|

PT PAL Indonesia Akan Serahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter Ke Kemhan

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia kembali melakukan pengadaan kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M). 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia kembali melakukan pengadaan kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M). Pengadaan tersebut meliputi Paltform dan Sensor Weapon Control (SEWACO) untuk KCR-60 meter kapal ke 5 dan 6, serta SEWACO untuk KCR-60 meter kapal ke-3 (KRI Halasan - 630), KCR-60 kapal ke-4 (KRI Kerambit 627).

Empat alutsista yang bakal memperkuat TNI AL itu dipesan dan diproduksi langsung digalangan PT PAL Indonesia. Kemenhan mengucurkan Rp1,66 trilliun untuk tiap unit pengadaan KCR 60 paket platform plus Sewaco dan Rp1,2 trilliun untuk KCR 60 paket Sewaco per unit.
Sekjen Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Agus Setiadji mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) punya batas waktu yakni 20-30 tahun dan harus dimodernisasi.
"Pengadaan ini dilakukan karena banyaknya kapal-kapal perang yang sudah tua,"katanya usai penandatanganan kontrak pengadaan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60M) oleh PT PAL Indonesia untuk Kementerian Pertahanan di Gedung PIP PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/2).

Ia mengungkapkan, biaya pemeliharaan kapal yang berusia lebih dari 30 tahun membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada membeli baru. Dipilihnya produk kapal perang dari PT PAL ini, kata dia, karena harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan Eropa dan Korea. Menurutnya, bahwa kapal buatan PT PAL memiliki kemampuan yang lengkap dan kualitas sesuai spesifikasi.

"Terus terang kapal-kapal kita ini banyak yang sudah lama. Sedangkan kalau diatas 30 tahun, biayanya untuk pemeliharaan lebih besar daripada beli barang. Untuk itu kita manfaatkan BUMN strategis yang bergabung dengan BUMS buat menghasilkan alutsista yang punya kualitas dan bisa dijual,"ungkapnya.

Serah terima kapal ini dijadwalkan 24 bulan sejak tanda tangan kontrak. Ini dikarenakan ada beberapa alutsista yang memang membutuhkan waktu cukup lama.

Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh menjelaskan, KCR 60 ini merupakan hasil inovasi yang dikembangkan dari produk sebelumnya yaitu Kapal Patroli Cepat 57 Meter. Desain pembangunan KCR 60 meter ini terus disempurnakan mereferensi dari masukan dan arahan Satuan Tugas (Satgas) serta pengguna produk.

Pembangunan KCR ini turut melibatkan 3 supplier persenjataan kelas dunia (Bofors-Swedia, MBDAPerancis, Terma-Denmark) yang sesuai dengan opsrey TNI AL serta memiliki nilai kandungan lokal yang semakin meningkat. Karena melibatkan komponen-komponen lokal yang berasal dari 4 BUMN dan 62 BUMS.

"Tingkat kandungan lokalnya sebesar 19,56%. Jadi kandungan lokal itu, seperti bahan baku besi baja dari Krakatau, terus komponen kecil ada builder, propeller, windlas dan lain-lain," kata dia.

Dengan ditandatangani Kontrak Pembangunan dan pemasangan Sistem Senjata KCR 60 meter dapat mendukung kemajuan industri pertahanan dalam negeri dan merupakan komitmen PT PAL Indonesia (Persero) guna memenuhi kebutuhan tugas pokok dan fungsi TNI khususnya Matra Laut. Insan PAL Indonesia secara berkelanjutan terus berinovasi untuk menguasai teknologi industri maritim sehingga menghasilkan produk yang tepat mutu, tepat guna dan tepat kualitas.(*)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini