|

Polres Pelalawan Dalam Beberapa Adegan Rekonstruksi Perencanaan Pembunuhan Aktivis Daud Hadi


Ket Foto : Polres Pelalawan Dalam Beberapa Adegan Rekonstruksi Perencanaan Pembunuhan Aktivis Daud Hadi


 Media Nasional oborkeadilan Riau | Jajaran Polres Pelalawan  menggelar rekonstruksi pembunuhan aktivis Daud didesa selang Godang dalam sekitar tiga bulan yang lewat, di depan rumah korban tapi uang jasanya pelaku masih bayar uang Dana Pertama (DP) masih 5 juta rupiah, kejadian sekitar pukul 3.00 wib pagi hari yang istri korban sedang masih masak di dapur saat itu didengar suara pertengkaran tak lama kemudian istiri korban langsung melihat kedepan rumahnya tiba-tiba suaminya sudah terkapar di halaman rumahnya saat itu pelaku meninggalkan tempat sang istiri pun tak sempat melihat siapa pelakunya, sang istiri pun melihat suaminya tidak bernyawa lagi dengan keadaan luka bacokan parang sebelah leher belakang Akui Diana saat Rekonstruksi pada obor keadilan.


Rekonstruksi pembunuhan Aktivitas Daud Hadi, sebagai exsekutor kepala desa Rianto (40) selang Godang pelaku Pelalawan exsekutor bayar 10 juta rupiah , pada Selasa (7/8-2018) di samping kantor  polres Pelalawan, Kasat Reskrim bersama anggotanya dan juga di hadiri oleh kasat Intel Kejari Pelalawan Manjuntak bersama dengan anggotanya.


Sesuai pengakuan pelaku pembunuhan berencana terhadap Daud Hadi, namun kepala desa menolak bahwa dia bukan eksekutor perencanaan pembunuhan eksekutor adalah boronan alis melarikan diri," ungkap kepala desa Godang saat ditanyakan media ini!


 Pelaku mengaku sebagai sekretaris desa mengmang ini ada lah kesepakatan bersama dengan 5 lima orang untuk  menghabisi nyawa Daud Hadi beberapa bulan yang lalu,

Sesuai pengakuan pera pelaku, Daud Hadi ini orangnya tifak layak hidup kita harus lenyapkan nyawanya secepatnya kata sekretaris di dalam rapat tersebut.


Diana istiri korban dihubungi tentang soal pembunuhan perencanaan itu, sebelumnya dia heran tau- tau ikut rupanya  kadesnya padahal selama ini dia tidak tahu ada permasalahan pada suaminya ketika saat aparat kepolisian menciduk yang tiga orang dia sangat kaget," ungkapnya.



Pada berita saat pembunuhan tiga  bulan yang lalu istiri korban mengatakan pada wartawan, suaminya kebetulan mau kejakarta mengurus agararari masalah tanah masyarakat  diduga diserobot oleh PT Sariah putra, namun sampai Sejauh ini kasat belum melangkah pada pihak perusahaan apakah ikut terlibat atau tidak dan  persoalan ini  istiri korban berharap  pada aparat  penegak hukum supaya semua siapa yang terlibat di belakang pembunuhan suaminya"kata Diana.


Sementara media ini menghubungi Kasat reserse Teddy Ardian SH, mengatakan sejauh ini kita masih mendalami jika ada kaitannya masalah agararari musti ada laporan agararari, baru kita bisa mengembangkan siapa-siapa lagi yang ikut terlibat cuman dua orang lagi masih buronan," akhiri dengan singkat.( M. Panjaitan)
Editor : Raharja
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini