.
>Oborkeadilan.com pihak pertama penanya sesi tanya jawab, menanya kedepan apakah mau mencari formulasi penayangan disesuaikan dengan kebutuhan waktu ? Misal di luar jam belajar ? Secara tegas Bos Rumah Produksi Griya Pelopor Budaya, Bagus Harianto jawab kita siap lakukan yang terbaik dan harapan kita agar segra bisa duduk bersama Thamrin Kadisdik Depok tutupnya.
Ditanya soal alasan kenapa mesti di Bioskop? Karena lebih fokus pada anak didik dan efektif positif dampak nya pungkas Agus mengakhiri Jumpa pers jumat, 23/08 di CGV DMALL Depok ( Oborkeadilan.com)

Editor; Yuni Shara
Penanggung Jawab; Obor Panjaitan


Komentar

Berita Terkini