|

Wapres JK Undang Petinggi Ormas Islam, FPI Dan GNPF Nihil

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah petinggi ormas. (Istimewa)

Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan | Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang sejumlah pimpinan ormas Islam ke rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (26/10) malam. Sejumlah perwakilan dari Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Agama, serta Polri juga dikabarkan hadir.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi membenarkan pihaknya diundang oleh JK. Mengenai agenda pertemuan, Zainut belum bisa memastikan.

Namun menurut Zainut, kemungkinan besar pertemuan itu membicarakan polemik pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut hingga memicu aksi protes di sejumlah daerah.

"Belum tahu yang dibahas. Kemungkinan masalah terakhir ramai dibahas," kata Zainut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/10).

Zainut mengatakan ada lima perwakilan MUI yang direncanakan hadir. Mereka adalah Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Sekjen MUI Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas, Yusnar Yusuf, dan Zainut sendiri.

Menurut Zainut  pengurus Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga diundang untuk duduk bersama.

Perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menghadiri pertemuan itu di antaranya Ketua PBNU Said Aqil Siroj dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. Namun belum diketahui perwakilan dari PP Muhammadiyah.

Massa Aksi Bela Tauhid berkumpul di depan kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. (CNN Indonesia/Istimewa)

Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga dipastikan tidak hadir dalam pertemuan. Dia mengaku tengah berada di luar kota.

"Enggak [hadir]. Saya masih di Jogja," kata Yaqut saat dihubungi.

Terpisah, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) yang juga Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengaku tidak mengetahui ada pertemuan antara JK dengan sejumlah pimpinan ormas Islam. Slamet justru bertanya balik perihal pertemuan tersebut.

"Enggak [hadir di rumah JK]. Ada acara ya?" Kata Slamet.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Yusuf Muhammad Martak mengaku juga tidak diundang untuk duduk bersama membicarakan polemik pembakaran bendera.

"Kami tidak diundang. Ormasnya siapa saja yang diundang juga belum dengar," kata Yusuf saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/10).

Wapres Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah petinggi ormas. ( Istimewa )

Hari ini, sejumlah ormas menggelar Aksi Bela Tauhid di beberapa daerah, termasuk di depan kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.

Aksi ini sebagai buntut insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid di Garut. Bendera tersebut kerap dipakai Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi terlarang yang telah dibubarkan pemerintah.

Pantauan CNN Indonesia.com, saat ini pertemuan tengah berlangsung secara tertutup. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah tokoh yang telah hadir adalah  Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekl Hadi Tjahyanto, Ketua MUI Ma'ruf Amin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua PBNU Said Aqil Siroj.

Kemudian ada Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, Ketua Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abas, Sekjen PB NU Helmy Faishal, Wakil Ketua MUI Zainud Tauhid, cendekiawan muslim Azzyumardi Azra, dan Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis) Maman Abdurahman.(CNN)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini