Gubernur Riau: Presiden Jokowi Berpesan Jangan Ada Kebakaran Hutan Yang Ganggu Kehidupan
Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta | Gubernur Riau Syamsuar didampingi Wagub Edy Nasution menjawab wartawan usai pelantikan dirinya, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2) pagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan khusus kepada Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Nasution yang baru dilantiknya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2) pagi.
“Kita ingin menjaga marwah negeri ini agar di masa yang akan datang tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan yang sangat-sangat mempengaruhi, terutama terjadinya asap yang mengganggu baik anak-anak sekolah dan juga kehidupan kita semua, dan tentunya juga berkaitan dengan penerbangan. Kita harapkan ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” kata Presiden Jokowi sebagaimana diungkapkan Gubernur Riau Syamsuar kepada wartawan usai pelantikan dirinya.
Syamsuar menegaskan, bahwa Presiden Jokowi memiliki perhatian yang sangat besar terhadap kebakaran hutan dan lahan, karena Riau khususnya berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Terhadap pesan tersebut, Gubernur Syamsuar menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan, karena Riau juga sekarang sudah ada beberapa kali musim kering.
Oleh karena itu, lanjut Syamsuar, dirinya nanti akan turun ke semua Kabupaten/Kota bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar nanti masyarakat lebih dini mengetahui cara menghadapi kekeringan.
“Yang kita khawatirkan kan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Syamsuar.
Mengenai status kebakaran hutan dan lahan itu sendiri, menurut Gubernur Riau Syamsyuar, akan ditentukan dalam beberapa waktu ke depan. “Selesai dilantik nanti kita akan buat itu karena dengan adanya begitulah kita bisa memanfaatkan anggaran sekaligus juga bertindak cepat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan,” jelasnya.
Dari Pendidikan Gratis Sampai Soal Korupsi
Saat disinggung mengenai program Pemprov Riau dibawah kepemimpinan dirinya dan Edy Nasution, Syamsuar mengatakan, pihaknya akan segera mengajukan rancangan Peraturan Daerah pendidikan gratis sampai usia 12 tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan agar semua anak-anak Riau mereka bisa mengenyam pendidikan sampai dengan SLTA.
Kemudian yang selanjutnya membenahi pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit-rumah sakit, baik yang ada di kota maupun kabupaten/kota dalam rangka pelayanan BPJS. Selain itu, juga akan membenahi aset daerah agar nanti pengelolaan keuangan kita bisa lebih baik di masa yang akan datang.
“Yang selanjutnya juga kita akan menyiapkan call centre untuk pengaduan masyarakat secara langsung kepada Gubernur dan Wakil Gubernur agar kita bisa bertindak cepat terhadap pengaduan-pengaduan masyarakat,” sambung Syamsuar seraya menambahkan, pihaknya akan menyiapkan sarana video conference yang sekaligus bisa langsung bersama para Bupati/Wali Kota se-Riau, karena dengan kondisi geografis Riau yang begitu luas.
Terkait masalah korupsi, Gubernur Syamsuar mengaku dirinya sudah bertemu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 30 Januari lalu, dalam rangka untuk memberitahukan kondisi Riau saat ini. Bahkan siang ini bersama Mendagri Tjahjo Kumolo, menurut Syamsuar, dirinya akan kembali mengunjungi kantor KPK.
“Ya itu sudah ada petunjuk-petunjuknya baik dalam pengadaan, pembenahan pegawai, kemudian juga pelelangan termasuk pengelolaan aset, saya sampaikan tadi, termasuk BUMD, dll. Jadi sudah ada petunjuk-petunjuk dari KPK untuk diharapkan di masa yang akan datang tidak terjadi lagi suatu hal yang tidak kita harapkan,” kata Syamsuar seraya menjanjikan, dirinya bersama Wakil Gubernur Edy Nasution sudah bertekad tidak akan terjadi lagi kasus korupsi yang melibatkan Gubernur/Wakil Gubernur.(*)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan